_KI_
Sore ini Zeefan dan Marsha akan mengajak anak-anaknya pergi ke mall. Anak kembarnya itu besok akan mulai masuk ke sekolah TK, dan hari ini mereka akan membeli peralatan sekolah dan mungkin mengajak anak-anak bermain sekalian.
"Mama, Miko nakal, Miko sembunyiin sepatu Miki," adu Miki pada Marsha. Marsha yang sedang mempoleskan bedak dipipi sontak melirik anaknya melalui kaca rias di hadapannya.
"Disembunyiin gimana maksudnya?" tanya Marsha.
"Miki mau pakai sepatu, tapi sepatu lainnya diambil Miko, terus ga tau dibawa kemana Mama. Lihat, Miki hanya memakai satu sepatu saja." Marsha menunduk melihat salah satu kaki anaknya tanpa sepatu hanya terbalut kaos kaki putih.
"Sekarang Miko dimana?"
"Miki ndak tau. Miki akan aduin ke Papa, Papa mana?" tanya Miki.
"Di kamar mandi." Miki langsung menuju kamar mandi dan memukul-mukul pintu kamar mandi. Marsha hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak perempuannya.
Brak brak barak~
"Papa, Papa, Miko nakal! Miko sembunyiin sepatu Miki, Papa!" Adu Miki setengah berteriak.
"Sebentar sayang, Papa selesaiin mandi dulu."
"Papa cepet Papa! Marahin Miko!"
"Tunggu di sini dulu sayang, Papa biar mandi dulu," kata Marsha, yang mulai keberisikan karna ulah Miki. Anaknya itu mengerucutkan bibirnya, cemberut, tapi tetap mengikuti perintah Marsha. Dia kembali menghampiri Mamanya, mengangkat kedua tangannya minta diangkat. Marsha mengangkat tubuh kecil Miki dan didudukan dipangkuannya lalu kembali melanjutkan make up nya.
Miki memperhatikan dengan seksama setiap gerakan yang Marsha lakukan. "Mama itu namanya apa?" tanya Miki.
"Ini namanya Blush on."
"Mama cantik, Miki ingin seperti Mama," ungkap Miki.
"Nanti kalau kamu udah besar Mama ajarin dandan, biar kamu jadi perempuan yang cantik."
"Biar bisa punya suami kayak Papa?"
"Heh, kamu masih kecil tau darimana soal suami?" tanya Marsha tak menyangka dengan penuturan sang anak.
"Dari tv yang mama tonton semalam," jawab Miki. Marsha ingat, semalam dia menonton film korea yang bergenre rumah tangga dan malam itu Miki ikut menonton.
Ceklek~
Pintu kamar mandi terbuka, Zeefan keluar dengan pakaian yang sudah dikenakan. Rambutnya nampak basah. Miki yang melihat Papanya sudah keluar langsung kembali mengadukan perbuatan Miko. "Papa, Miko nakal ke Miki!"
"Nakal kenapa sayang?" tanya Zeefan. Miki berontak turun dari pangkuan Marsha lalu menghampiri sang Papa. "Lihat ini, sepatu miki hanya satu karna satunya disembunyiin Miko."
"Miko dimana sekarang?"
"Ndak tau Papa. Miko nakal banget!"
"Kenapa sebut-sebut nama aku?" sang pemilik nama Miko ikut bergabung ke dalam kamar orang tuanya dengan membawa sepatu milik Miki yang tadi dia sembunyikan. Dia pikir tadi Miki akan mencarinya, tapi ternyata tidak dan Miko akhirnya keluar dari persembunyian.
"Itu Miko, marahin sekarang Papa," pinta Miki.
"Aku ndak salah," kata Miko tak merasa bersalah.
"Kamu udah sembunyiin sepatu aku."
"Aku ndak sembunyiin Miki," elak Miko.
"Itu sepatu siapa yang kami pegang Miko?" tanya Zeefan melihat sepatu yang Miko pegang.
"Itu sepatu Miki!" ucap Miki. Sontak Miko melempar asal sepatu itu dan menunjukkan kedua tangannya yang kosong. "Lihat Miko tidak membawa sepatu Miki," kata Miko setelahnya. Marsha terkekeh melihatnya.
"Miko, kembalikan sepatu Miki sekarang," titah Zeefan. Miko memajukan bibirnya. Mau tak mau dia kembali mengambil sepatu Miki dan akan mengembalikan pada Miki. Sampai di depan Miki, Miko berjongkok dan mengangkat satu kaki Miki untuk dipasangkan sepatu. Itu pure sikap tanggung jawab Miko. Zeefan tak menyangka anak laki-lakinya akan menjadi sweet seperti itu.
"Minta maaf sekarang," kata Zeefan lagi.
"Maafin Miko, Miki."
"Iya. Jangan diulangi lagi." Miko mengangguk, tapi tidak menutup kemungkinan dia tidak akan menganggu Miki. Karena menurutnya menganggu Miki adalah kesenangan tersendiri.
"Papa kita jadi ke Mall kan?" tanya Miki.
"Jadi. Kalian tunggu di bawah, Papa sama Mama biar siap-siap sebentar. Miko ajak Miki bermain, jangan buat dia nangis."
"Oke Papa," jawab Miko. Kemudian dia mengajak Miki untuk keluar dari kamar orang tuanya.
Zeefan mendekati Marsha yang sudah membereskan alat make up nya. Melihat suaminya yang sudah di sisinya, Marsha berdiri dan membantu Zeefan memgeringkan rambut. Mata Zeefan hanya terpaku pada Marsha. Setelah menjadi seorang ibu, istrinya itu malah semakin canti. Aura keibuanya semakin terpancar. "Kamu cantik banget sih. Kok bisa kamu cantik kayak gini? Mama kamu dulu ngidam apa ya," kata Zeefan.
"Diem deh," ucap Marsha. Dia kemudian mengambil sisir dan merapikan rambut Zeefan. Saat sudah selesai, Zeefan malah menarik pinggang Marsha agar tidak menjauh darinya. "Bibir kamu menggoda banget," kata Zeefan.
"Iyakah?" Marsha dengan sengaja malah mengigit bibirnya sendiri. Zeefan yang tak tahan langsung menubrukkan bibirnya dengan bibir Marsha, melahapnya begitu intens. Marsha menepuk pundak Zeefan karena napasnya yang mulai tersenggal, kemudian ciuman mereka terlepas. "Aaa, lisptik aku rusak!"
"Bisa kamu poles lagi sayang."
"Udah deh, sana kamu panasin mobil. Kasian anak-anak udah nungguin lama." Zeefan mengangguk, dia meninggalkan satu kecupan di bibir Marsha kemudian beranjak keluar. Marsha yang melihat bibirnya sedikit belepotan pun segera membetulkannya. Dia harus tampil cantik agat Zeefan tidak melirik wanita lain jika di mall nanti.
Gambaran miko miki. Dri pinterest.Ponakan kita besok mau sekolah ges.
Dah up buat hari ini.
Maap buat typo.
(Entah udh keberapa kali gw up, unpub trs perkara notip ga muncul anyink😭 kalian cek manual aja ya klo pngn tau udh update blom, klo ga kalian bisa follow akun gw, biasa kasih pengumuman kalo udh up)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Impian [END]
Teen FictionMemiliki anak yang lucu-lucu membuat keluarga kecil Zeefan dan Marsha semakin terasa bahagia. Di tengah kesibukan mereka masing-masing, mereka tetap memperhatikan anak mereka, mengasuh dan menyayangi dengan sepenuh hati. Zeefan dan Marsha ingin kelu...