17

37.3K 2.7K 14
                                    

"Ace, apa yang sudah kamu lakukan disini? Lihat lah! Ruangan ini jadi kacau karenamu," Thalia berkacak pinggang dan menatap tajam ke arah Ace dan beberapa orang berjubah hitam yang ada di hadapannya. Thalia menangkap hal buruk akan terjadi.

"Seharusnya kau berterimakasih kepadaku. Karena aku, Rumah Sakit ini jadi tidak terlalu kacau balau dan menghindarkan korban tak bersalah berjatuhan," Jawab Ace dengan senyuman tipisnya.

"Justru kemungkinannya karena kau di sini. Makanya mereka berbuat onar disini," Omel Thalia kesal, ia pun mengedarkan pandangannya.

'Astaga, tempat ini begitu kacau,' batin Thalia menelisik.

Saat ia berjalan mendekat ke arah Ace, kelima pria dengan pakaian serba hitam mulai waspada dengan senjata mereka.

"Wah, ternyata ada para bandit kecil suka main keroyokan di sini," Ujar Thalia dengan nada mengejek, "Ace, sepertinya kau membutuhkan sedikit bantuanku," Celetuknya mengambil sebuah pedang serta beberapa pisau kecil yang tergeletak di lantai, Thalia berjalan santai mendekati Ace yang sudah berdiri waspada siap menyerang lawan.

Syut...

Salah satu di antara mereka melemparkan pisau kecil ke arah Thalia.

Trang....

Secepat kilat Thalia mengayunkan pedangnya yang sukses menghantam pisau tersebut hingga terlempar kearah lain dan menancap dalam di dinding terlapisi kayu.

Thalia berdecak kesal. "Bangsat, Kalian jangan curang dong. Main asal lempar senjata. Bagaimana jika aku sampai terkena?" Bentak Thalia kesal.

Ace menggelengkan kepalanya, "Memang itu tujuannya mereka bodoh," Kata Ace membuat kedua mata Thalia melotot tak terima.

"Kalian jangan meremehkan kemampuanku ya," Thalia pun membalas orang tersebut dengan pisau yang ada di tangannya.

Syut...

Jleb..

Pisau Thalia menancap di kepala pria berbaju hitam yang berdiri di belakangnya, karena pria yang melemparkan pisau ke arah Thalia berhasil menghindari lemparan pisaunya.

"Wowww... Akurasi yang sangat mengagumkan," Ace terpukau dan membuat Thalia sedikit goyah karena gugup.

"Cihh, sayangnya meleset tidak mengenai target," Thalia mengomel tidak jelas karena kesal.

"Ck.. Jangan kasih ampun pada wanita itu, serang dia!" Perintah ketuanya pada yang lain, serentak mereka menyerang.

Thalia memasang kuda-kuda bersiap menghajar para tikus got yang membuat ulah di Rumah Sakitnya.

Syut..

Tring..

Bugh..

Jlebb..

Dengan lihai Thalia memainkan pedangnya serta sesekali ia melempar pisau kecil yang ia temukan tergeletak di lantai, Ace pun tak hanya diam menonton. Ia juga turut membantu Thalia menghadapi kelima pria pembuat onar tersebut.

"Aku akan menghalau serangan mereka. Aku tidak akan membiarkan mereka melukaimu," Ujar Ace ketika ia menghalau sebuah serangan pedang yang di targetkan mengenai bahu Thalia.

Pria bandit itu bertambah, teman-temannya datang kembali untuk membantu. Thalia berhasil melumpuhkan 3 di antaranya, Ace menebas tangan salah satu dari mereka hingga putus demi menghalangi serangan para bandit yang bisa membuat Thalia terluka. Thalia bergidik melihat tangan terlepas dan terkulai di lantai.

Punggung mereka berdua bersentuhan, Thalia dan Ace di kepung 11 orang pria berbaju hitam.

"Ace, siapa mereka?" Tanya Thalia pada Ace. Tatapan mata waspada Thalia tidak lepas dari mereka.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang