꧁✿ ᥴһᥲ⍴𝗍ᥱr 12 ✿꧂

979 34 0
                                    

Alooo, kembali lagi dengan Cekill ^^

Happy Reading Guyss! 𓍯

🪐🪐🪐

Chapter sebelumnya :


"Jgn ngomong kyk gtu lgi" Ucap Gara yang masih stay dengan tatapan mautnya

"I-iya Gar, k-kita janji g-gak ba-bakal ngomong kasar lagi k-kok, suer deh" Jawab Kelvin dengan terbata bata

"I-iya Gar, K-kita janji kok, beneran deh, gak boong" timpal Ash

"Hm, jgn di ulangi"

"Pfftt, BWAHAHAHAHHA" tak tahan dengan adegan itu. tawa Vion, Vian dan Liam pun menggelegar ke seluruh antero Kantin

'Punya temen gini amat, yg dia toxic, yg tiga gila, yg tiga juga Kulkas, nasibb nasibb' Julian membatin dalam hati, yakali ngomong depan orang nya langsung

***

Chapter 12 :

Kalau kalian bertanya tanya, mengapa Vivi hanya melamun saat di kantin?

Vivi memikirkan banyak sekali hal hal yang berkaitan dengan apa yang sedang ia alami, yaitu Transmigrasi atau Perpindahan Jiwa

Vivi tidak habis fikir saja, kenapa saat ia berada di dalam tubuh ini, ia merasa tidak pernah melihat keberadaan pemilik asli tubuh ini

Vivi juga penasaran, dan bertanya tanya di dalam hati. siapa tokoh Utamanya? Siapa Antagonis nya? Siapa pemeran Figurannya?

Mengapa, ia juga tidak di beri tahu oleh Zio? Apakah karena Zio memang tidak tau? Atau, ada maksud lain? Entahlah

Sebenarnya masih banyak hal hal yang Vivi pikirkan dan itu berkaitan dengan Transmigrasi yang sedang ia alami, tapi ya sudah lah

"Degem mau makan apa? Biar aa ambilin khusus buat Degem" Kelvin bertanya kepada Vivi sembari mengedipkan satu matanya ke arah Vivi dan itu membuat teman temannya hanya geleng geleng kepala saja melihat kelakuan Cogil yang satu itu

"Aku mau Bakso sama es teh aja Bang ke" Vivi menunjuk Bakso yang ada di nampan milik Kelvin

Mereka yang menyadari bahwa Vivi memanggil Kelvin dengan panggilan "Bang ke" membuat mereka menahan tawa

"Pfftttt, yang bener aja woe" Vian pun tak mampu menahan tawanya lagi

Kelvin yang menyadari akan hal itu pun langsung menekuk mukanya, namun Kelvin tetap memberikan Bakso dan es teh yang berada di nampannya kepada Vivi

"BWAHAHAHAHAHA, Woelah, cape gue ketawa Coeg" Vian mengusap air matanya yang keluar karena tertawa

"Woe, Lo gak liat mereka semua liatin kita karena lo ketawa kayak gitu? Yang bener aja ege, guwe malu beneran kalo gini caranya" Ucap Liam, sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

"Bomat, orang kita juga udah biasa jadi Perhatian Publik, Jelass karena gue gitu loch" Vian menyugar rambutnya ke belakang dengan eskspresi yang- errr aneh

"Apaan sih Cil, membagongkan sekali kau tu. Jelas jelas mereka ngeliatin kita gara gara gue" Sela Kelvin

"Apaan sih! Gara gara gue ya!" Bantah Liam

"Orang mereka liatin gue kok bukan elo" Ucap Kelvin

"Enggak! Mereka itu liatin gue!" Bantah Liam

"Diam"

Mereka langsung kicep, setelah mengetahui bahwa yang berbicara adalah Vion. Ya, kembarannya si Vian. Walaupun, sifat mereka berbanding terbalik. Vian yang pecicilan, sedangkan Vion yang Dingin seperti kulkas 1000 pintu

"Kicep kan lu pada kalo Vion yang ngomong, makanya jangan Berantem mulu" Ucap Vian

"Eh paijo, emangnya elo enggak? Orang elo juga ikut ikutan kok" Jawab Liam

"Eh, iya juga ya" Ucap Vian yang hanya nyegir saja ketika menyadari jika ia juga ikut ikutan

"Elehh, sok sokan aja loe nasihatin kita, orang elo juga ikut ikutan kok" Sarkas Kelvin

"Udah udah, makan tuh makanan entar dingin nyebut lagi kek kemaren" Kini giliran Julian yang berbicara, menengahi perdebatan mereka.

Jika Liam, Vian dan Kelvin asyik berdebat, maka Vivi, Khai, Nalen, Julian, Gara dan Ash asyik makan sendiri sendiri.

Ohh iyaa, aku sampe lupaa

Aku lupa nambahin nama Gara and Julian

Nah, Gara dan Julian itu adalah Inti di Geng Zervous.

🪐🪐🪐

Chapter nya sekarang pd dikit, karena aku kehabisan ide :3

Susah tauu, mikirin alur Ceritanya. Maka nya aku jarang up

(◞‸◟ㆀ)ˢᵒʳʳʸ

Intinya, semoga kalian Sukaa :3

Transmigrasi Jadi Figuran Novel? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang