16

7.2K 534 45
                                    

Mata Draco menyala ketika menatap mata Harry. Anak ini menatapnya tanpa dosa. Tidakkah dia tahu bahwa permintaannya ini menambah penderitaan Draco? Memijit Harry? Dalam kondisi bergairah dan ingin dipuaskan seperti ini? Bagaimana Draco bisa menahan diri, ketika jemarinya menyentuh kelembutan kulit Harry di tangannya?

“Oke, berbalik lah,” Draco menggeram lagi. Harry tidak pernah meminta tolong kepadanya, dan kalau Harry melakukannya, itu berarti Harry benar-benar kesakitan.

Jemari Draco bergerak menyentuh kepala Harry, ke helaian rambut seperti sutra yang terasa lembut di jemarinya. Helaian itu biasanya adalah tempat Draco menenggelamkan kepalanya ketika dia mencapai orgasmenya yang luar biasa nikmat di atas tubuh isterinya. Sial! Jangan pikirkan tentang itu, Man!

Draco memijit dan seolah belum cukup siksaannya, selama proses itu, Harry terus menerus mendesah keenakan karena pijatan Draco. Bahkan kadang mengerang, persis seperti erangannya ketika Draco mencumbunya, dan itu luar biasa menyiksanya. Kejantanan Draco sudah berdenyut-denyut, dan Draco merasa dirinya hampir meledak karena gairah, gairahnya kepada Harry.

“Sudah cukup?”

“Aku masih sedikit pusing di sisi ini,” Harry memiringkan kepalanya, memamerkan pundaknya yang hangat dan halus, membuat Draco ingin mengigit lembut di bagian lunak di sebelah sana.

Sial. Sial. Sial! Sambil terus memijit Harry, Draco menyumpah terus menerus dalam hati, Kemudian ketika Harry tampak santai, Draco melepaskan pijitannya dengan hati-hati.

Bagus. Harry sudah tertidur. Sekarang mungkin dia akan mandi dengan air dingin, kalau tidak dia akan terbakar semalaman di atas ranjang ini. Menderita karena tak terpuaskan. Dengan tak kalah hati-hati, Draco bergerak turun dari ranjang, hendak melangkah ke kamar mandi.

“Draco ....”

Hampir saja Draco mengerang mendengar panggilan Harry, “Apa, Harry?” desis Draco serak.

“Sekarang aku sudah tak pusing lagi.”

Hening.

Draco tertegun sejenak, kemudian menyadari arti kata-kata Harry, dia langsung membaringkan kembali tubuhnya di ranjang, sepenuh gairahnya.

“Bagus,” bisiknya parau lalu membalikkan tubuh Harry dan melumat bibirnya tanpa ampun. Gairahnya yang menggelegak tidak ditahan-tahannya lagi, Draco menyentuh Harry di mana-mana, menikmati kepemilikannya atas tubuh istrinya, menikmati betapa tubuh Harry yang lembut dan hangat itu menggelenyar di setiap sentuhannya.

“Apakah aku akan menyakitimu?” Harry tersenyum meminta pengertian, “Sedikit nyeri di bagian itu,” desahnya.

Draco tidak mengatakan apa-apa, pria itu hanya mengecup ujung dadanya, lalu mamainkannya dengan lidahnya lembut, tangannya menelusur ke bawah dan menemukan bahwa Harry sudah siap dan bergairah untuknya.

Dengan menahan dirinya, Draco menindih Harry dan menyatukan tubuhnya, berusaha menahan diri supaya berhati-hati, karena istrinya ini sedang hamil, Ya ampun!

Tubuh mereka menyatu, dan Draco bergerak selembut yang dia bisa. Tetapi gairah menyala-nyala di seluruh aliran darahnya ketika akhirnya Harry mencapai orgasme, membawanya juga terjun bebas dalam jurang kepuasan yang dalam.

***

Hubungan mereka membaik kembali meskipun sedikit kaku. Dan semakin bertambahnya usia kehamilannya. Harry menyadari bahwa dia menyayangi suaminya. Ya, Harry menyadarinya ketika dia merindukan Draco saat pria itu tidak ada di sisinya. Astaga … merindukan Draco Malfoy adalah hal terakhir yang ada di pikiran Harry, tetapi itu memang terjadi.

Sleep With Mr Malfoy | Drarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang