30

28.8K 1.7K 43
                                    

🌹🌹🌹

Mungkin sedikit gak enak di hati ya saat membacanya...

HAPPY READING

🌹🌹🌹

Laki-laki yang memakai jubah hitam berjalan menuju hutan terlarang, ia segera membuka pintu rumah yang penampilannya seperti sudah di makan usia. Memang tidak seperti gubuk reyot akan tetapi orang-orang yang melintas pasti akan enggan untuk berteduh karena tampilan luarnya sudah berantakan.

Laki-laki itu menutup pintunya, ia menatap ruangan yang terawat dan penampilannya sungguh sangat berbeda dengan keadaan di luar rumah. Ia membuka tundung jubahnya. Tampak seorang pria paruh baya dengan tubuh kekarnya seperti tak termakan usia. Rambut pirang tersisir rapi kebelakang menampakkan wajahnya yang tegas tapi sudah tampak keriput di setiap suduh wajahnya.

"Salam Tuan," Sahut wanita yang berpenampilan seperti pelayan "Sepertinya anda sudah kembali," Ujarnya kemudian menyiapkan teh hangat dan kudapan. Karena ia tahu pria di depannya ini telah melakukan perjalanan lumayan jauh untuk bisa sampai di tempat ini.

Pria itu melepas jubahnya, ia juga meletakkan kendil yang berisi bungkusan kain putih di meja. Iya, hari ini ia mendapatkan lagi janin dari bawahannya yang bekerja di RS. Bawahan setianya selalu bekerja keras untuk mencari jalan agar ia mendapatkan janin bagaimanapun caranya.

Senyuman mengerikan terpancar di wajahnya, ia memiliki netra mata yang berbeda. Yang satu berwarna abu-abu dan yang satu lagi berwarna merah. Netra yang sangat langka bisa terjadi kepadanya, bukan karena asli karena keturunan, melainkan ia mendapatkannya dengan jalan kegelapan. Hanya saja kekuatannya tidak sempurna mengakibatkan dampak pada perubahan warna kedua matanya, tapi hal tersebut tidak membuat dunia gempar karena ia bisa menyamarkan warna matanya dengan sihir hitam yang ia miliki.

"Apakah Tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya wanita itu.

Pria paruh baya tersebut duduk di kursi serta ia menggelengkan kepalanya "Tidak ada. Kau silahkan kembali ke tempatmu!" Ujar pria tersebut.

Wanita separuh baya di depannya mengangguk "Baiklah kalau begitu Tuan. Saya permisi dulu ingin melanjutkan pekerjaan saya,"

"Bagaimana dengan racikan obatnya? Apa sudah ada yang siap untuk di edarkan hari ini?" Tanya pria itu yang membuat wanita di depannya urung meninggalkan ruangan.

"Sudah Tuan. Saya sudah menyiapkannya," Jawab wanita itu.

"Bagus kalau begitu. Aku akan mengambilnya seperti biasa," Jawab pria itu. Wanita berpenampilan pelayan tersebut mengangguk dan tak lama kemudian ia meninggalkan ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaannya.

Senyum pria tersebut tak pernah luntur sambil tangannya sesekali memainkan kendil di depan matanya "Aku akan menunggu wanita itu datang. Karena hanya dia satu-satunya yang bisa membantuku untuk mencapai keinginanku," Ujarnya terkekeh dengan nada yang menyeramkan.

Rumah berukuran sedang di tengah-tengah hutan terlarang yang tidak terjamah oleh tangan manusia. Keadaan rumah tersebut sangat tak terawat dari luar. Akan tetapi sungguh amat berbeda dengan penampakan di dalam rumah yang rapi, terawat serta bersih. Rumah yang tidak begitu besar akan tetapi penuh kesibukan dengan 5 orang pelayan wanita termasuk pelayan yang melayani pria paruh baya tadi melakukan aktivitas rutin mereka yaitu meracik suatu tumbuhan langka menjadi serbuk yang nantinya akan Pria tersebut edarkan kepada bawahannya yang bekerja di RS ataupun klinik-klinik kecil yang tersebar di daerah kekuasaan Orthello.

"Apakah kau sudah menungguku lama?' Sahut wanita yang di tunggu-tunggu akhirnya datang.

Seringaian menyeramkan dan penuh sarat menahan suatu gejolak menyambut kedatangannya "Tentu tidak Sayang," Ujarnya yang kemudian meraih pinggang wanita berpenampilan mewah dan sangat cantik hingga menempel erat pada tubuhnya.

I WANT YOU (TRANSMIGRASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang