Berawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini.
“I love you from my head tomatoes!”
“What?!”
•🍅•
⚠️ [agak angst lagi dikit]
•
Chanyeol:
udah sampe kantor?Baekhyun:
udah, baru ajaChanyeol:
beneran mau latihan?Baekhyun:
iya latihan vocal dulu, latihan dancenya nanti malem soalnya gak bawa baju ganti
niatnya kan mau kencan, kirain mau seharian 😔Chanyeol:
nanti kita kencan lagi ;)Baekhyun:
iyaChanyeol:
seneng gak hari ini?Baekhyun:
seneng dikit 🤏🏻😔Chanyeol:
kok dikit?Baekhyun:
engga ciuman ☹️Chanyeol:
udah juga ;pBaekhyun:
KAPAN????Chanyeol:
pas aku minum smoothies kamuBaekhyun:
hah?Chanyeol:
indirect kiss
itu dulu buat sementara ;)Baekhyun:
astaga 🫠Chanyeol:
sekarang jadi anak baik dulu ya buat ratu ;)
ntar malem kita vcallBaekhyun:
hngg okay pacarku 👌🏻😔Chanyeol tak bisa menghentikan senyumnya sepanjang perjalanan kembali menuju studionya. Ini adalah hari yang baik untuk membuat lagu. Chanyeol akan berada di sana seharian.
“Bisa berhenti pamerin gigi gak? Kamu kelihatan serem, Yeol!” ujar Kyungho yang sesekali mengalihkan perhatiannya ke arah Chanyeol tatkala tangannya tengah sibuk dengan kemudi. Ya, Kyungho tahu itu berbahaya. But he can’t help it. Aura Chanyeol yang memancarkan kebahagiaan terlalu mendominasi untuk diabaikan.
“Mas gak pernah jatuh cinta ya?”
“Apa itu cinta? Mas taunya cuma cari uang.”
“Makanya cari pacar sesekali.”
“Nanti kalo udah kaya raya.” Keduanya tertawa, tahu itu hanya candaan saja. “Kamu seneng, Yeol? I mean, jatuh cinta… pacaran… sama Baekhyun pula pacarannya.”
“Hehe~ ya seneng lah, Mas. Udah lama rasanya gak sebahagia ini,” ungkap Chanyeol jujur. “Aku emang udah sering jatuh cinta atau sekedar suka sama rekan kerja, sama temen juga, tapi gak pernah diungkapin. At least selama aku meniti karier. Mikirin gimana caranya bertahan di industri ini aja sulit, aku nyaris gak punya waktu buat mikirin soal hati.”
Ada kekehan yang menyelingi kalimat Chanyeol. Saat Kyungho meliriknya lagi, ia bisa melihat kepedihan yang tersirat dari tatapannya.
“Selain temenan dan tetep ngejaga hubungan baik sama orang-orang, aku gak bisa bikin pergerakan lebih dari itu. Passion-ku di musik, mimpi dan kebahagiaanku juga. Perkara hati, selama ini mentog cuma aku jadiin bahan inspirasi. Aku gak pernah seriusin gelenyar aneh yang aku rasain buat seseorang, sampe hal itu terjadi sama Byun Baekhyun. Dan kebetulan secara ajaib, dia duluan yang nunjukin ketertarikannya.”
Chanyeol memang sengaja tidak mengatakan secara spesifik jika Baekhyun-lah yang lebih dulu confess sekaligus mengajaknya berpacaran. Bukan harga dirinya yang membuat ia enggan menceritakan hal tersebut pada Kyungho. Chanyeol tak pernah mempermasalahkan siapa yang memulai duluan. Ia justru tengah menjaga kehormatan Baekhyun.
Pria manis itu selalu dipuja oleh orang-orang. Chanyeol tak ingin pandangan Kyungho berubah, meski itu hanya secuil, saat dia mengetahui Baekhyun adalah yang memohon padanya agar mereka bisa berpacaran. Bahkan tak masalah jika harus berpura-pura.
Padahal Chanyeol-lah yang lebih dulu jatuh hati padanya. Tidak seperti Baekhyun yang memiliki keberanian besar untuk mengungkapkan perasaannya, Chanyeol terlalu pengecut untuk melakukan hal itu.
“Aku jadi termotivasi buat keluar dari zona nyamanku. Toh, apa lagi yang pengen aku raih sekarang? Puncak kejayaan karier bermusik udah pernah aku rasain. Jatuh dan hancur sampe kena canceled pun pernah. Aku cuma pengen bahagia, Mas. Bukan cuma bahagia karena musik, tapi karena aku jatuh cinta sama seseorang yang bisa balas perasaanku juga. Seseorang yang bisa bikin aku ngerasa hidup.”
Mendengarnya entah kenapa membuat hati Kyungho menghangat. “You deserve it, Yeol. Hidup bahagia sama orang yang kamu sayang.”
“Thanks, Mas,” ucap Chanyeol tulus. “Mungkin bagi dia ini cuma kayak episode lain di hidupnya, tapi bagiku, ini merupakan titik balik hidupku yang selama 2 tahun ini terbilang monoton. Gak apa-apa, aku tetep seneng,” kekehnya. “Aku gak bilang debaranku buat musik udah ilang, tapi rasanya bermusik udah gak semenyenangkan dulu. Aku selalu mikir, buat apa aku bikin musik yang bagus kalo orang-orang udah gak mau dengerin karyaku? Aku nyaris nyerah, Mas. Tapi pas ngerasain debaran lain yang lebih hebat malah bikin aku sadar, bukan gairahku terhadap musik yang meredup dan nyaris ilang, tapi gairah buat ngejalanin hiduplah yang sebenernya udah gak ada.”
“Yeol…” Pada titik ini, Kyungho sudah tak bisa menahan air matanya lagi, sehingga ia menepikan mobil agar bisa memeluk Chanyeol yang sudah ia anggap adiknya sendiri itu.
“Biar tetep bisa bermusik, aku harus hidup dulu kan, Mas? Literally and figuratively. Jadi, aku mau pertahanin debaran yang kuat ini tanpa peduliin yang lain. Boleh, kan? Aku mau hidup dulu, Mas. Aku mau bahagia.”
“Boleh, Yeol. Boleh… Kamu harus hidup. Hidup dengan bahagia. Sama siapapun itu, Mas gak keberatan. Selama ini Mas cuma takut kamu disakiti lagi. Tapi setelah tau kalo kalian sama-sama saling menyayangi, Mas gak bisa… gak boleh tepatnya, jadi penghalang kalian. Jadi silakan, kamu udah dapet izin sama restu dari Mas. Jalani hidup kamu dengan bahagia. Tapi kalo udah capek, kamu cuma perlu istirahat, jangan nyerah. Paham?”
“Iya Mas, paham. Sekali lagi makasih ya, Mas. Makasih banyak.”
Chanyeol selalu mensyukuri hidupnya, tapi ia sempat lupa bagaimana caranya untuk bersyukur di saat dirinya jatuh. Sekarang setelah semuanya mulai membaik dan Tuhan menunjukkan padanya ada banyak hal yang patut ia syukuri, tangis Chanyeol pecah. Semua kegelisahannya selama ini, yang selalu terkubur dalam-dalam, tersembunyi di balik amarah dan sentimennya, Chanyeol menyadari bahwa tidak semua orang membalikkan punggung darinya.
Yang benar-bener tulus akan selalu bertahan.
Maka yang hanya berpura-pura dan memiliki niat buruk sudah sepatutnya ia lepaskan. Biarkan mereka pergi.
Sudah saatnya Chanyeol mempertahankan apa yang harus ia pertahankan.
•
🍅
•
A/N:
Level angst-nya masih cetek kan ya?
Lcourage, 101123.
KAMU SEDANG MEMBACA
To-ma-toes 🍅 c h a n b a e k
Hayran KurguBerawal dari rumor, Baekhyun akhirnya sadar Chanyeol adalah sosok pacar yang ia tunggu-tunggu selama ini. "I love you from my head tomatoes!" "What?!" . . . [inspired by lee kyuhan and yujeong bb girls relationship]