18-Aku berubah

6 3 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT WAHAI PARA PEMBACA.

"Yang terlihat jahat belum tentu jahat dan orang yang terlihat baik belun tentu baik, semua orang punya sisi buruk dan baik masing-masing, begitu pulan dengan ku."

Siska Tymano

                                 * * *

Siska, gadis itu sedang merah marah tidak jelas kepada teman teman nya. Bahkan teriak tanpa alasan, membuat yang lain merasa jika Siska seperti nya sudah tidak waras.

"Ka, lo kenapa sih? Ngereog ngereog nggak jelas kek gitu?" tanya Viya merasa jengkel karena Siska membuat nya tidak fokus membaca novel.

"AAAKKHHH, ANJINGGG. GUE BENCI, BANGSATT!" teriak Siska, kepada Viya sambil menarik kerah baju cewek itu hingga novel baru nya terjatuh.

"Lo kalau lagi kesel jangan luapin ke gue dong, liat noh! Novel gue sampe jatoh, kalau lecet gimana? Lo mau ganti?" Siska melihat novel yang tergeletak di lantai.

Ia melepas cengkeraman dari kerah baju Viya, lalu duduk menjauh dari teman-teman nya.

Mereka yang melihat itu, bingung. Kenapa dengan teman nya ini?

"Sis, lo kenapa?" tanya salah satu dari mereka.

"Lo kalo ada masalah cerita, jangan dipendem. Ga baik, kata cowok fiksi gue," ucap Viya yang sudah stay dengan novel nya.

Siska masih ngegan untuk bercerita, mungkin membiarkan nya sendiri untuk beberapa saat akan membuat nya membaik.

Satu persatu dari mereka mulai mengerjakan aktivitas mereka, mereka akan membiarkan Siska berpikir sejenak dulu.

Mereka yang terlalu sibuk dengan aktivitas, hingga tak menyadari jika Siska sudah pergi dari sana.

"Weh, Siska kemana?" Viya bertanya, ia tersadar jika tidak merasakan keberadaan Siska.

"Udah biarin aja, mungkin dia lagi mencari ketenangan di luar sana."

* * *

"Dadyy,"  rengek Siska kepada Reno, Dady nya.

"Kenapa sayang?" tanya Reno, tidak tahu kenapa putri kesayangan nya ini merengek tidak jelas.

"Dadyy, temen Siskaaaaa."

"Ada yang buat kamu menangis? Siapa? biar Dady kasih perhitungan,"

"Dady, emang Stella punya saudara kandung ya?"

"Hm? Nggak kok Setahu Dady."

"Tapi kok dia ngungkit ngungkit soal saudara kandung?"

"Lho? Sebentar-sebentar, Stella anak nya Evan mafia itu bukan?"

Siska menganguk, dady nya dan ayah Stella bisa dibilang akrab. Awal mereka kenal dari jalur perusahaan, kerjasama perusahaan membuat dua pria itu saling kenal dan menjadi teman. Mereka berteman sudah bertahun-tahun, dan saling bercerita tentang kehidupan masing-masing.

"Emang nya kenapa, kok kamu mikir Stella punya saudara kandung?" Reno melihat wajah masam anak nya..

"Bisa nggak ded, kalo tau langsung cerita aja. Nggak usah banyak basa-basi?!" Reno terkekeh, seperti nya Siska sedang bad mood.

COLORFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang