53

16K 1.3K 6
                                    

"Benar! Lama tak jumpa, Paman!" Jawab Thalia dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.

Kedua mata Ratu Julie membelalak sempurna "Bagaimana kau bisa di sini?" Tanyanya dengan nada penuh keterkejutan.

Thalia terkekeh "Sama seperti yang paman alami tentunya."

Ratu Julie terdiam karena teringat hantaman keras pada mobilnya setelah ia menabrak Nathalia malam itu. Kepala Ratu Julie mendadak pusing, karena kilasan memori kehidupan Sandiano berakhir, hingga jiwanya sampai di dunia antah berantah ini.

"Aku tebak! Pasti paman mengalami tragedi sama denganku yang tewas dan berakhir di sini?" Tanyanya terkekeh "Tapi, nasib buruknya paman ada di tubuh yang salah!" Thalia tertawa mengingat jiwa pamannya di dalam tubuh seorang wanita.

"Diam, jangan meledekku! Kau anak kurang ajar!" Umpatnya "Aku tidak mati! Aku pasti hanya mimpi! Iya, ini pasti mimpi yang belum aku pecahkan caranya untuk bangun kembali," Ratu Julie tampak frustasi.

Thalia tertawa "Lihatlah diriku, paman?" Tanyanya "Kita ini sama!" Sahutnya lagi "Mati dan berakhir di dunia antah berantah." Thalia memberikan sedikit kebohongan agar lebih mendramatisir suasana bahwa dirinya telah mati di dunia aslinya.

Thalia berpikir pasti pamannya juga jatuh koma sama seperti dirinya. Akan tetapi, Thalia masih bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan pamannya hingga sampai berakhir di tempat asing seperti dirinya?

Ratu Julie menatap tajam Thalia "Aku akan tetap mencari jalanku untuk kembali! Dan aku juga akan membuatmu tetap berada disini, selamanya!" Suara tawa keluar dari mulut Ratu Julie.

"Dan aku tidak akan membiarkannya!" Jawab Thalia.

"Jika kau berani melakukan hal itu. Berarti kau berniat melakukan pemberontakan dengan menyerang sang Ratu! Aku bisa saja langsung menjebloskanmu ke dalam penjara dan mengeksekusimu keesokan harinya!" Jawab Ratu Julie dengan seringaiannya "Ingat! Jika kau terbunuh kemungkinan besar jiwamu juga akan lenyap dan tak bisa kembali! Kau bisa kembali jika kau mendapatkan sebuah keberuntungan, tapi aku tidak akan mengatakannya salah satunya!"

Thalia berdecih "Aku tidak takut ancamanmu, paman! Dan aku tahu salah satu keberuntungan itu, jalan pintasnya ialah dengan menggunakan sihir terlarang pemilik mata merah! Maka dari itu, kau berupaya untuk membangun kekuatanmu kembali kan, paman?" Thalia tersenyum miring, Ratu Julie diam menatap Thalia datar "Tapi, aku tidak akan membiarkan rencana Anda berjalan mulus. Ingat itu, paman Sandiano!" Sambung Thalia dengan nada sedikit mengancam.

Thalia beralih membantu Ace untuk mengalahkan Smith. Pria paruh baya itu terkejut dengan kedatangan Thalia dan membuat fokus bertarungnya pecah. Ace bertubi-tubi menyerang secara fisik dan sihirnya, Thalia melihat sedikit celah.

Dengan sekali tendangan yang Thalia berikan di bagian vital Tuan Smith, membuat tubuh pria paruh baya itu terjerembab menghantam meja persembahan dan membuatnya hancur. Tuan Smith mengerang kesakitan akibat tendangan yang ia terima dari Thalia serta serangan sihir yang tiba-tiba di lontarkan oleh Ace.

"Kau masih bisa berteleportasi?" Tanya Thalia tegas.

Ace mengangguk "Bisa, Tapi tidak akan sempurna!"

"Ayo pergi!" Ajak Thalia.

Smith kembali melakukan serangan, tapi serangannya hanya mengenai udara kosong. Ace melakukan teleportasi hanya sampai di depan rumah yang reyot tersebut. Thalia menarik tangan Ace untuk menjauhi tempat itu, karena Thalia tahu Ace belum sepenuhnya sembuh akibat penggunaan teleportasi yang melebihi batasnya tempo hari.

"Maafkan aku, Ace!" Gumamnya pelan dan tak terdengar oleh pendengaran Ace. Mereka berdua berlari sambil bersembunyi dari 2 orang pengawal Ratu.

'Aku kira, Ratu Julie datang kesini seorang diri. Ternyata membawa pengawal toh' Ujarnya dalam hati.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang