25

1.6K 264 54
                                    

Javi menyandarkan tubuhnya pada dinding selagi menunggu Grisella yang masih berada didalam kelas.

"Bang.."

Harru menghampiri kakaknya itu dengan tas yang tersampir di bahunya. "Ngapain lo?"

"Nunggu Isel."

"Belum bubaran emang kelasnya?"

Javi menggeleng. "Lo mau ngapain kesini?"

"Mau ke si Satria," jawab Harru. "Masih ada gak anaknya di kelas?"

"Udah balik dia."

"Anjing," umpat Harru mendengarnya. "Kampret banget tuh anak! Udah tau ada latihan bisa-bisanya dia balik, ketua macam apa itu?!"

"Latihan diundur doang kali, Satria izin karena ada urusan dulu," ucap Javi menatap adiknya itu malas. "Lagian kata Satria dia juga udah bilang kok di grup futsal, emang lo kagak baca?"

Harru menggeleng polos.

"Goblok."

Pintu kelas Grisella terbuka yang membuat kakak beradik itu sedikit menjauh dari pintu kelas.

Javi tersenyum begitu melihat Grisella yang baru saja keluar.

"Kamu udah daritadi?" tanya Grisella menghampiri Javi.

"Enggak kok," ucap Javi mengusap surai gadis dihadapannya itu.

Harru yang tadinya menatap malas dua orang dihadapannya itu seketika tersenyum lebar begitu melihat sosok Vicky.

Lalu Harru pun langsung menghadang gadis itu.

"Pulang bareng yuk," ajak Harru pada Vicky.

"Lah lo emang kagak latihan?"

"Balik dulu," ucap Harru. "Ayo balik bareng."

Vicky menggeleng. "Gak ah," tolaknya. "Gue lagi sakit pinggang, motor lo kan tinggi."

"Jompo lo sakit pinggang segala."

"GUE LAGI RED DAY YA MONYET!!" Vicky menendang tulang kering Harru yang membuat pemuda itu mengaduh.

Harru meletakkan tangan kirinya pada bahu Javi sebagai tumpuan dan tangan kanannya yang mengusap-usap kakinya.

"Sakit anj—" Harru langsung merapatkan bibirnya begitu melihat Vicky yang melotot padanya. "Ampun nyai."

Perhatian keempatnya beralih pada Wilona begitu gadis itu melewati mereka.

Wilona sempat bersitatap dengan Grisella sebelum mengalihkan pandangannya pada Javi lalu melengos begitu saja.

Dan Javi pun hanya menghela napasnya.

Grisella mengigit bibir bawahnya. Sungguh ia benar-benar merasa bersalah pada Wilona. Grisella merasa ia sudah merusak hubungan baik antara Javi dan Wilona.

"Javi maaf.."

Bukan hanya Javi, Harru dan Vicky pun langsung menatap bingung pada Grisella.

"Loh? Maaf kenapa?" tanya Javi bingung.

"Maaf karena aku hubungan kamu sama Wilo jadi renggang gini," ucap Grisella pelan.

"Itu bukan karena kamu."

"Karena aku," ucap Grisella. "Kalau bukan karena aku yang deket sama kamu hubungan kamu sama Wilo pasti bakal baik-baik aja, gak kayak sekarang."

"Yaelah, Sel, jangan malah nyalahin diri sendiri gitu lah," Harru menyahut. "Mau Wilona tantrum sekalipun itu gak bakal bisa ngerubah fakta kalau abang gue sayangnya sama lo, bukan sama Wilo."

FAMILLE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang