special chap: javi-harru & friends

1.9K 189 26
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"KOK DISATUIN SIH PAK??!!"

"PISAH PAK PLEASE PISAAHHH!! GAK MAU DICAMPUR-CAMPUR BUS NYA!"

"GAK MAU SATU BUS SAMA ANAK IPA!!"

"IH KITA JUGA OGAH KALI SATU BUS SAMA ANAK IPS!!"

Teriakan-teriakan itu membuat suasana aula sekolah terdengar sangat gaduh. Baik murid-murid dari kelas IPA maupun IPS keduanya terus berteriak satu sama lain dan mengatakan tidak mau dicampur untuk keberangkatan camp mereka nanti.

Sudah menjadi rutinitas sekolah mereka jika akan menyambut ajaran baru maka kelas dua belas yang akan lulus selalu melakukan camp satu angkatan sebelum perpisahan.

Dan tahun ini adalah angkatan Javi, Harru juga teman-temannya yang akan pergi camp sebelum mereka berpencar untuk meraih cita-citanya masing-masing.

Mendengar kegaduhan anak-anak muridnya itu sang guru pun menghela napasnya lelah dan memijat pelipisnya. Pusing!

"SEKALI LAGI BAPAK DENGAR ADA YANG PROTES GAK MAU DICAMPUR BUSNYA KALIAN MENDING GAK USAH IKUT AJA!"

Keadaan aula langsung hening.

"Kenapa ya si botak tuh galak banget?" Jaya berbisik pelan pada teman-temannya.

"Botak-botak gitu juga itu guru lo pea!" Athur menoyor kepala Jaya.

"Njing udah mau lulus aja masih ngatain guru," Kevin geleng-geleng kepala.

"Justru karena udah mau lulus kita harus puas-puasin dulu ngegunjing guru," ucap Harru. "Soalnya nanti kalau udah lulus gak bakal bisa."

"Gak waras."

Setelah selesai menyampaikan pengumumannya lantas sang guru yang tadi berbicara memberikan informasi pun membubarkan semuanya.

"Duh jangan sampai gue satu bus sama lo."

"Yang mau satu bus sama lo juga siapa monyet?!"

Jaya dan Satria langsung melemparkan tatapan sinisnya satu sama lain begitu berpapasan.

"Diacak atau bisa request sih ini buat bus nya?" tanya Harru.

"Gaya lu request," sahut Kevin. "Kayak lo donatur aja di sekolah ini."

"Lah bokap gue emang donatur di sekolah ini," balas Harru dengan sombongnya. "Donatur terbesar malah."

Jaya langsung menepuk-nepuk pundak Kevin. "Udah, Vin, udah."

"Lo kalau mau ngomongin soal duit sama si Harru mah kagak bakal pernah menang," ucap Jaya. "Udah terima aja."

"Mau pada langsung balik nih?" tanya Javi.

"Main dulu lah," ucap Darren. "Masa mau langsung pada balik."

"KUYY MAIN!" seru Yura. "Kita ke rumah Vickyyyy!!"

FAMILLE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang