Mulutnya mengenakan kekang seperti kuda liar.
Segala perkataan tak tersembunyi keluar
bagaikan jalar api yang membakar rumah-rumah orang
sebab kita semua bersalah dalam banyak hal.Bukankah kita bisa mengendalikan seluruh tubuh kita hanya jika kita sempurna?
Janganlah mencoba-coba jadi bersalah!
karena nahkodanya terombang-ambing di tengah laut buas.
Namun, lihat kapal-kapal penurut itu!
Walau angin keras menamparnya, kemudi kapalnya tetap tegar dan terkendali aman.Berjaga-jagalah!
Sampai satu tubuh jatuh,
seluruh yang dicintai lenyap.Berpeganglah!
Tak seorang mahluk di bumi berkuasa menjinakkan lidah.Buas.
Bengis.
Beracun.Pilihanku
Memuji-Nya kah?
Mengutuknya kah?Pilihanmu
Bersukacitalah?
Berdukalah?(Inspirasi Yakobus 3:1-9)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bicaralah: Dunia Tidak Benar-Benar Memperhatikanmu
PoesíaJika aku punya kesempatan untuk berbicara, aku akan berbicara walau dunia tidak benar-benar memperhatikan perkataanku. Untaian kata yang tadinya hanya disimpan secara pribadi oleh penulisnya. Rasanya, mereka pantas diketahui oleh dunia. Orang-orang...