4

2.5K 267 3
                                    

_KI_

Marsha sekarang sedang bersiap untuk menjemput anak-anaknya di sekolah. Mengapa bukan Zeefan saja? Karena Zeefan sudah berangkat ke restorant dan akan pulang sore nanti, jadilah Marsha yang akan menjemput anak-anak. Setelah siap Marsha menggunakan mobil pribadinya. Memang di rumah ada lebih dari 2 mobil. Satu mobil Marsha dan sisanya mobil koleksi Zeefan.

Marsha mulai melajukan mobilnya keluar garasi. Gerbang dengan otomatis terbuka saat mobil Marsha lewat. Memang rumah Zeefan beberapa titik menggunakan sistem teknologi otomatis seperti ini. Gerbang akan terbuka saat mendeteksi pemilik rumah yang mendekat.

Selama di perjalanan suara musik menemani Marsha. Jalanan cukup padat meskipun sekarang masih pukul sepuluh pagi. Marsha harap jalan depan sana tidak lebih padat apalagi macet. Dia tak ingin anak-anaknya menunggu begitu lama.

Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, Marsha telah sampai di sekolah anaknya. Dia turun dengan kacamata hitam yang dikenakan, lalu masuk ke dalam mencari keberadaan sang anak. Terlihat di taman kedua anaknya sedang berbincang dengan anak lain, sepertinya itu teman baru. Marsha menghampiri kedua anaknya, untuk mengajak pulang.

"Miko, Miki," panggil Marsha.

"Mama!" ucap kedua anaknya kompak. Mereka berdua mendekat dan memeluk kaki Marsha. Marsha kemudian berjongkok, agar anaknya lebih leluasa memeluknya. Kedua anaknya itu meninggalkan kecupan di pipi masing-masing sisi.

"Gimana hari pertama sekolah?"

"Seru Ma! Kita dapet banyak teman," jawab Miko.

"Iya Ma. Mereka temen-temen baru. Asik banget," imbuh Miki.

"Syukurlah kalau kalian senang. Sekarang kita pulang yuk," ajak Marsha.

"Oke," jawab mereka.

"Teman-teman, aku sama Miki pulang dulu ya," kata Miko pada teman-temannya.

"Iya Miko, besok main lagi ya."

"Oke. Besok kita main lagi."

"Sampi jumpa besok semua," kata Miki.

Marsha tersenyum melihat anaknya yang sudah akrab dengan anak-anak baru. Langkah awal yang bagus yang dipelajari anaknya dalam hal bersosialisasi. Marsha kemudian menggandeng masing-masing tangan anaknya, lalu mengajak mereka keluar.

Sampai di mobil Miki maupun Miko sama-sama ingin duduk di depan, jadilah mereka berdempetan menempati bangku depan di sisi Marsha. Tas Miki dan Miko, Marsha letakkan di bangku belakang agar tidak memenuhi ruang.
"Sudah, kalian duduk yang nyaman jangan benyak tingkah," peringat Marsha.

"Mama, Miki mau nonton Tayo," ungkap Miki. Marsha mengeluarkan ponselnya dan membukakan video yang anaknya itu inginkan. "Miko ingin upin-ipin Ma," ungkap Miko.

"Gantian sama Miki, Miko. Mama mau nyetir, kalian berbagilah yang baik," jawab Marsha. Dia mulai menyalakan mesin mobil dan melajukannya. Sedangkan Miko mengerucutkan bibirnya, tapi tetap menurut. Dia ikut menonton Tayo dengan Miki, setidaknya satu episode sebelum nantinya meminta ganti dengan kartun yang dia inginkan.

"Mama, kenapa Papa ga ikut jemput?" tanya Miko.

"Papa kerja. Papa pulang nanti sore, jadi Mama sendiri yang jemput kalian," jelas Marsha.

"Papa kerja Ma? Miki mau lihat Papa kerja," sahut Miki.

"Jangan sayang. Biarin papa fokus kerja ya. Kamu kalau mau main sama Papa nanti saja kalau Papa sudah pulang kerja."

"Aa, tapi Miki mau lihat Papa. Miki kangen Papa," rengek Miki. Miko yang melihat Miki sudah tidak fokua dengan ponsel, dia mengambil alih dan mengganti dengan kartun lain.

Keluarga Impian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang