9

7K 520 72
                                    

Dokter Theo mengendarai mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, mereka lalu tiba di belokan ke luar kota, menuju jalanan yang sepi. Harry yang selama ini diam karena menahan rasa tegang dalam perjalanan menoleh dan menatap Dokter Theo penuh rasa ingin tahu.

“Kita akan kemana, dokter?”

Dokter Theo menoleh lalu tersenyum manis, “ke rumah di pinggiran kota, tempatnya seperti villa di pegunungan, kau akan aman di sana dan Tuan Draco tidak akan bisa menjangkaumu.”

Harry menganggukkan kepalanya dan menatap lurus ke depan, pemandangan di luar adalah hutan dan jalanan yang berkelok-kelok, malam makin gelap dan Harry mulai merasa mengantuk. Akhirnya dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursi dan mulai tertidur.

***

Draco menatap marah pada perawat yang dibius untuk menggantikan Harry di ranjang. Dua pengawalnya yang tadi berjaga di kamar Harry berdiri ketakutan dengan wajah lebam bekas pukulan Draco.

“Kenapa kalian bisa sebodoh itu, hah?” suara Draco terdengar tenang, tetapi intensitas kemarahannya membuat bulu kuduk dua anak buahnya berdiri.

Para pengawal itu saling bertatapan mencoba berkata-kata, tetapi tak bisa. Mereka memang bersalah. Blaise sebagai atasan mereka telah menginstruksikan untuk memeriksa siapapun sebelum masuk dan keluar dari ruangan Harry. Tetapi karena Dokter Theo tampaknya terbiasa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, mereka jadi lengah dan membiarkannya. Siapa sangka kalau Dokter Theo adalah Nott yang ditakuti itu?

Draco masih menatap marah kepada kedua pengawalnya, memikirkan hukuman apa yang cukup kejam untuk dilimpahkan atas kebodohan mereka. Harry melarikan diri, dan bukan hanya melarikan diri, Demi Tuhan! Anak itu sekarang ada di tangan Nott.

Blaise datang, menyerahkan setumpuk berkas lagi, mengalihkan perhatian Draco.

“Sepertinya dugaan anda benar, Tuan Draco, profil Dokter Theo sangat mirip dengan profil Nott. Dia lulusan jenius dari kedokteran, kehidupannya sangat misterius, dan menurut desas desus, ibunya meninggal karena bunuh diri. Dia baru masuk mendaftar ke rumah sakit ini dua bulan yang lalu, dan ketika kami melakukan pengecekan terhadap masa lalunya, semuanya kosong, tidak ada satupun data tentangnya, seolah semuanya dihapus.”

“Cari sampai dapat,” Draco menggertakkan giginya, “Apapun itu, alamat, nomor mobilnya, apapun untuk bisa mengarahkan kita kepadanya. Kita harus menemukan Harry, sebelum terlambat,” Draco memejamkan mata, sejenak merasakan sesak di dadanya.

Harry harus selamat, meskipun sekarang hal itu diragukan, karena Harry berada di tangan Nott yang sangat kejam. Draco akan menempuh segala cara untuk mendapatkan Harry kembali, selamat, dan hidup-hidup.

***

“Harry, kita sudah sampai,” Dokter Theo mengguncang bahu Harry lembut.

Harry membuka matanya dan menemukan mobil mereka diparkir di sebuah villa tua berwarna putih yang sangat indah dihujani cahaya lampu yang remang-remang.

Dokter Theo turun terlebih dahulu, lalu membuka pintu penumpang dan membantu Harry turun. Mereka berjalan bersisian memasuki teras rumah, ketika Dokter Theo membuka kunci pintu rumah itu, Harry mengernyit dan bertanya,

“Ini rumah Dokter Theo?”

Pria itu tersenyum lagi dan menggeleng.

“Bukan, ini properti milik sahabatku yang dititipkan kepadaku, sekarang dia sedang di luar negeri. Kupikir tempat ini adalah tempat yang paling aman untukmu sekarang-sekarang ini. Kau bisa bersembunyi di sini sementara, karena aku tahu Tuan Draco pasti sedang sangat marah sekarang dan pasti dia akan menggunakan segala cara untuk mencari mu.” Harry menggigil mendengar kemungkinan itu, dan membiarkan dirinya dihela masuk ke dalam villa itu. Bagian dalam villa itu sangat indah, secantik bagian luarnya, dengan ornamen Belanda yang kuno dan rapi, tampak begitu nyaman untuk ditinggali.

Sleep With Mr Malfoy | Drarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang