⚠️TYPOS⚠️
•
•
•Itu tidak terjadi setiap waktu.
Kesibukan para asisten rumah tangga dengan tugas dua kali lipat dari biasanya itu terjadi jika tanggal kepulangan tuan muda mereka sudah diberitahu.
Nyonya rumah yang terpaksa menahan rindu karena putra tunggalnya tidak pernah menetap di rumah dan pergi ke berbagai belahan dunia setelah lulus akademi militer, selalu memastikan bahwa kepulangannya disambut dengan maksimal.
Itu adalah kediaman Habib Haidar yang terkenal sebagai orang paling berpengaruh di salah satu perusahaan minyak terbesar.
Di lahan bangunan terpisah dari rumah utama,dapur utama terletak di pekarangan belakang yang cukup luas, berdekatan dengan kebun dan di seberangnya berdiri kandang kuda koleksi tuan rumah, ada segelintir orang yang tengah sibuk memasak makanan kesukaan tuan muda mereka.
Juru masak tahu apa yang harus dilakukan untuk memuaskan lidah majikan, karena porsinya cukup banyak dia dibantu oleh beberapa orang yang memang sudah menjadi staf dapur untuk waktu yang lama.
"Kepulangan Sayyid Ali kali ini katanya eksklusif loh..."
"Iya, denger-denger ada pembicaraan serius sama Habib Umar, Sayyid mau ngelamar putrinya, Syarifah Azalia!"
"Eh? Masa sih? Bukannya Ifah itu belum lama cerai ya?"
Ada yang berdeham cukup keras, cukup tegas untuk membuat mulut mereka bungkam.
Sosok yang sejak tadi membantu juru masak menyiapkan rempah-rempah.
"Mohon maaf Ifah."
Syarifah Shazia menggeleng kecil.
Usianya delapan tahun saat Habib Haidar menampungnya, saat kedua orang tuanya meninggal dunia.
Habib Haidar adalah satu-satunya keluarga yang membuka pintu rumahnya dengan lebar dan menyambut Shazia kecil yang saat itu tidak tahu harus bernaung di mana.
"Ifah, biar saya aja yang nyiapin bumbunya..."
"Zia bisa bantu..." suara halus dan santunnya membuat siapapun enggan membantah.
Shazia tumbuh di dapur itu, ketika pertama kali datang, hidupnya berkutat di sana dan mempelajari banyak resep dari juru masak utama, dan staf dapur yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri.
Meskipun Habib Haidar kerap membatasi agar Zia tidak kelelahan, tapi Zia merasa lebih baik berbaur dengan staf dapur dan asisten rumah tangga ketimbang duduk menjadi seorang putri di tengah-tengah keluarga besar, merasa ada perbedaan yang mencolok setiap kali Zia berada di tengah-tengah mereka.
Zia hanya menumpang di sana, merasa tidak berhak berada di antara mereka.
Untuk itu, Zia jarang berbaur dengan keluarga besar Habib Haidar.
Hubungan kekeluargaan Zia dan Habib Haidar terbilang tidak sedekat mereka yang setiap bulan datang untuk berkumpul.
Sekali lagi, Zia hanya menumpang di sana.
"Wah berarti sebentar lagi bakalan ada yang ngumpet lagi di rumah pohon dong..." celetuk juru masak utama, pria tambun dengan sorot mata hangat, Zia mempelajari banyak resep masakan dari koki jebolan hotel berbintang di Mekah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNRULY
RomanceKecelakaan hebat merenggut nyawa kedua orang tua Shazia. Karena kemalangan yang menimpa dan membuatnya menjadi sebatang kara, kerabat jauh datang untuk merangkulnya, membawa Shazia kecil tinggal bersama mereka. Shazia mensyukuri kasih sayang yang me...