#8 ASING

33 23 2
                                    

Anyeong, yeorobun!!!
Setelah sekian purnama akhirnya bisa up lagiiiii.
Jangan lupa vote&komennya ya guyssss

Jangan lupa vote&komennya ya guyssss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#8 Asing

Setelah bel pulang dibunyikan semua warga sekolah pun bersiap untuk pulang. Akibat perseteruan yang terjadi, Disa bergegas pulang tanpa memperdulikan Zura.

"Ra, lo ngga bareng Disa?" Tanya Zita.

"Ngga Zit, mungkin dia ngga mau bareng sama gue," timpal Zura lesu.

"Lo balik naik apa? Kalo gue bawa mobil bisa bareng guee tapi gue hari ini bareng Diko hehehe" ucap Zita menyengir tak berdosa.

"Santaii ada gereb juga kok udah lo sana ditungguin Aa' Diko tuhh," ujar Zura mendorong pelan badan Zita agar menubruk Diko.

"Ihh Zuraaaaaa," kesal Zita saat dirinya menabrak Diko dari arah samping. Beruntungnya ia tak jatuh karena ditahan oleh Diko.

"Sama-sama" dengan santainya Zura berjalan meninggalkan Diko dan Zita didepan kelas.

"Diko!! Lepasin anjirrrrr," perintah Zita karena setelah menahan badan Zita agar tidak jatuh Diko belum melepaskannya sampai sekarang.

"Eheheh sorry. Lagian kenapa sih bisa nubruk gue? Kangen lo?" Tanya Diko melepas tangannya yang tadi menahan tubuh Zita.

"Iuhh sorry gue tadi di dorong Zura anjirrr," ujar Zita.

"Y," timpal Diko sesingkat-singkatnya.
"Dahlah yok balikk," sambungnya lagi lalu merangkul Zita.

Dilain tempat Zura duduk di pos satpam menunggu pesanan gereb nya datang. Namun ada sebuah mobil merah tak asing berhenti di depannya.

"Sayanggg, ayo pulang bareng aku!!" Ajak Arga dengan penuh pemaksaan.

"Telat aku udah pesen gerebb itu udah nyampe" Zura menunjuk mobil yang berlogo gereb.

"Dengan adek Kenzura?" Tanya abang gerebnya.

"Iya, sesuai aplikasi pak," timpal Zura lalu ingin beranjak.

"Ehh pak tunggu dulu," ujar Arga mencegah abang gereb itu.

"Iya kenapa ya?" Tanya abang gereb ramah.

"Ini pacar saya, biar pulang sama saya aja ya pak... tenang aja bakal saya ganti uangnya pak," ucap Arga menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Aduhh ini kebanyakan dek, saya ngga bisa terima,"

"Ngga papa pak, ini buat bapak. Sekali lagi maaf ya pak orederannya di cancel," timpal Arga memberikan uang tersebut.

"Terimakasih dekk semoga kalian berdua langgeng, saya permisi dulu,"

"Iya pakk hati-hati dijalan," ujar Arga.
Zura yang melihat itu hanya tercengang bukan maen. "Terus aku pulang sama siapa?" Tanya Zura yang masih nge-bug.

ZURAARGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang