*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Kau terlalu baik untuk mereka yang hanya mendapat balasan dari senyum cantikmu
_____ΩΩΩ_____
Jaemin, anak kecil itu melangkah masuk ke dalam supermarket, dengan senyuman yang di kenal tak pernah luntur dari wajahnya__tak lupa senandung kecil yang ia lantungkan, maniknya menelusuri tiap rak untuk mencari apa yang dirinya inginkan.
Tak lama manik itu kini membulat lebar, dengan semangat membara dalam dirinya, apa yang ia cari pun kini ia dapatkan. Mengambil 1 bungkus makanan kucing__ia pun bersiap berbalik menuju kasir untuk membayar barang yang akan ia beli. Namun langkah itu terhenti tatkala maniknya mendapati sosok anak mungil yang sangat di kenalinya bersama sebuah keranjang belanja di genggamannya terlihat tengah memilah sayuran-sayuran yang sepertinya ingin ia beli.
Kakinya bersiap melangkah mendekati anak tersebut sebelum melihat seseorang dengan tinggi yang cukup berbeda, terlihat tak? sengaja menabrak punggung anak mungil tersebut. Sosoknya terlihat seperti anak remaja__anak SMP kah? mungkin. Tapi satu fakta yang Jaemin tahu__Jaemin akan melangkah cepat untuk memanggil Renjun, namun Renjun telah dahulu pergi menuju kasir untuk membayar.
"bodoh sekali" Jaemin tidak mengumpati Renjun, tapi ia mengumpati dirinya sendiri yang terlalu lamban.
Sementara itu, terlihat sang kasir yang mulai menghitung semua hasil barang belanjaan Renjun dan memasukkannya ke dalam kantong kresek yang tersedia. "semuanya 6000 won" mendengar seruan sang kasir tentu membuat Renjun mengeryit kebingungan.
"bukannya hanya 5000 won? aku hanya punya 5000 won saja" ucapnya kebingungan saat ia memperkirakan seluruh belanjanya tadi harusnya sesuai untuk kebutuhannya hingga satu minggu ke depan.
"tapi barang yang kau ambil itu lebih" balas sang kasir yang juga sama terlihat kebingungan.
"tapi kak, aku sudah memperkirakan barang-barang yang ku ambil tadi, harusnya itu pas" ucap Renjun berusaha meyakinkan kasir yang terlihat lebih tua di hadapannya.
Sang kasir yang mendengarnya terdiam__ia menjadi bimbang, anak kecil di hadapannya sebenarnya sudah biasa berbelanja di supermarket ini, dan selama dirinya yang berjaga dan mendapati pelanggan yang sama, yaitu anak di hadapannya, anak itu selalu jujur dalam berbelanja. Dan juga pikirnya mustahil anak SD di depannya ini akan mencuri. Di lihat dari segi mana pun anak itu terlihat jujur dan merupakan anak yang baik-baik.
"tapi aku sudah memasukkan semua harga barang belanjamu" balas sang kasir yang kebingungan sekarang harus bagaimana.
Renjun yang mendengarnya seketika menunduk__ia mulai khawatir, dirinya tak memiliki uang lebih. Tapi tak mungkin juga ia harus kembali ke rumah dan meminta uang tambahan__meski rumah dan supermarketnya tak memiliki jarak yang jauh. Dirinya tak bisa.
"aku yang bayar sisanya" dan entah darimana Jaemin telah datang dengan selembar uang yang sangat ia butuhkan dalam situasi terdesaknya sekarang.
"Jaemin?" kaget Renjun.
"jangan khawatir" Jaemin menoleh, tak lupa senyuman manis nan menenangkan terpampang di wajahnya. Renjun yang melihatnya tersenyum lebar__akhir-akhir ini Jaemin seperti malaikat penyelamatnya. Jaemin selalu datang saat ia terkena situasi genting. Entah bagaimana Renjun harus membalas segala kebaikan anak laki-laki tersebut.
Kini setelah membayar semua belanjaan mereka__keduanya pun berjalan beriringan bersama keluar dari supermarket. Renjun yang berniat mengucapkan terima kasih harus terhenti tatkala Jaemin menoleh dan kini dia lah yang membuka percakapan mereka.
"aku melihatnya, anak SMP yang menabrakmu tadi yang membuat barang belanjamu jadi kelebihan" ucap Jaemin dengan ekspresinya kini menjadi sedikit lebih serius. Ekspresi yang belum pernah Renjun dapati. Tapi tak lama senyuman manis yang lagi dan lagi terbit pada bibir Renjun, bersama dengan anggukan bahwa ia paham atas ucapan Jaemin.
"kalau begitu, aku berterima kasih padamu" senyuman cantik itu membuat Jaemin terdiam. Jaemin tak berpikir bahwa balasan yang Renjun beri adalah senyuman manisnya__padahal ia baru saja hampir terkena masalah serius. Tapi anak itu hanya memberi senyuman sebagai balasan?
"kau terlalu baik"
*
*
*
TBC
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Irrelevance [NoRenMin]
Cerita Pendek[Complete] Jeno tidak akan pernah melupakan sosok mungil yang pernah menempati isi hatinya di kala ia masih terus mencari jawaban atas apa yang ia rasakan pada sosok Huang Renjun. Bersama Na Jaemin, sang sahabat__Lee Jeno, di usia terdini mereka sud...