Teacher

73 26 32
                                    

Part 2

Komen dan vote yah

Sesuai janji, 20 vote lanjut part dua nya. Ini cuma ada tiga part aja kok.

Kadang tuh bukan gak mau langsung kasih tiga tiga nya, tapi sering nya kalau langsung kirim, vote nya rame di akhir. Sedangkan part Pertama kedua kelewat. Aneh aku juga, maka nya aku ngasih nya y satu satu aja. Bukan mau banget vote, tapi kalau ada aku merasa di hargai. Meski pun kadang part awal banyak banget yang baca tapi ke sini nya sepi, gak seru x cerita aku ini 🤣🤣

Ok dah banyak cingcong silahkan membaca dan jangan lupa suport nya.

















"Wah, lihat pelacur itu. Dia datang lebih pagi hari ini"

"Jelas saja. Dia kan tidak tidur demi melayani guru baru itu. Ha ha ha"

"Dasar jalang. Dia sok suci menyiram ku dengan susu basi hanya karena aku mengatai nya jalang. Dan sekarang dia jadi jalang sungguhan. Ha ha ha"

Sohyun sabar. Kau tidak boleh terpancing. Kau harus ingat perjanjian dengan guru Kim. Jangan sampai terbawa emosi sesaat hanya karena wanita gila itu.

Aku duduk di bangku ku dan memperhatikan pelajaran ku dengan baik. Kali ini aku akan sungguh sungguh belajar dan tidak akan mengecewakan guru Kim lagi. Pokok nya aku harus bisa merubah nilai nilai ku.

Tidak terasa sudah dua bulan aku dan pak Kim selalu bersama. Hehe bersama karena dia harus mengajari ku. Sebenar nya banyak pelajaran yang sudah aku pahami. Tapi aku harus pura pura bodoh bukan. Kalau dia tau aku sudah bisa bagaimana mungkin dia mau mengajari ku di flat sederhana ini.

"Bagus Sohyun. Nilai ulangan mu delapan. Aku bangga pada mu"

"Tapi, masih banyak yang tidak ku mengerti pak"

"Tidak apa. Ini sudah menunjukan progres yang baik. Sebagai hadiah kau mau apa?"

"Kecupan di bibir ku"

"Jangan bercanda Lee Sohyun. Aku serius. Aku ini guru mu"

"Hah. Ciuman saja tidak boleh. Ya sudah pergi ketaman bermain saja dan jajan sepuas ku. Bagaimana?"

"Baiklah. Minggu besok aku tunggu di loket taman bermain"

*
*

Aku berkali kali menatap cermin di kamar ku. Aku puas dengan dengan baju yang ku beli di pasar malam kemarin. Sangat pas di tubuh ku. Aku yakin pak Kim pasti terpesona. Membayangkan wajah nya yang terperangah saja membuat ku bahagia apa lagi melihat nya langsung.

Aku buru buru naik bus, karena aku tidak mau ketinggalan. Apa lagi sampai pak Kim menunggu ku. Wah jangan sampai.

Ternyata aku jadi pihak pertama yang datang. Ku lirik jam di tangan ku, ternyata aku datang tiga puluh menit lebih awal. Tidak apa lah, pokok nya pak Kim harus ku buat terkejut dengan kedatangan ku yang lebih awal dan penampilan ku tentu saja.

Satu jam

Dua jam

Tiga jam

"Nona. Kau ini mau masuk tidak sih. Sedari tadi ku lihat kau hanya berdiri di gerbang tidak kunjung masuk"

"Aku masih menunggu seseorang"

"Hah, taman hiburan ini tutup jam enam sore. Dan ini sudah jam lima. Hanya tersisa waktu satu jam lagi. Kau yakin ingin menunggu nya?"

"Iya. Aku tetap akan menunggu nya"

Petugas loket itu pergi juga, untuk apa dia sibuk mengurusi ku. Padahal itu urusan ku mau menunggu sampai kapan. Tapi, pak Kim juga keterlaluan kenapa masih belum tiba juga apa dia sedang ada urusan atau apa? Ponsel nya juga mati. Hah, apa aku masuk sendiri saja yah. Perut ku sangat lapar.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang