13

6.9K 530 44
                                    

Harry mundur dengan tidak nyaman. membiarkan Draco Malfoy masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

Harry memiringkan tubuhnya mempersilahkan Draco masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Draco langsung duduk di sofa coklat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja.

“Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?” Draco mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

“Tidak ada,” Harry punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Draco.

Draco menatap Harry seolah mengukur-ukur.

“Aku bisa mengadakan pesta untukmu.”

“Aku tidak butuh pesta darimu.”

“Hmm,” pria itu bergumam, lalu ketika menatap Harry, tatapannya berubah serius, “Kau tahu kan kenapa aku kemari?”

Harry mengangguk, “Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu.”

“Penawaran?” Draco mengangkat alisnya, “Oke jelaskan.”

“Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku.”

“Harry,” Draco terkekeh, “hutang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaran mu. Dan kau …” mata Draco berubah sensual, “Kau akan menjadi istriku sebentar lagi sesuai perjanjian.”

“Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan.”

“Aku hanya ingin kau menjadi istriku,” Draco bersedekap, menatap Harry yang mulai emosi, “Itu sudah ku tetapkan sejak awal mula.”

“Kenapa?” Harry tidak bisa menahan  suara tajam di lidahnya, “Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Marry?”

Wajah Draco mengeras ketika Harry menyebut nama Marry, bibirnya mengetat, “Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua.”

“Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?” Harry sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, “Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang mirip dengan mendiang istrimu! Kau tidak bisa menganggap ku sebagai penggantinya, Draco! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!”

“Aku tahu kalian orang yang berbeda,” Draco berdiri di depan Harry, siap berkonfrontasi, “Percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!”

Pria itu meraih Harry ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan dia menguak bibir Harry, mencicipinya pelan-pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Harry dan kemudian bermain-main dengan lidah Harry, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah.

“Apakah pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?”

“Dalam mimpimu, Draco Malfoy.” Harry menjawab dengan ketus, membuat Draco terkekeh geli.

“Kita adalah pasangan yang sangat cocok,” Draco mendekatkan tubuh Harry ke tubuhnya, dalam rangkuman dadanya, “Kaitkan kakimu di kakiku.”

Harry menatap Draco dengan cemas, “Apa yang sedang kau coba lakukan, Draco?”

“Lakukan saja, sayang,” jemari Draco menyentuh paha Harry. Mungkin sudah waktunya mereka berhenti berkata-kata dan berkomunikasi dengan bahasa non verbal yang sudah sangat mereka kuasai.

Sleep With Mr Malfoy | Drarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang