Intermezzo

8 4 0
                                    

Intermezzo.

Kurasa kita semua pernah berada dalam fase ini; istirahat sejenak dari segala hal, entah itu impian, ambisi, harapan, atau apapun.

Aku bertanya-tanya tentang bagaimana rupa perasaanku saat aku berumur 17. Apakah itu cerah, riang, dan gembira? Ataukah biasa saja, tidak ada yang spesial? Mungkinkah terasa sangat buruk hingga aku tidak ingin kembali ke masa itu?

Aku mengingat dan terus mencoba mengingat, tapi rasanya waktu berlalu begitu cepat antara umur 17 dan 23-ku. Rasanya seperti baru kemarin aku berumur 17, merayakan ulang tahun bersama semua orang yang kusayang, meniup lilin dan membisikkan harapan dengan senyum mengembang lebar.

Dulu, saat aku berumur 17, aku tidak pernah tersenyum lebar hingga gigiku nampak, aku sangat tidak percaya diri waktu itu. Kecuali saat ulang tahun. Saat itu, semua orang yang kusayang ada disana.. Tentu saja aku harus memberanikan diri untuk tersenyum lebar.

Tapi sekarang, saat umurku 23, aku bisa tersenyum lebar dari telinga kanan hingga kiri kapanpun aku mau. Tidak harus dengan kue cokelat besar dihadapanku dan semua orang menyanyikan happy birthday untukku. Sekarang, aku merasa lebih... bebas dalam tersenyum.

Tapi, mungkin hanya hal itu yang dapat kulakukan dengan bebas. Kau tahu? Menjadi dewasa sangat tidak menyenangkan. Setidaknya itu yang kurasakan sekarang. Banyak hal yang harus kulakukan. Kupikir aku perlu berjuang lebih keras lagi sekarang. Aku juga harus berpikir tentang cara menjalani hidup dengan layak. Bagaimana hidup yang layak menurutmu?

Apakah itu hidup dengan berkelimpahan uang? Hidup bebas dimana kau bisa pergi kemanapun dan kapanpun? Hidup yang bagaimana?

Kalau kau tanya padaku, aku tidak tahu. Saat ini aku sedang menjeda semua hal. Mencoba mencari ruang bernapas. Mencoba mengisi waktu yang kupikir sempat hilang diantara 17 dan 23-ku. Aku sedang intermezzo.

Rumah, 9 November 2023

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang