09. Pantai dan Kenangan

463 53 10
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Setelah mengantarkan pulang Danu dan Fariz karena rumah mereka dekat dari gedung diadakannya pameran lukisan tadi. Kini hanya tersisa Rama, Alana dan Naura yang berada didalam mobil Rama. Dengan posisi Rama yang menyetir, Alana yang duduk disebelah Rama dan Naura yang duduk dikursi bagian tengah.

Sebenarnya bukan keinginan Alana untuk duduk didepan bersebelahan dengan Rama. Namun semua orang memaksanya agar duduk disana, sehingga Alana hanya bisa menuruti saja.

"Nah itu komplek rumah gue tinggal belok kiri!" ucap Naura sambil menunjukkan kepada Rama agar tidak salah berbelok.

Rama pun segera membelokkan mobilnya sesuai dengan arahan dari Naura. Sesampainya mereka didepan rumah Naura, gadis itu dengan segera turun dari mobil.

"Thanks ya, Ram. Jangan dibawa kabur lho sahabat gue!"

"Siap! Palingan gue bawa ke pelaminan."

Mendengar ucapan dari Rama membuat Alana menatap cowo itu dengan ekspresi terkejut.

"Becanda, Na. Santai-santai."

"Hahaha.. yaudah ya gue duluan. Bye Alanaa.."

"Bye.."

Mobil Daihatsu Terioz milik Rama pun kembali melaju meninggalkan daerah komplek tersebut. Keadaan didalam mobil menjadi hening karena tersisa dua orang yang tenggelam dengan dunianya masing-masing.

Hingga akhirnya Rama memberanikan diri untuk membuka obrolan lebih dulu.

"Na, lo masih suka pergi ke pantai ga?"

"Udah jarang sih, terakhir kayanya pas kelas 10 deh. Emang kenapa?"

Fyi, Alana itu sangat menyukai pantai. Dulu hampir setiap minggu Alana akan pergi ke pantai hanya untuk menenangkan pikirannya. Bahkan saat Alana masih berumur 4 tahun, ia pernah memiliki cita-cita menjadi putri duyung setelah menonton kartun The Little Mermaid.

Tapi setelah hubungannya dengan Rama berakhir, entah kenapa Alana jadi tidak pernah pergi ke pantai lagi. Dirinya juga cukup disibukkan dengan urusan sekolahnya yang semakin menumpuk.

"Kalo gue ajak ke pantai sekarang, lo mau?"

Alana tak langsung menjawab, dirinya sempat memikirkan ajakan Rama selama beberapa detik. Hingga akhirnya Alana merespon ajakan cowo itu.

"Boleh deh. Emang mau ke pantai mana?"

"Ada lah, nanti lo juga tau."

Dengan semangat Rama pun mulai menaikkan kecepatan mobilnya agar secepatnya tiba di pantai yang akan mereka tuju.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya mereka sudah sampai ditempat tujuan. Sebuah pantai yang jarang diketahui oleh banyak wisatawan sehingga terlihat sepi dan masih bersih dari sampah-sampah berserakan.

Keduanya segera keluar dari mobil dan mulai memasuki wilayah pantai. Alana yang sudah lama tak datang ke pantai, cukup dibuat rindu dengan suara ombak yang terasa damai ditelinganya. Dengan segera ia melepaskan sepatu heels miliknya untuk merasakan air laut yang membasahi kedua kakinya.

Rama pun tersenyum melihat gadis dihadapannya ini terlihat sangat bahagia hanya karena sebuah pantai. Membuat seorang Alana bahagia ternyata tak sesulit yang dikira. Tak perlu susah-susah untuk membelikannya barang mewah atau mengajaknya keluar negeri.

"Lo ga akan buka sepatu?" tanya Alana menyadari tingkah laku Rama yang sedari tadi hanya diam memandangi dirinya.

"Engga deh."

Hai Mantan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang