3

3K 282 9
                                    

_KI_

Pagi hari sekali anak kembar di keluarga Zeefan sudah bangun dari tidurnya. Mereka terlalu bersemangat karena hari ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah. Marsha menguncir dua rambut Miki, sedangkan Miko sedang memakai sepatunya sendiri.

"Mama, Papa udah bangun?" tanya Miko.

"Belum. Coba setelah ini kalian bangunkan Papa, bilang kalau mau anterin ke sekolah," kata Marsha.

"Mama nanti ikut antarkan?" tanya Miki.

"Iya. Tapi Mama ga akan nemenin kalian di sekolah. Karena kalau kalian sudah sekolah berarti sudah harus berani sendiri di sana, mengerti?"

"Mengerti Mama," jawab Miko dan Miki kompak.

"Dah," ucap Marsha setelah berhasil mendadani anak perempuannya. "Makasih Mama," ucap Miki.

"Sama-sama sayang."

"Miki, ayo kita bangunkan Papa," ajak Miko.

"Ayo!" Miko dan Miki berlarian keluar kamar untuk segera membangunkan Papanya. Sedangkan Marsha keluar untuk membuatkan sarapan, tak lupa dia juga membawa tas ransel milik anaknya.

Miko dan Miki telah berada di kamar orang tuanya, melihat papanya yang masih terlelap di atas tempat tidur. Padahal Mamanya sudah siap sejak lama, tapi mengapa Papanya ini masih enggan beranjak dari alam bawah sadar.

Kedua anak itu naik ke atas kasur, mengambil tempat di kanan dan kiri Zeefan. Miko mengode Miki dengan hitungan jari. Seakan ikatan anak kembar terjalin, Miki mengerti apa yang Miko akan lakukan. Saat jari Miko menampilkan jari ketiga, mereka serentak menggoyangkan tubuh Zeefan dengan brutal, berharap Papanya itu akan segera bangun.

"Papa! Papa bangun Pa!"

"Bangun Papa! Bangun!"

"Bangun Pa! Mama digodain bapak-bapak di gang depan!" Perkataan Miko berhasil membuat Zeefan terbangun. Dia mendengar nama Marsha, istrinya yang digoda lelaki lain tentunya tidak terima.

"Digodain dimana Mama?!"

"Di bawah Pa!" Zeefan menyibak selimutnya, dengan keadaan telanjang dada, setengah sadar dia berlari turun ke bawah. Sedangkan sang kembar tertawa dan tos bersama karena berhasil membuat sang Papa terbangun.

Di bawah Marsha yang sedang sibuk membuat sandwich untuk sarapan keluarganya, seketika gagal fokus karena mendengar suara larian dengan keras. Marsha mengerakkan kepalanya, mengintip siapa pelaku itu. "HEH! HEH! HEH! MAU KEMANA KAMU?!" Teriak Marsha.

"Mau ke depan nyariin Marsha, kata Miko lagi digodain bapak-bapak, aku ga terima sampai dia kenapa-napa," jawab Zeefan berhenti sejenak dari larinya, lalu kemudian dia berlari lagi hendak keluar.

"Zeefan gila!" Desis Marsha. Dia meninggalkan pekerjaannya, menyusul suaminya yang berlari tanpa baju. Dia tak terima jika nanti orang lain melihat bentuk tubuh indah suaminya.

Marsha menarik tangan Zeefan, menghentikannya saat sampai di halaman rumah. "Sadar! Kamu kalau masih ngantuk diam aja di kamar jangan segala pakek ngigo!" Omel Marsha.

Zeefan dengan raut wajah linglung memperhatikan perempuan di hadapannya. "Marsha? Istri aku?" Marsha memutar mata malas menanggapi. "Kata Miko kamu digodain bapak-bapak," lanjutnya.

Keluarga Impian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang