41

1.6K 277 77
                                    

"Sayang aku bener-bener minta maaf."

Jeffryan menatap sendu Alisha yang membelakanginya. Istrinya itu langsung mendiaminya setelah ia yang tidak sengaja membentak Yuno.

"Aku sama sekali gak bermaksud buat bentak Yuno," ucap Jeffryan menjelaskan. "Aku tadi itu kelepasan, gak sengaja ninggiin suara aku di depan dia."

"Maaf.."

"Sha tolong jangan diemin aku kayak gini," mohon Jeffryan.

Alisha membalikkan tubuhnya untuk menatap suaminya itu.

"Kamu tau gak sih, mas, apa yang kamu lakuin ke Yuno tadi itu bisa jadi memori yang buruk buat dia?"

"Kalau kamu bersikap keras ke anak-anak terutama ke Yuno yang masih kecil itu bisa bikin dia trauma di masa depan nanti."

"Kamu pikir bentakan kamu tadi itu gak akan ngaruh buat Yuno? Dia bisa terus kebayang dengan bentakan kamu itu, mas, sampai kapanpun kalau kejadian tadi itu terekam jelas di kepalanya."

Jeffryan menundukkan kepalanya, ia tahu ia salah. Jeffryan benar-benar merasa sangat bersalah karena tidak bisa mengontrol emosinya sendiri.

"Kalau anak-anak emang ngelakuin kesalahan tolong tegur mereka dengan cara baik-baik, gak perlu sampai kamu bentak-bentak kayak tadi."

"Ngeliat kamu ngebentak Yuno tadi itu bener-bener bikin hati aku juga sakit, mas," ucap Alisha lirih.

"Hati aku rasanya bener-bener sesak banget ngeliat Yuno yang nangis karena ketakutan akibat bentakan kamu."

▣▣▣▣

Javi mengernyitkan dahinya begitu mendapati keadaan rumah yang sangat sepi. Padahal biasanya jam segini Jeffryan, Alisha dan Yuno pasti ada si ruang keluarga.

Dengan pelan Javi pun melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

"Mama.."

Alisha yang baru saja keluar dari kamar langsung tersenyum.

"Kebetulan banget abang turun."

"Kenapa emangnya, Ma?"

"Ini tolong pegangin si adek dulu ya," ucap Alisha. "Mama mau bantuin si bibi nyiapin makan malam."

"Bukannya ada Papa ya?" heran Javi tapi tetap mengambil alih adik kecilnya itu. "Biasanya kan si adek maunya sama Papa kalau Papa udah ada di rumah."

Alisha tersenyum tipis. "Si adek lagi gak mau sama Papa."

Javi mengernyitkan dahinya. Tumben sekali?

Setelah Alisha melenggang pergi menuju dapur Javi pun membawa Yuno untuk duduk di depan TV selagi menunggu makan malam tiba.

Javi menolehkan kepalanya begitu mendengar suara langkah kaki, ternyata itu ayahnya yang mendekat.

Berbeda dengan Javi yang tersenyum tipis melihat Jeffryan menghampiri mereka Yuno yang tadinya asik dengan mainannya justru langsung naik keatas pangkuan Javi begitu melihat Jeffryan.

"Eh? Adek kenapa?" bingung Javi melihat Yuno yang seperti ketakutan.

Tangan kecil Yuno mencoba untuk memeluk Javi, menyembunyikan wajahnya agar tidak melihat sang ayah.

Jeffryan yang melihat itu menghela napasnya panjang. Kini putra bungsunya itu benar-benar terlihat takut padanya, Jeffryan menjadi merasa sangat bersalah.

Jeffryan mendekat pada Yuno lalu meraih tangan mungil putranya itu. "Adek.. Papa minta maaf ya?"

"Jangan takut gini dong sama Papa, Papa bener-bener minta maaf."

FAMILLE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang