*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Setiap malam, kala orang-orang tertidur, apa hanya aku yang sentiasa terjaga hanya untuk menatap langit malam?
____ΩΩΩ____
Mata anak laki-laki itu lagi dan lagi tak bisa terpejam__kala sunyinya malam bersama kegelapan yang menguap habis seluruh cahaya dalam ruangan itu, manik coklat caramel itu tetap saja tak mampu walau hanya untuk memejamkan mata barang sekejap. Bangun dari tidurnya__kepalanya menoleh menatap jam analog yang terpampang apik di atas dinding. Remang-remang cahaya masuk melalui celah-celah jendela dan pintu balkon memberinya sedikit cahaya untuk melihat pada pukul berapa waktu sekarang.
Pukul 02.15
Sudah dini hari__tapi kantuknya pun tak kunjung datang hanya untuk membuatnya terlelap dalam mimpi indahnya. Kaki mungil itu turun dari atas ranjang kecil miliknya__melangkah menuju balkon kamarnya, satu-satunya cara jika ia tak dapat tidur adalah berjalan menuju balkon kamarnya. Menatap langit gelap yang menghiasi dunia. Mencoba menghilangkan rasa bosan dalam dirinya dan juga berusaha menggapai kantuknya agar ia dapat tertidur.
Srek
Pintu balkon itu pun terbuka__angin dini hari seketika menyapa tubuhnya yang hanya terbaluti kaos putih tipis. Dingin__tapi tak membuatnya urung untuk masuk menutup kembali pintu balkon kamarnya.
"cantik" lirihnya sambil bertumpu dagu di atas lipatan tangannya pada pembatas balkon, tak lupa manik caramelnya menatap kagum langit gelap yang kini hanya di hiasi oleh sinar rembulan.
"iya cantik" suara sosok lain yang tiba-tiba menyaut ucapannya seketika membuatnya cepat menoleh ke samping__dan kini sosok anak laki-laki seumurannya berdiri di seberang balkon sana bersama dengan arah pandangan anak laki-laki tersebut terus menatap dirinya lekat.
"apa kau anak tetangga baru itu?" tanyanya__ia mengingat jelas 2 minggu lalu seseorang pindah tepat di samping rumahnya, tapi karena beberapa hal dirinya tak sempat berkenalan dengan tetangga baru tersebut. Cukup terkejut juga saat kali pertama pertemuan mereka ini__ternyata tetangga barunya itu memiliki seorang anak laki-laki sepantarannya.
"aku lebih dari sekedar anak tetangga barumu, kita satu sekolah" balasnya tak luput manik sipit itu terus menerus menatap lekat anak yang berada di seberang balkonnya.
"wah? kita satu sekolah?!" timpal anak tersebut heboh.
"bahkan sekelas" tambahnya.
Manik caramel itu semakin membulat mendengar jawaban anak laki-laki di seberangnya. Hal itu pun tak luput dari mata sipit pemuda tersebut__terlihat sangat menggemaskan, pikirnya.
"tapi aku tidak pernah melihatmu" ucapnya dengan ekspresi kebingungan.
"kau selalu sibuk dengan duniamu" balas pemuda tersebut kini mengalihkan arah pandangannya menatap daerah kompleks perumahan mereka.
"kau sesuka itu yah pada langit?" tambahnya, sambil mengingat tiap dirinya menatap anak mungil di seberangnya saat mereka di sekolah__manik sipitnya selalu mendapatinya hanya terus menerus menatap langit. Seakan pusat dunianya adalah langit.
"suka! langit itu cantik, dan bagaimana denganmu?" mendengar jawaban anak laki-laki di seberangnya, pemuda bermata sipit itu pun menoleh, kini manik mereka kembali bertemu satu sama lain. Bak mendapat sengatan listrik__manik caramel itu membuatnya penasaran, ada perasaan membuncah di dalam dirinya, dan seperti ada sesuatu menggelitik di dalam perutnya saat tatapan mereka bertemu.
"aku tidak suka langit...." dengan cepat memutus kontak mata mereka__ia dengan gerakan tergesa-gesa langsung berlari memasuki kamarnya. Menutup pintu balkon kamar miliknya sedikit kencang. Meninggalkan anak laki-laki mungil tersebut yang seketika menjadi murung.
"kenapa dia pergi? padahal aku ingin memperkenalkan diri" murungnya__dengan langkah gontai, ia pun berjalan memasuki kamar miliknya, tak lupa menutup pintu balkon kamarnya. Dalam hati sedih saat sadar lagi dan lagi dirinya di jauhi.
*
*
*
TBC
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Irrelevance [NoRenMin]
Historia Corta[Complete] Jeno tidak akan pernah melupakan sosok mungil yang pernah menempati isi hatinya di kala ia masih terus mencari jawaban atas apa yang ia rasakan pada sosok Huang Renjun. Bersama Na Jaemin, sang sahabat__Lee Jeno, di usia terdini mereka sud...