«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»
HAPPY READING! 📖
≻───── ⋆✩⋆ ─────≺
"Iya Vivi, saya akan selalu ada untukmu kok, apalagi kamu adalah orang asing di dunia ini" ucap Zio kepada ViviVivi melepaskan pelukannya kepada zio. Turun dari tempat tidur yang ia tempati tadi.
Melangkahkan kaki mungil nya ke sebuah cermin besar yang ada di sudut kamarnya.
Setelah sampai di depan cermin tersebut, Vivi bisa melihat seluruh tubuh nya, di karenakan Cermin itu bisa memuat Full Body nya Vivi.
Vivi termenung sebentar, melihat betapa cantiknya tubuh barunya itu, dari mulai Kulit putih bersih nan mulus, rambut sedada berwarna Hitam legam, ujung rambutnya bergelombang, wajah yang bundar, alis tipis namun tertata rapi, bulu mata nya sedikit tetapi Lentik, hidungnya kecil nan mancung, pipinya chubby seakan ingin tumpah, bibir tipis mungil berwarna merah cherry, gigi tertata rapi, dan pinggangnya ramping.
Terpana pada kecantikan tubuh barunya sampai sampai Vivi tak sadar ada seseorang yang sedang bersandar di depan pintu Kamarnya, sembari melihat Vivi yang nampak lucu saat bercermin.
"Sampai kapan kamu akan bercermin seperti itu Vivi?" tanya orang tersebut kepada Vivi
"E-ehh"
'Cowok ini siapa?' tanya Vivi dlm Hati
"Itu abang ke 2 Vivi" jawab Zio yg memang Suara Zio hanya di dengar oleh Vivi saja
Vivi Mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanda mengerti
Setelah berusaha mengingat Abang ke 2 Vivi, Vivi pun tahu siapa Nama abang ke 2 nya tersebut namanya adalah Dylon Redgara Janshone biasa di panggil Bang Gara oleh Vivi.
"Vi? Kamu ngapain ngelamun gitu? Kamu sakit ya? " tanya Gara kepada Vivi sembari berjalan ke arah Vivi
"Eh enggak kok bang Gara, aku nggak sakit kok" Jawab Vivi
Gara pun segera mengangguk anggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Vi, Kebawah yuk! kan kamu baru aja pulang dari London jadi, Keluarga besar kita ngumpul buat liat kamu" ajak Gara kepada Vivi
Memang benar, Vivi Sudah beberapa tahun tinggal di London, Vivi tinggal di Mansion Kakek nya dari pihak Daddynya. Katanya sih, Ingin mengenal London lebih jauh.
Dan, Kemarin Vivi baru saja pulang dari London, terus Keluarga besarnya ingin njenguk aja gitu, karena kan Vivi udh beberapa tahun tinggal di London.
"Hm, ayok deh bang, tapi... bentar ya! Aku mau Ganti baju dulu, masa pake baju Piyama kayak gini? Kan gak lucu. Tunggu ya bang! Jangan di tinggal! Ntar aku marah loh! " Ucap Vivi kepada Gara
"Iya-iya Tuan putrikuu" Jawab Gara
Vivi pun berlari ke arah kamar gantinya yang terletak tak jauh dari kamar mandi dalam nya.
"Vivi! Jangan lari-lari gitu! Nanti jatuh!" Ucap Gara dengan nada panik
"Iya-iya bang! Enggak lagi deh besok!" Ucap Vivi menanggapi Ucapan Abangnya.
'Tapi boong! Wkwkwk' Ucap Vivi dalam hati
(Btw, harinya udah malam ya)
Setelah sekian abad berlalu, akhirnya Vivi keluar dengan pakaian Casualnya.
"Lama amat, Abang jadi lumutan nih! Tanggung jawab!" Omel Gara
"
Tanggung jawabnya gimanaa? Aku gatauu, hehe" tanya Vivi kepada Gara
Gara pun menunjukkan Pipinya dengan menggunakan Tangan telunjuknya.
"Kiss abang!" jawab Gara
"Hah? Kiss? Okee deh" Jawab Vivi
Gara pun agak mencondongkan badannya ke arah Vivi, dan memalingkan wajahnya guna mempermudah Vivi untuk mencium pipinya. (Karena Vivi lebih pendek dari Gara)
Vivi pun segera mencium Pipi abangnya.
"Muah, udah ya bang!" Ucap Vivi
"Yaudah, ayok! Buruan! Ntar di marahin Mommy lagi" Jawab Gara
"Yuk! Gaskeun!"
Mereka berdua pun turun ke bawah sembari bercerita tentang apapun itu. Mereka itu satu frekuensi maka nya ucapan Gara/Vivi nyambung satu sama lain.
Setelah sampai di Bawah, Vivi pun di sambut Pelukan hangat oleh Mommy nya
"Anak mommy yang paling cuantik! Kenapa lama sayang? Abang Godain kamu lagi ya?" Tanya Mommy Lyvy (Btw, nama Mommy nya Vivi itu Lyvy ya)
"Engga kok Mom, cuman abang modus aja, tadi kan Vivi cuman ganti baju, terus kata abang aku ganti bajunya lama, terus kan Abang minta tanggung jawab sama aku, terus habis itu abang Nyuruh aku nyium pipinya dia Mom, gitu ceritanyaa" Jawab Vivi apa adanya
"Yaudah, Nanti abang Gara Mommy Hukum suruh Temenin Mommy beli Belanja Bulanan aja ya? Tapi, Kamu juga harus ikut!" Jawab Mommy Livy
'Aduh, mampus gue, huweee, tolong in guee' Ucap Gara dalam hati dengan ekspresi Sedih
Karena jika Mommy Livy belanja Bulanan bisa nyampe 6 jam mereka cuman muter muterin Supermarket. Terus akhir-akhirnya belinya juga cuman sedikit. Haduhh kasihan juga ya Gara.
"Mau kan Gara? " tanya Mommy Lyvy kepada gara dengan ekspresi tersenyum
"I-iya kok Mom, Gara mau" Jawab Gara
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
Hayyiee! Kembali lagi sama akuuu, hehe
Gimana? Agak lebih bagus ga? Yaa, walaupun aku nggak terlalu pandai sih bikin rangkaian kata kata atupun kalimat, Alhamdulillah nya, aku bisa nyelesain chapter ke 4 inii. Semoga aja sih kalian suka, hehe (ˊ˘ˋ*)
——— ☆ • ♧ • ♤ • ♧ • ☆ ———
Note :
Maaf kalau ada typo, ada kesamaan nama tokoh, tempat, alur cerita, dll. Kalau soal nama sama tempatnya aku buat sendiri, tapi kalau soal alur ceritanya, mungkin aku agak terinspirasi dari beberapa karya karya penulis cerita berjudul transmigrasi.
Dan mohon di maafkan kalau hanya 500 kata, karena aku ngusahain banget harus update hari ini juga. Dan insyaallah, aku akan usahain update setiap harinya yaa.
Mohon maaf juga ya, aku jarang up, karena ada kesibukan tersendiri, jadi (◞‸◟ㆀ)ᵐᵃᵃᶠ
Jadii, ayo dong dukung aku, dengan cara baca ini, dan sebarin ke temen" kalian, keluarga kalian, sahabat kalian, ataupun siapa pun itu deh, dan aku minta tolong buat vote dan follow akun ini. Tapi, aku nggak maksa kok, kalau kalian nggak mau, enggak papa.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ 🅢🅔🅚🅘🅐🅝 ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
- Terima Gaji o(〃^▽^〃)o
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Figuran Novel?
Roman pour AdolescentsSeorang gadis kecil berumur 15 tahun bernama Linda Olivia. Linda, anak yatim piatu, tidak tau keluarganya, hanya anak jalanan yang ingin merasakan kebahagiaan. Tapi apa? Linda malah meninggalkan dunia ini sebelum Linda bisa merasakan apa itu yang...