Kesetiaan

242 31 36
                                    

Part 2

Hi


Selamat yang nebak nya bener. Nanti akan ke jawab di sini.

Maag untuk segala typo. Gak baca ulang langsung up.




Suasana yang awal nya damai, nyaman. Kini berubah. Dalam sekian detik berubah menjadi mencekam. Dengan banyak nya teriakan dan juga isak tangis. Semua kacau. Tidak hanya suasa di butik itu. Tapi juga suasana hati dari ketiga pelaku yang jadi pusat perhatian di butik.

Si wanita yang tadi di tampar sudah lebih dulu pergi. Meninggalkan suasan butik yang sudah tidak kondusif dan berubah dramatis.

Lee Sohyun harus menelan pil pahit nya hari ini. Ini karena kebodohan nya.  Dia harus terjebak di situasi yang sama sekali tidak ingin siapa pun alami.

"BRENGSEK !!!" teriak Sohyun. Yang saat ini sudah ada di dalam kamar apartemn nya.

Sohyun sungguh menyesal. Apa yang terjadi satu jam yang lalu sangat melukai harga diri nya. Bagaimana bisa dia ada di posisi yang sangat dia benci. Menjadi orang ketiga dari hubungan seseorang. Bahkan satu keluarga harus hancur karena diri nya. Apa ini karma yang telah ibu nya lakukan dulu. Sekarang menimpa dirinya. Tuhan sangat adil bukan. Sekarang diri nya lah yang harus menerima karma itu.

Prang

Sohyun melempar bingkai foto diri nya dan pria yang ternyata suami dari perempuan yang tadi menampar nya. Bingkai foto itu hancur sehancur hancur nya. Sama seperti hati Sohyun saat ini.

Setelah nya hanya isak tangis yang terdengar di kamar besar itu. Tangis yang memilukan. Tangis yang terasa menyayat. Bagaimana tidak, hati nya sudah terlanjut mencintai dan menyayangi pria itu. Apa lagi hubungan mereka berjalan sudah satu tahun lama nya. Bagaimana bisa Sohyun tidak mengetahui kebohongan yang jelas ada di hadapan nya. Dia seolah tuli, seolah buta.

Kenapa saat itu dia bisa terjebak pria yang ternyata sudah berkeluarga. Dengan segala pesona nya dengan segala keindahan yang ada pada diri nya. Apa lagi saat itu Sohyun sedang patah hati. Jelas apa yang di lakukan pria itu bagai obat pereda sakit yang langsung menyembuhkan nya dalam sekejap. Bagai kan heroin yang memabukan dan membuat candu.

Sohyun sudah terjerumus terlalu dalam. Cinta dan perlakuan pria itu padanya membuat nya tidak bisa lepas. Efeksi nya luar biasa di dalam hidup Sohyun. Bahkan sohyun hampir mati jika saja tidak bertemu dengan pria itu.

Sekarang apa yang harus dirinya lakukan. Untuk meredakan rasa sakit yang kembali di rasakan nya. Padahal luka itu masih membekas. Tapi harus kembali terbuka.

Tangisan itu mulai terdengar lemah. Terlihat mata Sohyun yang sangat memerah. Dengan kelopak mata yang membengkak. Membuat nya sembab.

Sohyun merebahkan tubuh lelah nya. Dia baru tersadar jika saat ini diri nya tidak sendiri. Ada makhluk kecil yang hidup dalam tubuh nya. Yang harus dia jaga dengan baik. Apa lagi kemarin dokter mengatakan bayi dalam kandungan nya lemah. Jadi harus ekstra di jaga. Jangan kelelahan apa lagi sampai stress.

Tapi kenyataan nya. Apa yang telah terbuka hari ini menjadi pukulan terberat bagi Sohyun. Dia sendiri. Hidup nya kembali sepi. Dan tidak ada arti lagi. Tapi dia harus tetap hidup demi sang buah hati. Hasil hubungan nya dengan pria itu. Pria yang sudah membohongi nya dengan telak.

Sohyun menyeka air mata nya dengan kasar. Tangis nya terhenti. Dengan sorot mata yang sulit di arti kan. Sohyun bangkit dari tidur nya dan ke kamar mandi. Membuka kran untuk mengisi bathtub.

Sohyun membuka pakaian yang melekat di tubuh nya. Menaburkan aroma terapi kesukaan nya. Sohyun mulai merangkak naik dengan hati hati ke dalam bathtub. Merendam hampir seluruh tubuh nya kecuali kepala. Sohyun memainkan busah dan bunga mawar yang terapung di air.

Ingatan Sohyun kembali di mana diri nya dulu bertemu dengan pria ini. Pria yang akan menjadi ayah dari bayi yang di kandung nya. Pria, yang berjanji tiga bulan lagi akan menikahi nya di Paris. Pria, yang berjanji tidak akan meninggalkan nya. Pria, yang selalu mengatakan cinta nya hanya untuk Sohyun. Pria, yang sudah berhasil membawa Sohyun menjauh dari kematian. Tapi nyatanya. Kematian nya hanya tertunda. Bukan tidak.

Sohyun menenggelamkan seluruh tubuh nya, termasuk kepala kedalam bathtub. Mata nya terpejam kian erat. Bayang bayang saat diri nya bertemu dengan pria itu berputar bak kaset kusut.

Bagaimana mereka bertemu dan akhir nya menjalin kisah yang tidak seharus nya. Apa ini semua salah Sohyun. Apa ini mau Sohyun. Tidak. Sohyun tidak ingin diri nya menjadi seseorang yang merusak kebahagiaan orang lain. Sohyun tidak akan sanggup.

Flasback on

Deras nya hujan tidak menghentikan wanita yang sudah basah kuyup itu terus berjalan ditengah badai hujan yang terjadi sore itu. Langit yang tadi pagi begitu cerah nya kini bagai di tumpahkan tinta hitam. Kilatan cahaya petir menghiasi gelap nya langit sore itu. Belum lagi butiran hujan yang turun seperti di tumbahkan. Saking deras nya.

Wanita itu sudah tiba di tepi jebatan. Entah apa yang ada di pikiran nya saat itu. Tapi kaki nya mulai menaiki pembatas jembatan. Yang di bawah nya terdapat sungai yang sangat deras. Yang sudah siap melahap apa saja yang jatuh pada nya (sungai).

Hiks hiks
Isak tangis yang tak terdengar bahkan tak terlihat. Karena air hujan yang menyemarkan air mata yang deras nya sama dengan hujan. Dada nya gerasa semakin sesak. Dia sudah memutuskan akan mengakhiri hidup nya. Sudah cukup. Sudah tidak ada lagi orang orang yang tulus menyayangi nya. Semua nya palsu. Bahkan ibu kandung yang sangat dia sayangi nyatanya malah memilih menjadi perebut suami orang lain. Cibiran, hinaan, bahkan tindakan fisik Sohyun terima. Dan semua itu karena sang ibu. Sohyun yang harus menerima akibatnya.

Di tambah, sore ini Sohyun menemukan kekasih yang sangat di cintai nya sedang jalan berdua dan bergandengan tangan dengan mesranya di hadapan nya. Hancur sudah kehidupan Sohyun saat itu. Niat hati ingin pergi mengadu pada sandaran hati nyatanya malah hati nya yang di robek robek.

Sohyun sudah siap akan menerjunkan tubuh nya untuk di lahap aliran sungai yang sangat deras saat itu. Entah pikiran nya untuk mengakhiri adalah solusi akhir nya. Tidak peduli pada akhir nya akan menyesal. Tapi yang saat ini di pikiran nya hanya untuk bisa meredam rasa sakit di hati nya.

Sohyun sudah merentangkan tangan nya dan siap terjun. Sohyun memejamkan mata nya erat. Ada rasa takut tapi selalu di tepis oleh ego nya. Sampai ada sebuah tangan yang menarik nya mundur.

"APA YANG KAU LAKUKAN"  ucap si pria yang berhasil menjauhkan tubuh Sohyun jauh dari tepi jembatan.

"KAU PIKIR MATI BISA MEMBAWA SOLUSI ATAS MASALAH MU? KAU SALAH NONA. DUNIA MU MASIH SANGAT PANJANG DAN JAUH. DI DEPAN SANA  MASIH ADA HAL YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN. JANGAN BODOH"

"BIAR. BIAR AKU MATI. AKU SUDAH TIDAK MEMILIKI SIAPA PUN. AKU TIDAK INGIN HIDUP LAGI. LEPAS. AKU MAU MATI SAJA. hiks .. hiks .. hiks"

Sohyun berusahan untuk melepaskan diri dari pria yang begitu erat memeluk tubuh nya dari belajang.

"Lepas!! Jangan halangi aku. Hiks .. aku mohon tuan. Lepaskan aku. Hiks .. hiks"

"Tidak akan. Aku tidak akan melepaskan mu. Apa yang akan kau lakukan itu hanya mengundang murka Tuhan. Dan kau hanya akan sengsara di alam sana"

"Tuhan memamg tidak menyayangi ku. Tuhan tidak menginginkan ku bahagia. Bukti nya dia memberiku luka yang sangat dalam dan sakit"

"Kau salah. Tuhan sangat menyangi mu. Lihat lah dari sisi lain nya. Aku tau kau sanggup dan kuat"

Pria itu membalikan tubuh si wanita. Dan memeluk nya dengan erat. Entah dorongan dari mana, tapi pria itu merasa iba dan harus menyelamatkan nya. Menyelamatkan masa depan wanita di pelukan nya. Hingga tubuh wanita itu memberat. Karena dia pingsan. Pria itu menggendong nya dan membawa nya ke dalam mobil.

Cash cowo nya enak nya siapa??
Mau nya siapa readers

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang