61

11.5K 1K 19
                                    

Ratu Julie tahu, jika Ace akan menggunakan teleportasinya untuk mencari Thalia. Ia sudah memerintahkan Smith untuk membuat perisai pelindung di kamar tempat Thalia di kurung, jauh-jauh hari sebelum pergelaran pesta teh di lakukan. Tujuan sang Ratu ialah mencegah dan menghalangi agar Ace tak bisa melacak Thalia, hingga acara pernikahan antara Ricard dan Nathalia di gelar.

Ace merasa firasat tak nyaman menghampirinya. Netra merahnya mengedar keseluruh penjuru ruangan, ia tak menemukan wanitanya. Ace segera mencari keberadaan pemilik netra emas ke seluruh aula istana. Ia juga mencoba untuk menggunakan teleportasinya setelah ia berdiri di lorong seorang diri. Tapi, ia gagal melakukannya karena tidak merasakan energinya sendiri yang tertanam di diri Thalia.

Ace kembali ke ruangan pesta, langkahnya menuju Raja Ricard yang berdiri tak jauh darinya. Dengan tatapan tajam ingin membunuh, Ace segera mendatangi Raja Ricard.

"Dimana Thalia?" Tanya Ace.

Ricard terkekeh mendengar pertanyaan yang di lemparkan oleh Ace "Kenapa kau menanyakannya padaku, Ace. Daritadi Thalia kan bersamamu?"

"Aku tidak menemukannya. Katakan padaku kau sembunyikan dimana dia?" Tanya Ace lagi.

"Aku tidak tahu dimana dia!" Jawab Ricard dengan ekspresi datarnya. "Atau mungkin, Nathalia sudah sadar akan siapa kau sebenarnya? Jadi, dia lebih memilihku dan meninggalkanmu, Pangeran Haram." Ricard terkekeh.

Netra merah Ace berkilat marah melihat Ricard. Jemari kekarnya mencengkram setelan Ricard "Jika sampai terjadi sesuatu padanya. Aku tak akan segan untuk membunuhmu!" Aura kegelapan mulai menguar dari dalam tubuh Ace. Pria itu lebih memilih pergi untuk mencari wanitanya daripada lepas kendali dan membahayakan semua orang.

Ratu Julie berjalan ke arah podium yang lebih tinggi. Dengan senyuman penuh kelicikan Sang Ratu memulai rencananya. "Selamat Malam para putri bangsawan yang saya sayangi. Terimakasih atas waktu yang telah kalian luangkan untuk menghadiri undangan pesta minum teh bersama denganku." Suara tepuk tangan saling menyahut. "Dengan ini, akan aku sampaikan beberapa hal penting yang akan menunjang kemajuan Kerajaan kita tercinta ini. Pertama, karena Raja Liam masih istirahat dalam pemulihan beliau yang masih sakit, maka penobatan Raja Ricard pun sudah di lakukan. Kedua, Posisi ratu yang sekarang kosong akan membuat ketidak seimbangan kehidupan kerajaan. Maka, Raja Ricard akan memilih salah satu kandidat calon Ratu."

Suara riuh para putri bangsawan memenuhi ruangan, dalam hati mereka ingin dipilih oleh Raja muda mereka tak terkecuali oleh Salsabila yang menatap penuh harap kepada Raja Ricard.

Pemuda bernetra biru pun berjalan mendekati sang Ibu, dengan wajah penuh percaya diri. "Selamat sore para Lady dan Nona cantik. Terimakasih telah hadir di aula ini untuk merayakan pesta minum teh bersama saya. Dengan adanya pesta ini, maka secara tidak langsung saya akan mengumumkan sedikit berita yang akan membuat kita semua senang."

Netra merah masih menatap Ricard, tak lama ia melihat sosok Thalia berjalan ke arah podium tempat dimana Ratu Julie dan Raja Ricard berada. Tatapan mata Thalia terkesan aneh, ia diam dan menunduk patuh kearah Ratu Julie dan Raja Ricard. Ace yang mengetahui hal tersebut segera berjalan mendekati kearah podium.

"Perkenalkanlah, calon Ratu Kerajaan Orthello. Nathalia Zeyrav." Ratu Julie bertepuk tangan, suara riuh mendadak hening. Mereka semua terkejut mendengar apa yang di katanya Ratu Julie.

"Untuk Raja Ricard, di persilahkan untuk menyematkan cincinnya kepada Nathalia, sebagai bukti Raja Ricard telah mengikat janjinya seumur hidup untuk menjadi pendamping hidup Nathalia." Ujar Sang Ratu.

Raja Ricard berjalan mendekati Thalia, dengan yakin ia pun mulai meraih tangan kiri Thalia, ia berniat melepaskan cincin bermata merah yang sudah tersemat disana.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang