🍅 19

359 67 6
                                    

Berawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini.

“I love you from my head tomatoes!”

“What?!”

•🍅•

“CHEERSSSS!!!”

Chanyeol, Baekhyun, Chen, Xiumin, Sehun, Suho, Kyungsoo dan Kai bersulang. Kedelapan pria ini berkumpul di salah satu privat bar milik Suho yang biasa dijadikan basecamp untuk menghabiskan waktu bersama, entah sekedar minum atau saat tengah merayakan sesuatu seperti sekarang.

Hari ini Chanyeol baru saja menyelesaikan proses syuting MV untuk single terbaru yang akan dirilisnya dalam waktu dekat. Squad-nya pun sepakat untuk merayakan hal tersebut di sini. Meski sebenarnya itu hanya akal-akalan mereka saja, sebab perayaan utama dari malam ini adalah…

“Selamat buat pasangan baru kita, Park Chanyeol dan Byun Baekhyun!” seru Chen dengan suaranya yang lantang.

…ya.

Mereka berkumpul untuk merayakan resminya hubungan Chanyeol dan Baekhyun.

Usai bersulang, pasangan ini pun menerima ucapan selamat satu persatu dari teman-temannya. Ada yang hanya berjabat tangan, ada juga yang berpelukan sampai melompat-lompat. Ramai sekali! Bahkan si tinggi Park Chanyeol sempat diacak-acak rambutnya oleh Suho, Kyungsoo, juga Kai. Ketiganya jadi yang paling brutal menyelamati Chanyeol.

Setelahnya Chanyeol dan Baekhyun diminta duduk bersama di sofa untuk 2 orang, sementara sisanya duduk menyebar di sofa lain yang lebih panjang. Mereka semua lanjut minum-minum sambil menyantap makanan yang sudah dipesan.

First time gak sih kita ngumpul bareng gini? Semua berdelapan,” tanya Sehun.

Yang kemudian ditimpali oleh Suho. “Iya, first time. Dulu sebenernya pernah sekali, tapi ada yang pamit pulang duluan dan ada yang datengnya belakangan. Jadi engga pas berdelapan ada dalam satu ruangan.”

Eh, emang ya?” Kyungsoo ikut bertanya sambil berusaha mengingat.

“Gue sama Baekhyun kan itu?” sahut Chanyeol, menahan kekehan.

“Orangnya udah ngaku,” tutur Suho yang kemudian diiringi tawa menggelegak Chen.

Tiba-tiba yang kecil menyender pada yang besar. Senyum malu-malu tersirat di wajahnya. Sebagai yang paling dekat dengan Chen, Baekhyun tahu itu adalah tawa meledek. Pasti ada sesuatu dengan kejadian itu.

“Itu sewaktu aku masih ngehindarin kamu, Baekhyun. Pas tahu kamu dateng juga, aku langsung pamit.”

Baekhyun mendongakkan kepalanya ke arah sang pacar. “Kenapa?”

“Ada beberapa hal yang belum aku ceritain. Next time, ya?”

“Tapi… aku penasaran.” Bibir Baekhyun mengerucut tanpa disadarinya, membuat yang lain berseru gemas. Apalagi saat tatapan Chanyeol berubah lembut. Mereka pun semakin semangat menyoraki pasangan ini.

“Percaya gak kalo aku bilang, dulu aku anggap kamu saingan?”

Baekhyun menggeleng.

Chanyeol sudah pernah menceritakan hal ini sebelumnya pada teman-temannya. Ia ingin mereka semua tahu, bukan dengan cara instan dirinya jatuh cinta pada Baekhyun. Kali ini giliran dia menceritakan semuanya pada sang kekasih hati.

“Aku selalu anggap kamu saingan,” ujarnya, mulai bercerita. Kini dengan maksud membuat sebuah pengakuan pada Baekhyun. “Sebelum aku sadar aku tertarik sama kamu, aku masih bisa bersikap biasa, engga berusaha menghindar pas lagi ngumpul bareng, meskipun saat itu aku selalu anggap kamu saingan. Kebetulan kamu lagi sibuk-sibuknya di awal debut, jadi jarang banget ngumpul sama kita. Setelah sadar ternyata perasaanku berubah, aku jadi malu sama diriku sendiri. Karena aku baru dikasih kesadaran di kala aku lagi jatuh. Jadi untuk sekedar ngefans aja aku ngerasa gak pantes.”

“Jangan ngomong gitu,” ujar Baekhyun dengan tatapan sendunya. Ia tak banyak tahu soal gosip para selebritas, namun yang satu ini jelas tak asing baginya, sebab ia dan Chanyeol berasal dari lingkup pertemanan yang sama.

Dan Baekhyun tak mempercayai rumor jelek itu sedikit pun.

“Itu dulu,” jawab Chanyeol seraya memberikan senyum yang menenangkan. “Setelah gak sengaja ketemu kamu di Jepang, terus kita saling sapa, bahkan sempet ngobrol juga sebentar, aku sadar ketidakpercayaan diriku selama ini gak jelas banget. Kamu penyanyi yang luar biasa dengan kepribadian yang luar biasa juga. Engga seharusnya aku minder kayak gitu.”

“Dia tuh ngefans banget sama kamu, Hyun. Foto kamu di ponselnya aja ada ribuan,” ungkap Chen, sengaja ingin membongkar semuanya. Tidak ada niat jahat, dia hanya ingin Baekhyun tahu, sebesar apa rasa suka Chanyeol yang selama ini pria itu pendam.

Hah, masa? Foto dari mana aja? Perasaan fotoku engga sebanyak itu.”

“Hyun, fansite kamu tuh di mana-mana. Satu event aja bisa sampe ratusan foto yang kesebar. Apalagi kalo event-nya di luar negeri, bisa ketambah preview airport juga.”

Ah…” Baekhyun hanya bisa menggerakkan kepalanya naik turun mendengar penuturan Minseok.

“Oke, kalian bisa lanjut bahas soal betapa bucinnya Chanyeol pas lagi berdua aja, soalnya temen gue mukanya udah semerah tomat busuk sekarang. Kasihan banget,” ujar Sehun, menunjuk ke arah Chanyeol yang sedang mengusap wajahnya demi menyembunyikan kekehannya yang malu-malu dan… yah, betul, wajahnya yang sudah sangat merah, sampai telinganya yang lebar pun terlihat merah juga. “Mending kalian ceritain, gimana rasanya pacaran tapi harus backstreet? Dan gimana cara kalian ngabisin waktu bareng selama ini?” lanjut aktor tampan itu, penasaran.

Chanyeol dan Baekhyun saling pandang, kemudian tawa mereka meledak sesaat setelah menjawab pertanyaan Sehun dengan suara yang amat kompak.

“Terrible!”

“Gue gak mau bilang keputusan buat ngelindungi reputasi Baekhyun dari rumor pacaran kita berdua tuh salah. Secuil pun, gue gak nyesel udah minta agensi buat ngebantah rumor itu karena maksud gue baik.Tapi di situlah semuanya jadi rumit,” ucap Chanyeol. “Setelah kita ngeresmiin hubungan, mau gak mau kita harus nurutin manajer buat engga ketemu dulu. Selama sebulan jadi cuma bisa chat sama video call aja atau saling support dengan kirim hadiah lewat perantara.”

“Untungnya Chanyeol selalu punya cara buat mempermudah segalanya. Dia bikin agensi kita berdua kerja sama dan nemuin cara buat mewujudkan rumor itu jadi nyata.” Baekhyun ikut menjelaskan.

“Kamu seneng banget, ya?” tanya Chen dengan tatapan lembutnya.

Dan pria manis itu mengangguk tanpa ragu.

“You deserve him. No, you guys deserve each other.” Yang ini adalah suara yang paling tua, Xiumin. Dan yang lainnya ikut mengangguk setuju.

Chanyeol merangkul bahu Baekhyun agar mereka duduk lebih dekat, tak berjarak. Kemudian di hadapan sahabat mereka, Chanyeol mengecup pipi Baekhyun yang seketika merona hebat.

Merah.

Merah seperti tomat segar.

Dan ruangan itu langsung riuh oleh siulan serta sorak sorai keenam pria yang turut berbahagia seperti sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara ini.

Sungguh malam yang sangat indah bagi mereka semua.

🍅

A/N:

Masih waras setelah liat perform Baekhyun as Ezreal? Terutama setelah ada yang komen sambil jumpalitan? 🤸🏻‍♂️🤸🏻‍♂️🤸🏻‍♂️

Btw, sorry minggu kemarin lagi sibuk namatin pees harpot year 1-4 sampe gak ada waktu buat update 😬

Dan minggu ini masih lanjut year 5-7, jadi sorry kalo update-nya berubah slow 🙏🏻

Lcourage, 201123.

To-ma-toes 🍅 c h a n b a e kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang