🍅 01

1K 136 9
                                    

Berawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini.

"I love you from my head tomatoes!"

"What?!"

🍅

"Udah sampe?"

"Iya, ini udah di airport." Baekhyun mendorong koper berukuran sedang miliknya dengan satu tangan, sementara sebelah tangannya yang lain ia gunakan untuk memegangi ponsel.

"Beneran di jemput, kan? Bukan naik taksi sendiri?"

"Beneran. Tadi Mas Xiumin minta taksinya mampir ke apart buat jemput, baru kita berdua ke airport bareng."

"Maskernya jangan lupa dipake. Topinya juga."

"Ehehehe~ udah dipake semua kok."

Benar, Baekhyun tak berbohong. Dia sudah mengikuti arahan Soojung untuk melakukan penyamaran jika ingin bepergian sendiri tanpa ditemani manajernya itu atau dikawal bodyguard-nya. Akan tetapi Baekhyun tak mengenakan topi yang Soojung sarankan.

Tak apalah, batinnya kalem. Yang penting penyamarannya sukses dan tidak ada satu orang fans pun yang mengenalinya.

Hanya saja, Soojung masih merasa cemas. Terlebih saat ia mendengar kekehan Baekhyun.

"Gak percaya! Coba pap dulu."

Baekhyun masih tetap melangkah dengan santai bersama Xiumin saat ia menanggapi ucapan manajernya itu dengan sebuah candaan.

"Bilang dong kalo udah kangen. Nanti aku kirimin pap yang banyak."

"BAEKHYUN! AWAS YA KAMU! AKU BIKIN GAK BISA TERBANG BARU TAU RASA!!!"

"Jangan galak-galak. Lagian kan manusia emang gak bisa terbang." Baekhyun masih saja menggoda manajernya itu.

"Oh, nantangin? Mau aku minta pihak keamanan bandara buat nahan kamu biar gak jadi pergi ke Jepang?"

Baekhyun menjauhkan ponselnya saat tawanya pecah.

"Kenapa? Soojung, bukan?" Xiumin yang mulai penasaran bertanya. Dan Baekhyun langsung mengiyakannya. "Sini, biar aku yang ngomong."

Ponsel di tangannya pun Baekhyun diserahkan pada Xiumin, kemudian ia meminta ponsel temannya itu untuk mengambil selca.

"Pinjem hapenya sebentar, Mas. Mau kirim pap sama ratu."

Xiumin tertawa renyah, lalu menghentikan langkah sesaat untuk merogoh ponselnya di saku celana. Baru setelah itu ia berbicara pada Soojung menggantikan Baekhyun.

"Ini gue, Xiumin. Baekhyun aman kok. Gak ada yang ngenalin."

"Belum kali, Mas. Kalian kan baru sampe airport."

"Jangan jelek gitu dong doanya."

"Saya tuh cuma waswas, Mas. Tahu sendiri Baekhyun kayak gimana. Dia tengil banget, saya jadi gak pernah tenang ngebiarin dia pergi-pergian sendiri."

"Kan ada gue. Lo tenang aja sih, nikmatin waktu libur yang jarang dateng ini. Pergi nge-date kek sama pacar."

"Dih, ngeledek. Orang saya jomblo."

"Ya nyari makanya," kekeh Xiumin, bercanda.

"Males. Gak bakal awet juga. Saya terlalu sibuk ngurusin bayi."

"Loh, pacar gak punya, tapi bayi punya?"

"Itu... bayinya lagi jalan di samping Mas."

Seketika tawa Xiumin pun meledak.

Karena terlalu ramai, mereka berdua akhirnya terus berjalan sampai Baekhyun memberi kode untuk berbelok ke arah toilet. Tak perlu banyak bergaya, Baekhyun pun langsung mengambil selca saat itu juga untuk dikirimkan pada Soojung.

Ckrek.

"Udah dikirim katanya, pake hape gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah dikirim katanya, pake hape gue. Coba lo cek."

"ASTAGA BYUN BAEKHYUN! DIA MAU NYAMAR ATAU MAU NARIK PERHATIAN SIH? HARUS BANGET PAKE TOPI YANG ITU? MUKANYA MASIH KELIHATAN JELAS WALOPUN UDAH DIMASKER—"

Tut. Tut. Tut.

Sambungan terputus.

Bukan Xiumin yang melakukannya, tentu saja. Ia tak akan berani. Baekhyun yang tersenyum tanpa dosa di sampingnya lah yang memutus panggilan tersebut.

"Kalo dia marah, aku gak tanggung jawab ya, Hyun."

"Ehehehe~ tenang, Mas. Soojung gak bakal marah sama aku."

Terus yang tadi itu apa? Batin Xiumin, tak paham.

🍅

A/N:

Dalam rangka apa yaa bikin ginian? Menghibur diri? Wkwkwkwk enjoy dulu dah...

Lcourage, 031123.

[pengen 50 votes buat bikin lanjutannya boleh ga?]

To-ma-toes 🍅 c h a n b a e kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang