12 - THALIA AND THE SECOND PRINCE

42.1K 3.4K 12
                                    

Thalia sibuk memilih kue yang ada di hadapannya--entah kenapa ia masih belum tertarik pada menu utama yang di sajikan. Banyak makanan ringan yang menggugah seleranya. Thalia pencinta makanan manis. Salsabila berdiri di samping Thalia yang sibuk menatap kue-kue cantiknya.

"Aku baru menyadari kalau Lady menyukai makanan manis. Setahuku, Lady Nathalia paling anti dengan kue karena takut gemuk," Ucap Salsabila sambil mengambil kue dan menyantapnya dengan anggun.

Thalia melirik sebentar dan tersenyum tipis. "Anti bukan berarti tidak menyukai kan?" Tanyanya santai. "Aku berubah pikiran karena mereka sangat cantik dan manis. Dan perlu kau garis bawahi Nona. Aku bukan tipe wanita yang mudah gemuk," Thalia memakan kuenya dengan garpu.

Thalia tidak akan bisa gemuk, gadis itu menempa tubuhnya sendiri dengan latihan berat ala dirinya di dunia aslinya. Dengan begitu, lemak dalam tubuhnya tidak akan ada yang tertimbun karena aktivitas yang telah Thalia jadwalkan untuk menjaga kebugaran tubuh Nathalia.

Salsabila menatap Putri Duke Zeyrav itu makan dengan nikmat. "Anda berubah, Lady! Entah kenapa aku merasa kalau Lady Nathalia terlihat sangat tenang dan anggun."

Thalia tersenyum manis, "Terimakasih Nona atas pujiannya," Jawabnya singkat.

Thalia diam-diam memperhatikan Salsabila berdiri di sampingnya, ia waspada karena jika Salsabila mendapatkan luka. Maka sandarannya si Putra Mahkota akan maju untuk membelanya mati-matian.

Harusnya yang benar, tunangan atau calon suami lebih membela tunangannya sendiri kan? Ini kebalikan, sang kekasih gelap yang beruntung mendapatkan perlakuan istimewa dari Pangeran Ricard.

Thalia teringat, Gian menceritakan kalau saat acara ulang tahun Putra Mahkota. Nathalia akan mendapat kesialan karena telah membully dan membuat malu Salsabila di hadapan tamu para bangsawan. Bukan hanya Putra Mahkota saja yang membela Salsabila. Kehadiran Pangeran Kedua, saudara tiri dari Pangeran Ricard yang terkenal sebagai Pangeran Tirany tak luput ikut membela Salsabila.

Ace Ellenius.

Thalia terdiam beberapa saat, ia belum bertemu dengan Pangeran Kedua. Saudara tiri Pangeran Ricard yang sekaligus menjadi malaikut mautnya. Pangeran Kedua dengan sadis menebas kepala Nathalia, kala gadis itu ketahuan bahwa dia yang membunuh Salsabila dengan cara menggorok leher gadis itu.

'Nathalia sadis juga orangnya, kayak orang psikopat suka menggorok orang,' Batin Thalia tertawa.

Ia melirik Salsabila. 'Lalu apa yang akan terjadi sekarang? Aku tidak akan berbuat aneh- aneh seperti Nathalia dungu itu. Meskipun raga milik Nathalia. Tetapi, di dalamnya berisi jiwaku--Thalia. Dan aku masih sayang sama nyawa!' Thalia sontak meringis, ia tenggelam dengan pergulatan batinnya sendiri.

Salsabila masih berdiri di sampingnya, ia tampak seperti mengikuti kemana Thalia pergi untuk menikmati hidangan lainnya. "Lady, apa kau masih sakit?" Tanya Salsabila tiba-tiba. "Aku merasa, Lady sedikit berubah seperti bukan Lady Nathalia yang aku kenal selalu berlaku jahat kepadaku!" Ujarnya yang membuat Thalia sukses melongo.

Thalia menahan tawa karena geli mendengar ucapan Salsabila. "Lantas, aku harus bersikap seperti apa? Aku harus bersikap kasar dan suka membuatmu menderita seperti itu?" Tanya Thalia dengan nada dinginnya. "Kau ini memang aneh, Nona Salsabila! Seharusnya Nona bersyukur, aku sudah berubah dan tidak berlaku buruk terhadap Nona seperti dulu!" Kata Thalia dengan nada tegasnya yang mempu membuat Salsabila langsung menundukkan kepala, ia bergidik karena mendapat nada tegas dan tatapan tajam Nathalia, ia merasa terintimidasi meskipun Nathalia tak melakukan hal buruk apapun padanya.

Thalia mendekat ke arah Salsabila, ia memeluk Salsabila erat. Hal tersebut membuat atensi sebagian tamu undangan terkejut atas perbuatan Nathalia. Tatapan penasaran pun fokus melihat kearah mereka berdua. "Dan satu lagi! Harusnya kau bersyukur aku sudah tidak mengusikmu lagi untuk mendekati Putra Mahkota yang tak lain adalah Tunanganku! Aku cukup waras sebagai wanita terhormat yang mengerti mana Pria baik dan mana Pria yang buruk seperti sampah!" Ucap Thalia di dekat telinga Salsabila. Netra abu-abunya bergetar saat mendengar bisikan dari Nathalia, tubuhnya diam mematung.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang