To-ma-toes 🍅 c h a n b a e k

🍅 03

Berawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini.

"I love you from my head tomatoes!"

"What?!"

•🍅•

"Oh..." Chanyeol terkesiap melihat sosok di depannya. Begitu pula orang itu. Untungnya ia tak lupa untuk menyapa rekan seprofesinya ini. "Halo..."

"Ha-halo..." sapa Baekhyun terbata-bata. Mungkin masih kaget karena bertemu sesama penyanyi di kota ini.

Oh, mungkinkah?

"Eung, lagi liburan? Atau... mau nonton—" ucapan Baekhyun terpotong oleh jawaban Chanyeol.

"Nonton konser Chen."

Mereka mengucapkannya nyaris bersamaan. Lalu secara refleks, keduanya pun tertawa.

Meski tidak saling mengenal secara personal, namun Chanyeol dan Baekhyun adalah solois yang debut di tahun yang sama. Sudah sepatutnya jika mereka saling menyapa jika bertemu tanpa sengaja. Ditambah, keduanya bersahabat dengan orang yang sama. Memang belum ada kesempatan bagi Chanyeol dan Baekhyun untuk bertemu dan berkumpul di tempat yang sama dengan Chen. Ini adalah pertama kalinya. Biasanya jika ada Chanyeol, Baekhyun akan berhalangan hadir. Begitupun sebaliknya. Jika Baekhyun bisa hadir di acara kumpul-kumpul bersama Chen, Chanyeol-lah yang akan absen. Mereka tak pernah memiliki kesempatan untuk nongkrong bareng karena kesibukan masing-masing. Maka wajar saja jika pertemuan ini tampak sangat canggung.

"Berarti habis ini langsung ke venue?" tanya Chanyeol demi sopan santun, sebab ada hening lama sekali setelah tawa mereka reda.

"Iya, langsung."

"Sendirian aja? Aku sama manajer."

"Eung, engga. Aku sama—" Baekhyun celingukan, mirip puppy yang tersesat. Gemas! "Eh, di mana Mas Xiumin?"

Nyaris dilanda panik, pria yang ia cari akhirnya muncul dari arah kamar pas.

"Mas!" panggilnya lega.

"Aku mau beli ini, Hyun. Kamu udah selesai pilih-pilihnya? Eh—" Sadar dengan kehadiran pria tinggi di depan Baekhyun, Xiumin melangkah lebih cepat untuk menghampiri mereka. "Yeol, apa kabar? Lo nonton konser Chen juga?"

Chanyeol tersenyum, mengangguk antusias, lalu mengulurkan tangannya untuk menyapa Xiumin. Mereka saling mengenal berkat Chen. "Kabar gue baik, Mas. Thanks. Dan ya, gue ke sini buat nonton konsernya. Kalian pergi bareng?"

"Iya, nih. Mumpung manusia ansos satu ini lagi kosong jadwalnya. Udah mau comeback, sok sibuk banget."

"Loh iya? Berarti kamu diculik ke sini sama Mas Xiu?" tanya Chanyeol, beralih pada Baekhyun.

Dengan senyum yang malu-malu, pria manis itu pun mengangguk. "Ya, gitu. Tapi kali ini aku yang maksa pergi kok."

"Iya, soalnya dia udah muak sama jadwal latihannya."

"Gak apa-apa, bagus malah, biar gak stres dan kerjanya bisa balik enjoy." Chanyeol mengedipkan sebelah matanya kasual, seolah hal itu tak berdampak apa-apa untuk pria manis di depannya.

Oh, jantung Baekhyun berdegup dengan kencang.

Sayangnya obrolan yang baru sebentar itu harus terhenti saat manajer Chanyeol mengingatkan bahwa mereka akan terlambat datang ke venue jika tidak bergegas. Tapi karena sudah menyewa mobil masing-masing dan diparkir di tempat berbeda, mereka pun berpisah di sana, tak bisa pergi ke venue bersama-sama. Padahal Baekhyun tahu, alasan sebenarnya adalah untuk menghindari rumor yang tak diinginkan.

Yah, Baekhyun tak bisa menyalahkan manajer Chanyeol begitu saja, sebab jika manajernya pun ada di sini, maka dia pasti akan melakukan hal yang sama. Atau... jauh lebih ekstrem.

Andai Soojung ada di sini, ia takkan membiarkan Baekhyun berada dalam satu ruangan yang sama dengan Chanyeol dan mengobrol seperti tadi. Rumor yang dibuat-buat itu bisa terlihat sangat nyata di mata penggemar juga haters mereka. Sementara yang satu bisa dijadikan alasan untuk mendukung, yang lainnya akan digunakan sebagai alasan untuk menghujat. Dan sebagai manajer yang baik, sudah menjadi tugas Soojung juga Kyungho untuk melindungi artisnya dari kemungkinan yang kedua.

"Yuk, kita berangkat sekarang?"

Baekhyun mengangguk dengan senyum lebar. "Ayok!"

•

🍅

•

A/N:

Lanjut?

Lcourage, 031123.