Rumah. Demikian manusia menyebutnya atas sebuah tempat yang memberi mereka perlindungan dan kenyamanan. Entah itu berupa bangunan mati, atau sesuatu yang hidup, seperti seseorang atau sekelompok orang.
Aku lupa kapan terakhir kali aku merasakan 'rumah' dalam bentuk hidup. Akhir-akhir ini lebih condong ke bangunan; rumah masa kecil, rumah di tepi jalan besar dengan kendaraan yang terus menggonggong tanpa henti, bahkan di malam hari.
Aku merasa lebih baik disini, masih kesepian, sedih, dan jauh dari ketenangan yang dijanjikan dari sebuah rumah, tapi itu cukup memuaskan. Lebih dari cukup jika dibandingkan dengan tempat lain, atau manusia lain, diluar sana.
Banyak hal buruk terjadi disini, terkadang mereka menyiksaku-- berputar di belakang kepalaku, menghantui tepat ketika kelopak mataku tertutup--membuatku tidak bisa melupakan dan belum bisa memaafkan hal-hal tertentu. Ah, betapa mimpi buruk selalu bercokol di pikiran seperti virus, mengalir di nadimu seperti racun, membuat mereka sulit dilepaskan karena insting parasitnya. Hal-hal buruk memang sulit untuk dilupakan.
Aku bertanya-tanya, akan kah suatu saat nanti aku, kita, bisa menemukan rumah yang tepat? Rumah yang memberikan kehangatan dan kenyamanan bahkan ketika kita punya banyak cacat. Rumah yang tidak akan retak, usang, atau bahkan rusak karena cuaca dan badai. Rumah yang terus menetap bahkan ketika kematian terasa begitu dekat. I am wondering...
Rumah, 20 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
RandomManusia punya seribu cara untuk melarikan diri dari rasa sesak akibat terjebak. Bagiku, menulis adalah jalan kabur paling bijaksana. Saat kamu membaca tulisanku, di tempat dan waktu yang lain, aku sedang kacau. Entah karena sedih, kecewa, terluka, a...