O1. Gara-Gara Insiden Kemarin

82 36 30
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Gadis dengan penampilan memakai baju putih abu dengan nama yang tertera di seragamnya bertuliskan Julia Saraswati itu tampak sedang kebingungan di depan ruang kepala sekolah SMA Negeri 25 Bandung, ia merupakan seorang siswi pindahan yang baru saja masuk dan akan memulai menempuh pendidikannya kembali di sekolah ini.

Lia tampak sedang menimbang-nimbang sesuatu, apakah dia harus mengetuk pintu yang berada di hadapannya sekarang atau nanti. Saat sedang melamun dengan masih memikirkan hal tersebut, Lia dikejutkan dengan panggilan dari seseorang di belakangnya.

"Lia?" panggil orang itu.

Lia yang mendengar namanya dipanggil pun lantas menoleh ke arah sumber suara tersebut, dia kaget ternyata yang memanggilnya tadi adalah orang yang ia kenal dengan baik.

"Devon?"

"Beneran Julia ternyata, lo kenapa gak chat gue sih kalau udah sampai di sini?" tanya Devon kepada Lia.

Lia pun hanya bisa berdecak pelan sembari memutar bola matanya malas, "Ck, pas gue baru nyampe di sini juga gue udah chat lo kali, tapi karena belum dibales juga jadi gue langsung ke sini dengan berbekal informasi dari anak-anak yang gue tanyain tadi." Jelas Lia.

"Hehe sorry, ini hp nya daritadi gue silent ternyata." Ujar Devon disertai dengan ekspresi tidak bersalahnya.

Lia hanya menatap Devon malas dan memutuskan untuk tidak mengetuk pintu ruang kepala sekolah tersebut. Ia punya Devon di sini, sekarang gadis itu akan memanfaatkan Devon untuk mengantarnya ke ruang guru atau langsung ke kelas yang akan ditempatinya nanti.

Mengapa tadi Lia tidak langsung ke ruang guru saja? jawabannya karena Lia tidak terpikirkan untuk ke ruang guru, menurutnya ia harus ke ruang kepala sekolah dulu untuk mengkonfirmasi bahwa sekarang Lia akan memulai hari pertamanya sebagai anak baru berstatus siswi pindahan di sekolah tersebut.

Tanpa berbasa-basi lagi, Devon langsung menyuruh Lia untuk mengikutinya menuju ke ruang guru. Lia pun segera mengikuti langkah Devon untuk pergi ke ruang guru.

Sesampainya di ruang guru, Lia bertemu dengan guru yang akan menjadi wali kelasnya sampai ia lulus dari sekolah ini, ia pun dijelaskan mengenai beberapa hal terkait tentang sekolah dan kelasnya oleh guru yang diketahui bernama Bu Nimas tersebut. Setelah cukup lama mendengarkan penjelasan beliau dan memahami apa yang telah disampaikan oleh Bu Nimas, Lia tersenyum dan mengangguk paham. Bu Nimas pun mengantarkan Lia ke kelas barunya, XII MIPA 1.

Di depan kelas barunya, jantung Lia berdegup kencang, ia gugup karena ini pertama kalinya dia bertemu dengan wajah-wajah baru yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya kira-kira sampai setahun ke depan. Bu Nimas menyuruh Lia untuk mengikutinya masuk ke dalam kelas tersebut.

Sorry, I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang