#15 ARGA BANGUN... ZURA KANGEN

32 9 20
                                    

Pun10🙏

#15 Arga bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#15 Arga bangun... Zura kangen.

2 jam sudah berlalu sejak operasi dimulai pada pukul 23:15. Zura dan kedua orangtua Arga yang menunggu di luar ruangan operasi masih senantiasa berdoa demi keselamatan Arga.

Di dalam ruang operasi, semua tenaga medis pun berusaha dengan maksimal untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Saat pengambilan peluru yang ada di dadanya, Arga kehilangan banyak darah di tubuhnya. Terlihat di monitor detak jantungnya yang tidak normal. Dokter pun melalukan segala cara untuk menyelamatkan Arga. Namun karena ia kehilangan banyak darah maka tubuhnya tak bisa bertahan lebih lama lagi.

--------------

Terlihat hanya garis lurus yang ditampilkan di monitor menandakan bahwa Arga meregang nyawa di ruangan ini. Semua tenaga medis di dalam pun menghela nafas gusar, merasa bersalah karena tidak dapat menyelamatkan sang pasien.

"01:20 lewat 32 detik, pasien telah meninggal," ucap Dokter tersebut lalu menutupi seluruh badan Arga dengan kain yang berwarna putih.

Di depan ruangan, ketiga orang disana langsung beranjak menemui sang dokter yang baru saja keluar dengan berkeringat.

"Gimana kondisi anak saya dok?" Tanya Iwan menatap mata sang dokter.

"Mohon maaf pak, anak anda sudah berpulang ke rahmatullah," ucap dokter itu menunduk menandakan bahwa ia merasa bersalah akibat kematian sang pasien.

Ketiga orang tersebut langsung terduduk di lantai dengan lemas dan menitikkan air mata. Mawar langsung tidak sadarkan diri mengetahui kenyataan pahit ini. Iwan pun berusaha membangunkan Mawar dengan bantuan Zura.

"Mahh, mama nggak boleh gini mama harus kuat. Papa tau mama nggak percaya Arga ninggalin kita. Papa mohon mama bertahan ya?" Ujar Iwan mengusap kepala sang istri yang ada di pangkuannya.

Zura masih terdiam ingatan tentang hari-hari bersama Arga terputar kembali, membuat ia tak rela berpisah dengan Arga.

Mawar kini telah siuman langsung terisak keras di dekapan suaminya. Melihat hal itu, Zura lalu memeluk Mawar mencoba saling menguatkan. Air mata Zura pun juga jatuh membasahi pipinya.

"Papaa, Arga ninggalin kita paa!! Mama nggak bisa hidup tanpa Arga pahh, mama mau nyusul Argaa," teriak Mawar yang masih terisak.

"Hey ma, jangan bilang gitu kita harus kuat mahh. Arga disana pun sedih kalo liat mamanya gini, jadi kita harus ikhlasin Arga. Papa tau ini berat papa pun ngerasa gitu mah," ucap Iwan menasehati Mawar. Namun tak dapat dipungkiri hatinya pun rapuh karena salah satu jagoannya sudah tidak hidup di dunia ini lagi.

"Argaaa!! Jangan tinggalin kitaa!!"
"Zuraa... Raa"
"Raa,, Zuraa kamu kenapa Ra??" Tanya Mawar membuat Zura terbangun setelah memimpikan kepergian Arga.

ZURAARGA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang