38

1.9K 261 121
                                    

Alisha melirik ponsel Jeffryan yang terus berdering sejak tadi, tertera nomor seseorang yang kontaknya tidak Jeffryan simpan yang terus meneleponnya itu.

"Mas Jeff diganggu orang iseng apa gimana deh?" gumam Alisha bertanya-tanya lalu melirik kearah pintu kamar mandi dimana Jeffryan berada didalam sana.

Awalnya Alisha mencoba untuk mengabaikannya, tapi ketika ponsel suaminya itu kembali berdering membuat Alisha mengambilnya.

Jeffryan yang baru saja keluar dari kamar mandi mengernyitkan dahinya melihat Alisha yang berdiam diri disamping tempat tidur.

"Kenapa, sayang?"

Alisha menoleh. "Ini ada yang nelepon kamu."

"Siapa?"

"Gak tau, gak ada namanya."

Mendengar itu Jeffryan dengan cepat langsung menghampiri Alisha dan mengambil ponselnya.

"Kamu digangguin orang iseng, mas?" tanya Alisha ketika melihat Jeffryan yang malah mematikan ponselnya.

"Soalnya nomor itu daritadi neleponin kamu terus."

Jeffryan berdeham pelan. "Ya gitu deh."

"Kok bisa?" bingung Alisha. "Ada yang bocorin nomor kamu apa gimana?"

"Aku juga gak tau, sayang," ucap Jeffryan lalu menghela napasnya. "Tiba-tiba aja aku sering dapet telepon kayak gini."

"Tadinya aku mau ganti nomor, tapikan semua yang penting-penting nyangkutnya di nomor ini, takut ribet nanti kalau aku ganti nomor."

"Iya sih bener," ucap Alisha setuju. "Tapi orang itu gak sampai yang aneh-aneh kan sama kamu?"

Jeffryan menggeleng samar. "Enggak, cuma sering neleponin aja."

Jeffryan lalu meletakkan ponselnya diatas nakas begitu saja dan beralih untuk merangkul Alisha.

"Udah yuk kita sarapan aja," ajak Jeffryan agar Alisha tidak lanjut membahas tentang orang yang terus meneleponnya tadi.

"Harru mana, bang?" tanya Jeffryan pada Javi karena hanya ada putra sulungnya itu di meja makan.

"Belum turun, Pa."

"Belum bangun?" tanya Alisha.

"Udah kok, Ma, lagi mandi paling."

"Duduk, sayang," ucap Jeffryan setelah menarik kursi untuk Alisha duduk.

Alisha tersenyum.

Begitu mendengar langkah kaki yang mendekat ketiganya pun menoleh.

"Kok keliatannya masih ngantuk?" tanya Alisha pada Harru. "Kakak tidur jam berapa semalem?"

Harru menutup mulutnya yang menguap lalu berjalan gontai kearah meja makan. "Jam tiga apa jam berapa gitu."

"Ngapain tidur jam segitu? Ngegame?"

Harru menggeleng. "Vicky semalem insom, jadi aku nemenin dia ngobrol semaleman."

"Bucin bucin," cibir Javi geleng-geleng kepala.

"Kayak yang situ enggak aja," Harru balas mencibir.

"Terus kakak ke sekolahnya gimana? Jangan bawa motor ah kalau masih ngantuk gitu," ucap Alisha melarang.

"Mau sama Vicky," jawab Harru. "Biarin dia yang bawa mobil."

"Soalnya dia harus tanggung jawab udah bikin aku ngantuk pagi-pagi gini."

"Bisa kayak begitu," bingung Javi.

"Bisa bisain."

▣▣▣▣

FAMILLE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang