KLANDESTIN••15

30 13 6
                                    

"Jangan terlalu suka apalagi berharap, nanti kamu jatuhnya sendirian."

Claudia Rahesa K

Selamat Membaca!!!!!

Alzena datang kepada Claudia dengan suara yang sedikit keras dan antusias penuh. "Claudia, Claudia! Tau ga?"

Suara itu menginterupsi Claudia yang tadinya membaca buku menatap Alzena. "Oh, ya. Ada apa?"

"Kamu tahu Arnav?" tanya Alzena. Claudia mengerutkan dahinya, "Arnav neptunus maksudmu?"

Alzena bertanya lagi dengan antusias. "Iya, kamu kenal?"

"Cuma tahu namanya, kenapa?" jawab Claudia mengendikkan bahunya cuek.

"Aku sepertinya suka dia, tadi waktu main basket cakep banget," Alzena mendongakkan kepalanya membayang Arnav sewaktu bermain basket tadi.

Claudia bergidik ngeri, ngeri juga orang jatuh cinta. "Kamu suka beneran?" Claudia bertanya pada Alzena untuk memastikan dan jawaban Alzena tetap sama, ia terus menganggukkan kepalanya seraya menjawab, "iya,"

Claudia menggelengkan kepalanya meluhat tingkah Alzena yang sedang jatuh cinta. "Jangan terlalu suka apalagi berharap, nanti kamu jatuhnya sendirian."

"Kamu mematahkan semangatku, hehe" Alzena berucap dengan menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Kamu kemarin habis cekcok sama Katherine ya, Clau?"

"Kenapa?"

"Aku kemarin lihat, ada adik kelas juga." Ya, waktu itu Alzena juga ingin menolong adik kelas itu, tetapi ia takut.

"Iya,

"Kok bisa?" tanya Alzena dengsn tampang polosnya.

Jujur, Claudia bingung harus menanggapi pertanyaan Alzena bagaimana lagi. "Bisa lah"

"Katherine kok kayak punya dendam pribadi sama kamu kenapa si, Clau? Dari awal masuk sinis terus ke kamu." Alzena bertanya dengan hati-hati takut menyakiti hati Claudia.

"Lah, mana aku tahu. Gabut aja mungkin"

Alzena memelototkan sedikit matanya tidak percaya dengan jawaban yang akan Clauida beri. "Mana mungkin orang gabut kayak gitu?"

Claudia mengabaikan Alzena dan memilih untuk membaca bukunya kembali.

Di depan pintu, Alzena melihat Katherine yang akan memasuki kelas dengan wajah sombongnya. Sementara itu Claudia masih tetap membaca bukunya. Buku bacaan.

Saat melewati bangku Claudia, Katherine menumpahkan sedikit jus jeruk yang ia pegang hingga membasahi sedikit bagian buku milik Claudia.

Katherine menutup mulutnya dengan satu tangan dan menatap Claudia dengan tatapan mengejek. "Ups, maaf. Ga sengaja"

Tentu saja Claudia geram, tetapi Claudia tidak boleh gegabah. Jadi, ia memilih diam, duduk di kursinya lagi, dan membersihkan bukunya walau tidak akan sebagus dulu.

Seisi kelas yang semula ikut tegang, kini menatap heran ke arah Claudia. Pasalnya, Claudia akan terus membalas jika ada yang merecokinya.

Termasuk Katherine sendiri yang menatap Claudia heran. Tumben sekali anak ini tidak emosi.

Shit! Tidak terpancing?

KLANDESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang