36

1.6K 243 49
                                    

Alisha menghela napasnya panjang. Semalam Jeffryan benar-benar tidak pulang, suaminya itu hanya mengirimkan pesan singkat padanya dan mengatakan bahwa dia akan segara pulang.

Tapi nyatanya tidak, Jeffryan tidak pulang seperti yang dikatakannya.

"Nanti sebelum aku ke sekolah aku ke kantor Papa dulu," Javi merangkul Alisha. "Mama tenang ya."

Alisha hanya tersenyum tipis dan mengusap tangan Javi yang ada di bahunya.

Harru memperhatikan ibu dan kakaknya itu dalam diam. Sejak semalam Harru sudah sibuk mengirimkan banyak pesan dan menelepon Jeffryan, tapi tak ada satupun balasan. Harru bahkan sampai tidak tidur karena menunggu Jeffryan.

Sebenarnya Papanya itu kemana sih?!

"Yaudah abang sama kakak—" Alisha tak melanjutkan ucapannya begitu mendengar pintu utama rumahnya yang terbuka.

"Astaga, mas! Kamu kemana aja sih?" Alisha dengan cepat langsung menghampiri Jeffryan yang masih berada diambang pintu.

"Kenapa baru pulang? Kamu kemana aja semalem? Kamu gak papa kan?" rentetan pertanyaan Alisha layangkan pada suaminya itu.

Alisha menangkup wajah Jeffryan yang terlihat sedikit pucat, bahkan tampilan suaminya itu benar-benar sangat berantakan, terlihat kacau.

Jeffryan tersenyum tipis melihat Alisha yang terlihat sangat khawatir. "Maaf.."

Lalu Jeffryan pun langsung memeluk Alisha dengan erat dan memejamkan matanya. Alisha membalas pelukan suaminya itu dan mengusap punggung lebar Jeffryan. Perasaannya benar-benar sangat lega setelah melihat Jeffryan pulang dengan baik-baik saja.

"Aku khawatir banget, mas.." lirih Alisha.

"Maaf."

"Kamu beneran gak papa kan?" Alisha melonggarkan pelukannya dan kembali menatap Jeffryan.

Jeffryan hanya mengangguk.

Pandangan Alisha lalu beralih pada kedua putranya. "Kalian sarapan berdua dulu ya."

Javi dan Harru menganggukkan kepalanya mengerti.

Lalu Alisha pun membawa Jeffryan untuk pergi ke kamar mereka, meninggalkan kedua putranya.

▣▣▣▣

"Izinin gue di mapel pertama ini ya."

"Mau kemana emang lo?" tanya Kevin yang melihat Harru beranjak.

"Uks," jawab Harru. "Mau molor gue, ngantuk banget gila."

"Bisa-bisanya," sahut Jaya. "Belajar juga belum mulai udah ngantuk aja."

"Ciri-ciri orang males tuh kayak gitu tuh," timpal Athur.

"Gue belum tidur ya anjir, jangan asal nyablak lo nyet!"

"Ya lo ngapain anjir belum tidur? Jadi kalong lo?" cibir Jaya.

"Anjing tinggal izinin gue kalau diabsen apa susahnya sih kampret! Banyak tanya banget," kesal Harru. Dia ini bener-bener ngantuk tapi temen-temennya itu kenapa pada bawel banget?!

"Dah ya pokoknya tolong izinin gue," ucap Harru lalu langsung pergi keluar dari kelas.

Biarlah ia bolos pelajaran pagi ini karena ia benar-benar butuh tidur.

"Eh? Kamu mau ngapain ke uks, Har?"

Chelsea yang baru membuka pintu uks sedikit terkejut karena hampir bertabrakan dengan Harru yang hendak masuk.

"Sakit?"

"Enggak, tadinya mau numpang tidur disini," ucap Harru. "Tapi kayaknya gak jadi sih, balik ke kelas ya gue Chel."

FAMILLE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang