Rain

182 33 8
                                    

Hi guys

Ada yang ngerasa beberapa hari ini matahari kaya ada dua. Tiba tiba kangen sama hujan.

Maaf typo

Jangan lupa vote dan komen











"Ayo Sohyun, kau lemah sekali"

Dia tertawa terbahak bahak mengejek ku. Hidung nya yang mancung mengerucut lucu saat melihat ku yang berusaha mengejar nya tapi tidak juga bisa ku kejar. Bagaimana bisa ku kejar, kaki ku lebih pendek dari nya dan lebih menyebalkan nya, di saat aku berlari dia juga berlari semakin jauh.

Nafasku bahkan sudah berkali kali tersenggal terasa pendek, dan sesak. Berhenti sejenak dan mengatur nafas ku lagi. Kedua tangan ku bertumpu di lutut, aku sedikit membungkuk. Mencoba mengatur nafasku lagi. Belum lagi, deru jantung ku yang berpacu dua kali lipat.

Jauh di sana, pria itu masih melihat ku dengan senyum lebar nya. Aku tidak sanggup lagi mengejar nya, kaki ku sudah benar benar lelah. Bayangkan lima belas menit ku habis kan untuk main kejar kejaran. Dia pikir, dia anak kecil. Menyebalkan.

"Jungkook!! Aku sudah tidak sanggup lagi menghampiri mu. Aku lelah!!" teriak ku

"Tidak boleh!! Kau harus ke sini. Aku hanya akan mengatakan nya di sini" jawab nya dengan berteriak juga.

Entah siapa yang memulai nya. Harus nya sepulang kuliah, aku langsung pulang kerumah tapi, aku malah meladenin pria bertubuh kekar itu untuk pergi dengan nya kesebuah padang rumput tidak jauh dari kampus ku. Dengan dalih, ada hal penting yang ingin di sampai kan nya.

Mengendarai sepedah motor nya, kami menikmati angin sore yang terasa lembut dan dingin menerpa permukaan kulit.

Hanya butuh tiga puluh menit dari kampus, aku dan Jungkook sampai di tempat yang dituju. Hamparan padang rumput hijau yang luas, langit yang kebetulan cerah sore itu. Membuat mata tak berkedip terkagum kagum.

"Segar nya. Ternyata berkunjung ke sini sore hari itu lebih menyenangkan yah" ucap ku yang sudah turun dari motor nya. Merentangkan keduantangan ku yang terasa pegal. Serta menghirup dalam dalam udara segar di sore itu.

"Benarkan kata ku. Kau selalu saja menolak saat ku ajak. Dasar sok rajin"

Aku menatap nya tak suka. Dia selalu saja mengejek ku, entah salah apa aku pada nya.

Bukan sok rajin seperti kata nya, aku hanya sedang berusahan mencapai impian lulus dengan nilai sempurna. Aku ingin membanggakan ayah dan ibu ku. Setelah nya, aku bisa menjadi seorang Desainer. Mimpi yang selalu ku coba kejar.

Plak

"Mulut mu Jung. Ingin rasanya ku tarik" ucap ku sini

"Boleh, tapi dengan bibir mu"

Setelah mengatakan itu, Jungkook berlari menjauhi ku.

Melihat Jungkook itu, seperti melihat anak kecil yang terjebak di tubuh orang dewasa. Tubuh besar nya berbeda jauh dengan wajah dan juga tingkah nya.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang