6

2.4K 238 2
                                    

_KI_

Rutinitas baru kini Marsha lakukan, yaitu mengurus anaknya yang akan sekolah. Jika biasanya dia bisa lebih santai karena anak-anak di rumah dan terkadang bangun lebih siang, jadi dia masih punya waktu untuk berberes, kini dia harus ekstra sabar membangunkan pagi anak-anaknya untuk bersekolah. Kemudian mengurus perlengkapan lain. Apalagi Zeefan juga sudah mulai bekerja lagi. Marsha haru mengurus tiga orang secara bersamaan kali ini.

"Pagi Mama!" ucap Miko dan Miki yang sudah siap. Menghampiri Marsha yang menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Pagi anak-anak Mama." Miko dan Miki duduk dikursi masing-masing. Kemudian Marsha menghampiri dan mencium pipi kedua anaknya itu.

"Wahh ada ayam goreng. Miko suka! Mama, Miko mau makan sekarang," kata Miko.

"Tungguin Papa dulu. Papa sebentar lagi turun," balas Marsha.

"Papa udah bangunkan Ma?" tanya Miki.

"Udah sayang. Sabar sebentar ya."

Tak lama kemudian Zeefan datang dengan pakaian rapi. Dia menghampiri kedua anaknya lalu meninggalkan ciuman dikepala, lalu beralih pada istri tercintanya mencium kening kemudian bibirnya juga. "Pagi semua, maaf ya Papa lama."

"Miki udah laper Papa. Papa lama," kata Miki.

"Ya maaf, udah sekarang kita mulai makan," balas Zeefan. Marsha mulai menyiapkan makan dipiring suaminya kemudian anak-anaknya. Setelah sudah semua, barulah dia duduk dan menyiapkan makan untuk dirinya sendiri.

"Hemm, ayam goreng Mama ter-the best!" Puji Miko dengan pipi yang menggembung sambil menunjukkan dua jempolnya.

"Ditelen dulu sayang," tegur Marsha.

"Papa, Miki ingin punya pensil warna. Kemarin di sekolah mewarnai pakai pensil warna," ungkap Miki.

"Benar, Miko juga mau," imbuh Miko.

"Nanti Papa belikan," jawab Zeefan.

"Ga usah. Kan kalian masih punya krayon di rumah. Pakai saja apa yang ada," sahut Marsha.

"Mewarnai pakai krayon susah Mama. Nanti keluar-keluar dari gambar pas mewarnainya, jadi kita mau pensil warna seperti di sekolah kemarin," kata Miko.

"Kalian saja yang belum pandai mewarnai."

"Aih udah ga papa, besok Papa belikan pensil warna buat kalian," sela Zeefan. Marsha hanya menghembuskan napas pasrah saja. Suaminya itu memang sangat suka memanjakan anak-anaknya. Apa saja yang anaknya inginkan pasti dikablukan.

Miko dan Miki yang mendengar akan dibelikan pensil warna sontak bersorak senang. Mereka melanjutkan makannya, setelah itu bersiap untuk berangkat. Zeefan akan mengantarkan anak-anak ke sekolah dulu baru dia berangkat kerja.

"Aku berangkat dulu. Jaga diri di rumah ya," kata Zeefan pada Marsha.

"Iya, kamu juga hati-hati di jalan." Mereka saling berpelukan, lalu Zeefan malah mencium bibir Marsha.

"Heh, udah sana berangkat."

"Cium bentar," pinta Zeefan. Untung Zeefan membelakangi mobil, jadi anak-anaknya tidak bisa melihat apa yang orang tuanya lakukan.

Keluarga Impian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang