11

2.3K 231 9
                                    

_KI_

Hari ini hari libur. Zeefan maupun anak-anak berada di rumah. Namun, pagi ini mereka masih terlelap dalan tidurnya. Hanya Marsha yang sudah terbangun dan bergelud dengan kerjaan ibu rumah tangga di pagi hari. Dia memasak sayur sop pagi ini dalam porsi sedikit. Karena rencana hari ini mereka akan berkunjung ke rumah orang tua Marsha. Sudah lama mereka tak ke sana.

Marsha mematikan kompornya setelah masakannya jadi. Kemudian memindahkan ke dalam wadah dan diletakkan di atas meja. Sayur sop dengan isian pentol dan lauk tempe goreng juga sambel sudah sangat cocok untuk sarapan pagi ini. Marsha sebisa mungkin memasak sayur agar kesehatan keluarganya itu bagus.

"Masih belum bangun juga mereka?" Monolog Marsha. Dia beranjak pergi ke kamar untuk membangunkan suami dan anak-anaknya.

Sampai kamar pemandangan indah dapat Marsha lihat. Suami dan anak-anaknya yang tidur dikasur yang sama dan saling menimpa adalah pemandangan yang indah bagi Marsha. Memang Miko dan Miki semalam tidur bersama mereka Mama dan Papanya. Katanya kangen dipeluk. Jadilah Marsha dan Zeefan menuruti keinginan Miko dan Miki. Sekarang lihatlah posisi tidur mereka.

"Perasaan tadi posisi tidurnya ga gini deh," kata Marsha lalu dia terkekeh. Pasalnya yang posisi tidur awal urutannya Marsha dan Zeefan mengapit Miko dan Miki, kini berubah menjadi Zeefan yang diapit Miko dan Miki. Malahan setengah tubuh Miki berada di atas tubuh Zeefan, sedangkan posisi tubuh Miko berubah terbalik, dia menjadi tidur memeluk kaki Zeefan. Marsha tak ingin kehilangan pemandangan ini, dia mengambil ponsel dan mengambil gambar.

"Sayang-sayangnya Mama, ayo bangun. Udah pagi. Katanya mau ke rumah Grandpa and Grandma," kata Marsha sembari menepuki tubuh Miko dan Miki.

"Miko, Miki ayo bangun sayangnya Mama," kata Marsha lagi. Perlahan Miko menggeliat pelan karena merasakan tepukan dipunggungnya berkali-kali. Dia mengerjab pelan sambil memandangi atap dengan tatapan kosong, nyawanya belum ngumpul.

"Miki bangun nak, Papa kamu dideketin anak kecil cantik," kata Marsha. Hal itu berhasil membuat Miki terbangun. Miki berubah posisi menjadi duduk. "Ndak boleh! Papa milik Miki!" pekik Miki dengan setengah sadar. Marsha tertawa melihatnya.

Pekikan Miki membuat Zeefan terbangun karena terkejut. Kini ketiga kesayangan Marsha itu akhirnya terbangun dari tidurnya. "Miki kenapa?" tanya Zeefan pada Miki dengan bingung.

"Papa jangan mau dideketin ama anak lain. Kan Papa udah ada Miki," kata Miki.

"Ha? Di deketin siapa Miki? Papa daritadi tidur sayang," balas Zeefan.

Tak ingin mempedulikan percakapan Miki dan Papanya, Miko bangun dan beralih ke pangkuan Marsha. Menenggelamkan wajahnya di dada Mamanya, mencari tempat nyaman, seperti akan kembali tertidur. Marsha mengusap rambut Miko ke belakang dan memberi ciuman dikening Miko. "Jangan tidur lagi, Mama udah buat sarapan di bawah. Kamu mau mandi atau makan dulu Miko?" tanya Marsha.

"Mandi," jawab Miko pelan.

"Hem, mau Mama mandikan?" tawar Marsha. Miko mengangguk sebagai jawaban. "Miki sudah nak, jangan marahi Papa terus. Papa baru bangun tidur," kata Marsha menengahi anaknya yang nampak tak terima mendengar Papanya didekati anak lain. Padahal itu tadi hanya kebohongan agar Miki terbangun.

"Awas aja kalau Papa berani deket sama anak lain, aku pukul Papa," ancam Miki. Zeefan menatap bingung pada Miki.

"Sudah, ayo mandi. Setelah itu sarapan. Zeefan, kamu juga mandi gih," kata Marsha.

"Ga kamu mandiin sekalian?"

"Heh!" Tegur Marsha sambil memelotoi Zeefan. Bisa-bisanya Zeefan berkata seperti itu di depan anak-anak. Marsha membawa Miko dan Miki ke kamar mandi untuk mandi. Sedangkan Zeefan masih menggeliatkan tubuhnya kemudian dia tersenyum mengingat Miki, "posesife nya mirip kayak Mamanya," kata Zeefan.

Keluarga Impian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang