09

3.1K 377 5
                                        

Jadilah pembaca yang bijak dengan cara menghargai karya seseorang dengan cara membaca lalu Vote bukan hanya Silent Readers, Terima Kasih.
.
.
.


(Rumah Sakit, Ruang UGD)

"Ada keperluan apa kalau boleh tau ?", tanya perawat.

"Jadi pas kemarin kita dibegal, teman saya diserang preman menggunakan pisau yang tajam, teman saya menahannya menggunakan telapak tangannya dia, kira-kira perlu dijahit tidak ?", tanya Freen.

"Seharusnya dijahit ya bukan hanya diobati saja karna darah akan terus keluar jika melakukan aktifitas", ucap Perawat.

"Baiklah kalau gitu jahit saja tangan dia sus", ucap Freen.

"Oicchh, gak minta persetujuan dulu", ucap Becky terkejut.

"Becky belum siap Freen, jangan memaksa dia", ucap Prim.

"Di bius aja ya sus", ucap Freen.

"Baik", jawab Perawat.

"Agak aneh Freen ini", ucap Nam dalam hati.

"Ayo Bec, gak perlu takut", ucap Freen.

"Duh ada aja kelakuan", ucap Becky.

"Hanya 1 orang yang boleh menemani", ucap Perawat.

"Ya udah aku aja", ucap Prim.

"Eitss biar Becky yang pilih", ucap Nam.

"Freen aja, dia yang ngajak kesini dia yang tanggung jawab", ucap Becky melirik tajam Freen.

"Oh ya udah", ucap Prim sedikit kecewa dengan jawaban Becky.

Setelah setengah jam menjahit luka, Becky dan Freen pun keluar dari ruang UGD.

"Khap Khun Kha Sus", ucap Freen, perawat tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Gimana Bec ?", tanya Prim.

"Aman Prim, Makasih ya udah nungguin", ucap Becky.

"Pasti setelah bius nya hilang rasa jahitannya ngilu gitu", ucap Nam.

"Gw ke resepsionis buat ambil obat sama bayar", ucap Freen.

"Gak perlu, gw bisa bayar sendiri", ucap Becky menarik lengan Freen dengan tangan kirinya.

"Gak apa itu udah jadi tanggung jawab gw juga", ucap Freen.

"Sejak kapan semua hal tentang gw jadi tanggung jawab lu, udah cukup sampai temanin gw di ruang UGD", ucap Becky.

"Gw cuman gak enak aja", ucap Freen.

"Gw berterima kasih banget sama lu yang sedikit perduli sama luka gw tapi udah cukup rasa tanggung jawabnya, gw punya uang buat bayar tenang aja", ucap Becky.

"Ya udah kalau gitu", ucap Freen melihat Becky dan Prim pergi ke resepsionis.

"Lu mau gw anter ke dokter jiwa gak ?", tanya Nam.

"Lu pikir gw gila ?", tanya Freen kembali.

"Gw rasa udah mulai gila, tergila-gila sama Becky hahaha", ucap Nam tertawa.

"Dih apaan sih gak jelas banget jadi orang", ucap Freen.

"Sejak kapan lu perduli sama orang lain ?", tanya Nam tersenyum jail.

"Gw perduli karna dia udah ngorbanin nyawanya buat kita", ucap Freen.

"Kha kha terserah mu saja", ucap Nam.

"Ayo pulang", ucap Prim.

Sedangkan disupermarket, terlihat 4 orang sedang mencari bahan makanan yang mereka ingin makan nantinya.

Cool Girl and Bad Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang