26

27.1K 2.1K 8
                                    

Thalia benar-benar menjadi wanita super sibuk di dunia barunya. Ia berusaha membuat jadwal rutinnya agar tidak bentrok satu sama lain. Thalia mendapatkan jatah libur bekerja di RS selama 2 hari. Kebetulan yang sangat pas karena bertepatan dengan acara pembukaan toko bajunya.

Thalia mengamati kesibukan para pegawainya. Mereka semua bahu membahu mengerjakan tugasnya masing-masing demi mendukung Acara Peresmian Butik milik Thalia besok. Para model juga getol berlenggak lenggok di atas panggung. Para model sangat antusias dengan pekerjaannya meskipun itu hanya satu kali saja mereka tampil. Tapi ada rasa senang karena mereka mendapatkan upah, bingkisan, serta mereka dapat memakai baju yang tergolong bagus dan limited edition saat akan di lelangkan. Otomatis mereka berpikir akan menjadi orang pertama yang memakai Gaun tersebut.

Thalia melihat ujung panggung yang masih berantakan dekorasinya, ia mencoba menegur dengan sopan "Tuan, bisa minta tolong agar posisi panggung belakang pojok kanan lebih di rapikan lagi. Untuk tumpukan bunga-bunganya cukup di pinggir saja, jadi yang menggantung di tengah-tengah itu tolong di lepas saja," Sahut Thalia.

"Baik Nona," Jawab salah satu dari mereka.

3 orang beralih ke belakang panggung, mereka mulai menata ulang dekorasi. Thalia juga tidak asal menyuruh, ia tetap mengawasi sambil memberikan arahan kepada 3 pria tersebut.

"Kelihatannya anda sibuk sekali Nona," Suara bariton membuat Thalia terkejut sontak ia menoleh ke belakang.

Kedua netra emas madunya membola "Ace," Sahutnya dengan senyuman mengembang "Seperti biasanya kau selalu membuatku terkejut dengan kehadiranmu,"

Ace tertawa "Sepertinya kehadiranku tidak diinginkan, kalau begitu mohon maaf Nona,"

"Eh," Sontak Thalia meraih dan menggenggam tangan Ace "Apa-apaan itu, tidak sopan tahu setelah menegur tanpa berbasa-basi kemudian pergi dengan asal," Omelnya kesal.

"Jadi kehadiranku ini benar-benar di nantikan ya?" Tanyanya yang membuat Thalia terdiam dan semburat merah muncul dari balik pipinya.

"Sudah lah, berhenti meledekku dasar buaya," Celetuk Thalia kesal. Ia melepaskan genggamannya dan pergi menjauhi Ace.

"Kalau aku buaya, sudah jelas kau akan segera aku terkam dalam pelukanku," Ace terkekeh sambil mengejar mengikuti langkah kaki Thalia.

Tanpa Ace tahu, Thalia berusaha mengontrol perasaannya yang menggebu-gebu saat bertemu dengan Ace. Ini pertama kali ia merasakan perasaan aneh setelah bertahun-tahun menjomblo dan terlalu asyik dengan pekerjaannya. Ia benar-benar tak memiliki pengalaman dengan laki-laki.

'Bisa bahaya kalau aku benar-benar bucin pada laki-laki yang notabene merupakan malaikat mautku,' Teriaknya dalam hati tak terima kalau dirinya bersikap aneh kala bersama Ace.

Thalia menoleh saat tangannya di genggam oleh tangan Ace yang besar, ia terdiam dan merasakan seperti ada sengatan aneh di tangannya.

"Ayo kita jalan-jalan melihat persiapan acaramu. Aku tahu kau pasti sibuk mempersiapkan segalanya. Aku akan menemanimu jika kau mengizinkannya," Ucap Ace dengan nadanya yang lembut.

Sesekali Ace memainkan jari-jari tangan Thalia yang berada dalam gengamannya. Thalia yang sedari tadi sudah menahan diri karena jantungnya yang hendak melompat keluar membuatnya tidak fokus.

"Tha," Panggil Ace yang membuat Thalia tersentak "Bagaimana? Kau mengizinkanku di sini menemanimu?" Tanya Ace lagi memastikan.

Thalia mengangguk kaku "Tentu saja aku mengizinkan. Karena aku memang menunggu kedatanganmu," Jawabnya dengan menundukkan kepala. Ia tak mampu melihat netra merah yang menatap Thalia lekat.

"Hmmm, kau menungguku?" Ujar Ace mulai meledek lagi.

Thalia menggeleng ribut "Sudah cukup meledeknya dasar Tuan buaya," Ace gemas melihat Thalia uring-uringan sendiri.

"Selesai acara nanti maukah kau ikut menemaniku?" Tanya Ace saat Thalia sudah dalam keadaan tenang dari mode uring-uringannya.

"Kemana?" Tanya Thalia balik. Meskipun Thalia senang mendengar ajakan Ace, tapi ia tetap harus waspada mengingat Ace merupakan male second antagonis yang rela menghabisi nyawa Nathalia demi membela Salsabila.

'Bagaimana kalau alurnya berubah?' Mengingat akan kekejaman Ace karena pria dingin itu jatuh hati pada Salsabila dan kini berubah lembut terhadap dirinya malah membuat Thalia jadi bertanya-tanya dalam hati.

"Aku ingin mengajakmu ke tempat yang bagus," Ujar Ace tersenyum.

Thalia memang menyukai senyuman Ace yang sempurna itu. Walaupun Ace mendapat julukan pria dingin nan sadis, sekalinya ia tersenyum mampu membuat Thalia kelimpungan sendiri.

"Baiklah, aku ikut setelah pekerjaanku selesai," Jawab Thalia di barengi dengan anggukan kepala. Ace mengelus puncak kepala Thalia, kedua mata netranya tak lepas menatap netra emas madu di depan matanya.

'Thalia, aku merasa kau memiliki aura yang sangat menakjubkan. Entah kenapa aku menyukainya dan membuatku semakin menginginkanmu," Batin Ace dengan netra merah berkilatnya menatap intens wanita yang berdiri tepat di sampingnya.

Keduanya kembali berkeliling lagi dan sesekali membantu pegawai yang memang membutuhkan bantuan. Ace sesekali menggenggam kembali tangan Thalia, tindakannya membuat para pegawai pria yang notabene masih muda dan terpesona kepada Thalia harus merelakan hatinya, karena mereka melihat sebuah ancaman pada tatapan netra merah yang menusuk tajam ke arah mereka.

'Aku bunuh kalian semua jika berani mendekatinya. Dia wanitaku. Dia milikku,' Ucapnya dalam hati. Ace menatap tajam dan dingin pada setiap pria yang menatap Thalia dengan tatapan memuja serta terpesona.

***___***

"Yasmin, apa yang harus aku lakukan? Aku sedikit gugup," Tanya Thalia pada Yasmin setelah ia tahu bahwa jumlah tamu yang datang ke peresmian tokonya melebihi ekspektasi Thalia. Ia tak menyangka bahwa antusias orang-orang tentang tokonya bisa sebanyak itu. Sepanjang netra emas madunya menatap kerumunan manusia entah itu berasal dari kalangan bangsawan ataupun rakyat yang sudah menunggu peluncuran baju keluaran terbaru yang ramah di kantong terutama untuk kalangan rakyat biasa.

Yasmin ikutan gugup, ia berusaha menenangkan diri dan berusaha menenangkan Nona muda tersayangnya itu "Tenanglah Nona. Tarik nafas... Hembuskan...!" Perintah Yasmin yang di praktekkan langsung oleh Thalia.

Thalia tampil cantik, anggun dan memberikan kesan berani karena ia menggunakan gaun berwarna merah berhiaskan payet berwarna merah ke jingga bergradasi seperti warna api yang menyala. Gaunnya ringan dan mempermudah ia bergerak, karena memang ia mendesain gaunnya sesimpel mungkin dan tetap elegan.

Dari semua pengunjung sosok Thalia memang yang paling menonjol di antara yang lainnya. Setiap tatapan mata tersirat rasa kagum, terpesona hingga ada juga  rasa iri dan dengki. Rumor yang mengatakan bahwa Nona Nathalia puteri Duke Aaron merupakan seorang gadis antagonis yang suka membuat keributan dan menyiksa Salsabila perlahan menghilang, berganti sebagai gadis barbar yang baik hati. Mengingat profesinya sekarang menjadi pegawai RS.

Thalia menatap dengan mata berbinar ketika melihat kereta kuda milik keluarga Zeyrav. Tentunya kehadiran kedua sosok pria tampan ini menjadi moment yang sangat di tunggu-tunggu oleh Thalia. Sejujurnya, ia sama sekali tidak pernah menceritakan kepada Ayahnya perihal niatnya membuka bisnis jual baju. Karena Thalia memiliki alasan kuat, ia ingin membuka usaha memang benar-benar di mulai dari nol. Thalia hanya mengirim surat saja 3 hari sebelum acara pembukaan toko di gelar.

Kedua pria tampan itu turun dari kereta kuda yang mereka kendarai. Penampilan kakaknya Alexandros Zeyrav tentunya sangat menyita perhatian kaum hawa. Kakak Thalia tampil begitu sempurna dengan setelan hitamnya dan ukiran payet naga emas membuat tubuhnya yang tegap sedikit terekspos.

Duke Aaron juga tak kalah menarik perhatian. Ayah Thalia memakai setelan Navy berhiaskan payet putih dan emas membuat tampilan Duke Aaron semakin tampan dan menggoda-Thalia sempat terpesona melihat sosok Ayahnya di dunia fiksi ini, jika seandainya dia bertemu dengan pria itu di dunia aslinya. Mungkin Thalia akan tergila-gila dan mengejar pria itu.

Thalia penyuka Sugar Daddy sebagai pemuas matanya, bibirnya berdecak kagum 'Ya Tuhan! Hot banget bapaknya Nathalia sumpah,' Girangnya dalam hati.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang