🍅 13

358 89 16
                                    

Berawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini.

“I love you from my head tomatoes!”

“What?!”

•🍅•

Ini sudah hari ke tiga puluh.

Jangankan ciuman, bertemu lagi saja mereka belum pernah. Baekhyun selalu dijaga ketat oleh Soojung, sedangkan Chanyeol selalu dipepet Kyungho ke mana pun ia pergi.

Ya, benar. Manajer mereka sudah tahu dan sudah membuat kesepakatan untuk memisahkan 2 sejoli ini sementara waktu. Selain untuk meredam rumor, juga untuk membuktikan bahwa statement yang dibuat oleh agensi Chanyeol bukanlah sebuah kebohongan.

Pada saat itu, agensi Chanyeol memang tidak berbohong. Tidak, sampai… Chanyeol dan Baekhyun memutuskan untuk membuat rumor tersebut menjadi nyata. Jadi untuk tetap menjaga kredibilitasnya di mata publik, Chanyeol dan Baekhyun pun terpaksa backstreet.

“Ini first monthsarry aku sama Chanyeol. Kalo kita masih gak dibolehin ketemu, besok aku mau mogok makan, mogok latihan, mogok keluar apart. Aku mau ngurung diri aja di kamar sampe kiamat datang.”

Soojung yang sudah terbiasa menghadapi sikap tantrum Baekhyun hanya memutar bola matanya. “Kayak yang bakal nyampe aja umurnya sampe kiamat nanti.”

Who knows… kiamat bakal datang besok.”

Baekhyun serius dengan ucapannya. Malam itu dia langsung pergi tidur setelah selesai latihan vocal tanpa makan malam terlebih dahulu. Paginya dia juga tidak mau sarapan. Seharian Baekhyun hanya tiduran di kamarnya, tidak keluar selangkah pun dari sana. Ia bahkan enggan minum dan mengabaikan bujukan Soojung. Malamnya, sang manajer sengaja membeli beberapa kotak hawaiian pizza, varian pizza favorit Baekhyun, tapi Baekhyun tetap berdiam diri di kamarnya, bersikukuh untuk mogok makan sampai ia diizinkan bertemu dengan Chanyeol.

Baiklah, sepertinya anak ini memang serius, batin Soojung mulai cemas. Mau tidak mau ia pun mencoba berkompromi dengan Kyungho.

Malam itu juga, manajer Chanyeol muncul di apartemen Baekhyun.

“Maaf, ganggu malem-malem. Ini ada titipan dari Chanyeol. Katanya kalo engga saya anterin sekarang juga, dia bakal pergi sendiri ke sini.”

Soojung yang masih shock tidak tahu harus merespons bagaimana.

“Kalo gitu, saya langsung pamit ya. Sekali lagi maaf.”

Pintu apart kembali ditutup, lalu Soojung pergi ke dapur, memeriksa makanan yang Chanyeol titipkan pada manajernya.

Ternyata sup tulang sapi.

‘tolong ratunya baekhyun yang baik hati, kasihin sup ini sama baekhyun ya, pastiin dia ngabisin supnya biar besok kami bisa ketemu.. terima kasih.’

Harus Soojung akui, Chanyeol betul-betul pria yang baik hati dan bisa diandalkan. Setidaknya, sejauh ini, selama Soojung memantaunya dengan ketat. Semua aturan yang ia tetapkan bersama Kyungho, berhasil dipatuhi. Termasuk membujuk Baekhyun untuk bersabar sampai situasi dapat dikendalikan. Dengan hadiah-hadiah kecil yang dikirimkannya, mulai dari bunga, tanaman hias mungil-mungil, camilan manis, es kopi, sekotak susu, permen, bahkan makanan untuk diet, Chanyeol pun sukses mengisi kekosongan pada hubungannya yang baru seumur jagung dengan Baekhyun. Dan meski sama-sama sibuk, namun keduanya tetap sering bertukar pesan secara intens.

Itulah yang membuat Baekhyun semangat menjalani hari-harinya, hingga tanpa terasa, sebulan berlalu begitu saja. Saat sadar cepatnya waktu berlalu, Baekhyun pun mulai muak.

Mengapa sampai saat ini ia masih tak bisa bertemu dengan Chanyeol?

Mungkin Soojung sudah keterlaluan, tapi ia melakukan semua ini demi kebaikan Baekhyun sendiri.

“Baekhyun… makan dulu ya? Chanyeol kirim sup tulang sapi buat kamu.”

“Gak mau, pasti boong.”

“Beneran! Barusan Mas Kyungho ke sini nganterin supnya. Lihat dulu deh, Chanyeol juga nulis pesan buat kamu.”

Mendengar nama Chanyeol disebut, Baekhyun beringsut. Tapi karena terlalu lemas, ia tak sanggup turun dari tempat tidur dan hanya mengubah posisinya saja yang semula memunggungi Soojung, kini jadi terlengang. Kepalanya menoleh pada sang manajer.

“Aku suapin ya?” tanya Soojung, semakin khawatir melihat Baekhyun selemas itu. “Makan supnya aja biar kamu gak sakit.”

“Mau baca pesannya…”

Soojung meletakkan nampan berisi semangkuk sup dan teh madu hangat di nakas, lalu memberikan post it yang sudah ia lepaskan dari termos yang diberikan Kyungho pada Baekhyun. Anak itu membacanya dan tersenyum lemah.

“Ternyata dia beneran peduli.”

“Chanyeol tau kamu mogok makan?” Tanpa mengubah posisinya yang duduk di lantai sambil menyenderkan dagunya di tepian ranjang, Soojung bertanya karena penasaran. Untungnya Baekhyun sudah mau berbicara lagi dengannya setelah seharian hanya mendiamkannya saja.

“Aku sengaja bilang tadi pagi, biar dia nyamperin ke sini dan nyulik aku. Tapi dia gak mudah kepancing. Kirain dia gak peduli.”

“Aku tau kamu bakal berulah lagi, Hyun. Makanya seharian ini aku gak cuma ngawasin kamu, tapi juga ngawasin Chanyeol, takut dia nekad dateng ke sini. Tapi engga, syukurlah. Cuma kamu tau gak seharian ini dia ke mana?”

“Gak tau, aku gak nanya lagi.”

“Dia di rumah orang tuanya. Ada fans yang gak sengaja ketemu dia di sekitar rumah, lagi nemenin ibunya belanja. Coba tebak, kira-kira siapa yang masak sup ini?”

Baekhyun mengerutkan alisnya, kemudian ia terbangun tiba-tiba sambil meringis kecil, merasakan kepalanya yang berputar hebat karena seharian hanya terbaring di kasur tanpa makan atau minum sedikit pun.

“Gak mungkin ibunya yang masak,” tukasnya tak percaya.

“Coba makan dulu, habis itu bilang makasih dan tanyain siapa yang masak sup enak ini?”

“Enak? Emang kamu udah nyoba?”

“Belum, ini kan buat kamu. Tapi biasanya masakan rumahan khas bikinan seorang ibu itu selalu enak. Makanya cobain kalo gak percaya.”

Baekhyun menatap mangkuk di atas nakas dan mengulurkan tangannya. “Sini, aku coba.”

Tanpa harus diminta 2 kali, Soojung menyerahkan mangkuk berisi sup itu pada Baekhyun dan tersenyum lega saat melihatnya menyuapkan sesendok ke mulutnya. Setelah menelan sup itu, manik Baekhyun seketika berubah.

“Enak?” tanya Soojung memastikan.

Senyum Baekhyun yang lemah perlahan menjadi makin lebar hingga eye smile-nya yang cantik berseri terlihat. Soojung tidak harus mendengar jawaban anak itu langsung dari mulutnya, sebab dari senyumnya saja ia sudah tahu, jika sup buatan ibu Chanyeol memang terasa enak.

Ah, satu hari lain yang berat di hidup Soojung terlewat juga. Dan itu semua berkat Park Chanyeol.

Soojung harus berterima kasih padanya.

🍅

A/N:

Kalian makan sama apa siang ini?

Lcourage, 081123.

To-ma-toes 🍅 c h a n b a e kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang