_KI_
"Uhh." Zeefan beralih ke samping tubuh telanjang Marsha disaat tugasnya telah selesai. Mereka sama-sama mengatur napas setelah melakukan hal panas yang menguras energi di malam hari ini.
"Smeoga lekas jadi." Zeefan sengaja menepuk-nepuk perut Marsha yang naik turun. Dalam sebulan ini mereka hampir setiap minggunya melakukan adegan ranjang, kecuali di saat Marsha lagi dapet.
Zeefan menutupi tubuhnya dan juga Marsha dengan selimut. Di balik selimut itu, Zeefan masih memeluk erat Marsha. Mereka masih sama-sama telanjang. Rasanya terlalu malas jika harus bersih-bersih sekarang. Apalagi rasa kantuk mulai menghampiri mereka.
Brak brak brak~
"Mama, Papa bukain! Miki mau tidur sama Mama, Papa." Dari luar pintu, ternyata Miki terbangun dari tidurnya. Dia tiba-tiba ingin tidur bersama kedua orang tuanya. Maka dari itu dia berada di sinu sekarang. Namun, pintu kamar orang tuanya itu terkunci. "Mama, Papa bukain Miki mau masuk!"
Mendengar teriakan dari Miki, Marsha dan Zeefan langsung gelagapan. Mencari baju mereka untuk dikenakan. Tak mungkin mereka membiarkan Miki masuk dan melihat orang tuanya telanjang tanpa adanya pakaian yang melekat.
"Baju aku mana Zeefan!"
"Aku gatau. Ga usah pakailah. Yang penting baju kamu." Zeefan menyerahkan celana pendek pada Marsha. Dan Zeefan pun hanya mengenakan celana saja.
"Kamu bukain pintunya, kasihan Miki," perintah Marsha. Zeefan menurut, dia membuka pintunya yang terkunci dan terpampanglah Miki yang sudah mengerucutkan bibir dengan wajah khas bangun tidur. "Papa lama," ucap Miki, lalu masuk ke dalam kamar.
"Kamu kenapa ke sini Miki?" tanya Zeefan.
"Mau bobok sama Papa, Mama," jawab Miki sembari naik ke atas kasur. Dia langsung memposisikan ditengah dan memeluk tubuh Mamanya.
"Miko mana?" tanya Marsha sembari mengusap lembut rambut Miki. "Miko tidur. Aku tinggal hehe...."
Zeefan bergabung ke atas kasur, lalu membetulkan selimut agar Miki ikut terselimuti. "Mama kok keringetan? Mama abis ngapain? Mama seperti abis olahraga," kata Miki. Marsha gelagapan ditanya seperti itu oleh Miki.
"Ah, itu—"
"Mama kegerahan, tadi AC nya ga sengaja mati. Udah, sekarang Miki tidur. Besok masih sekolah nanti kamu kesiangan loh," sambar Zeefan membantu Marsh menjawab.
"Oke Papa." Miki mulai memejamkan mata untuk melanjutkan tidurnya. Marsha senantiasa menepuk-nepuk pantat Miki agar anaknya itu cepat tertidur. Tak butuh waktu lama untuk Miki kembali tertidur. Marsha dan Zeefan bernapas lega setelahnya.
"Dah, kamu juga tidur. Pasti cape," kata Zeefan pada Marsha yang dibalas anggukan kepala.
_KI_
Hari ini adalah hari ulang tahun Miki dan Miko. Di ukang tahun mereka kali ini akan diadakan pesta kecil-kecilan sebagai perayaan. Teman-teman Miki dan Miko semua diundang. Tak menyangka ternyata Miki dan Miko cukup populer di dalam pertemanan. Jadi banyak sekali anak-anak yang berkumpul di sini.
Miki dan Miko serasi menggunakan baju berwarna merah. Miki memakai gaun seperti princess sedangkan Miko mengenakan jas. Mereka sendiri yang memilih style seperti ini. Zeefan sampai memuji kalau selera fasion mereka cukup bagus. Sepertinya turunan dari Marsha yang memang sangat menjaga penampilan.
"Ayo teman-temen, masuk. Makasih ya kalian udah mau datang ke rumah aku," kata Miko menyambut temannya.
Miki di dalam berkumpul bersama teman-teman perempuannya sembari memegang gelas berisi jus mangga. Anak itu terlihat mirip sekali dengan Marsha. "Lihat deh Miki, mirip banget kayak kamu kalau gitu. Cantik banget, sayang banget aku sama dia," ungkap Zeefan sambil menatap Miki gemas.
"Cantikan mana aku atau Miki?" tanya Marsha.
"Ha? Kalian berdua cantik. Kesayangan aku semua," jawab Zeefan.
"Aku tanyanya cantikan aku atau Miki. Aku ga mau jawaban yang sama," kata Marsha lagi. Zeefan menggaruk tengkuknya bingung. Jujur saja memang anak dan istrinya itu sama-sama cantik, jika disuruh memilih dia pun bingung. Pertanyaan Marsha juga aneh sekali, tidak adakah pertanyaan lain?"
"Kalian berdua cantik Marsha. Miki cantik kayak gitu juga karna Mamanya yang cantik ini," jelas Zeefan.
"Kalau gitu cantik siapa?" Masih saja belum selesai pertanyaan Marsha ini.
"Cantikan kamu Marsha. Kamu sangat sangat sangat cantik. Aku sangat beruntung punya kamu. Dengan adanya kamu anak-anak aku jadi cantik dan ganteng juga. Makasih sayang." Terakhir Zeefan meninggalkan ciuman di pipi Marsha.
"Apa sih kamu. Rame orang tau." Marsha mendelik memperingati suaminya.
"Biarin. Biar pada iri semua."
"Ck. Udah ayo bersiap. Panggil Miko, kita mulai acaranya."
HBD Miko, Miki.
Dah maap buat typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Impian [END]
Teen FictionMemiliki anak yang lucu-lucu membuat keluarga kecil Zeefan dan Marsha semakin terasa bahagia. Di tengah kesibukan mereka masing-masing, mereka tetap memperhatikan anak mereka, mengasuh dan menyayangi dengan sepenuh hati. Zeefan dan Marsha ingin kelu...