'Terima kasih telah berjuang, walaupun aku selalu merasa tidak pantas atas perjuangan-perjuangan itu.'
Hidupkan Hidupmu
~Thierogiara
***
Hidup adalah tentang banyak hal yang tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya, sebelumnya Hanna hanya datang ke kehidupan Jarvis untuk bersembunyi dan sekarang dia menjadi saksi bagaimana Jarvis sangat bekerja keras dengan hidupnya, luar biasa sekali.
Hari ini Jarvis sudah mulai bekerja, jadi Hanna juga sadar diri, dia bangun untuk membuatkan sarapan.
Hanna bukan sosok yang sehat seperti perempuan lainnya, tapi dia akan berusaha melakukan yang terbaik untuk hubungan mereka, ya sebenarnya Hanna juga tidak berharap apa pun soal hubungan, hanya mau melakukan yang terbaik karena Jarvis juga melakukan yang terbaik untuknya.
"Ya ampun, nggak perlu repot-repot Han, aku bisa beli sarapan di luar," ujar Jarvis, karena dia tahu kalau Hanna tidak baik-baik saja sebenarnya, maka dari itu Jarvis tidak tega kalau dia melakukan sesuatu, apalagi jika itu dia lakukan untuk Jarvis.
"Nggak kok Kak, aku baik-baik aja," ujar Hanna.
Selagi penyakit yang ada di dalam dirinya belum menggerogoti tubuhnya, maka Hanna akan terus berusaha melakukan yang terbaik, apalagi untuk Jarvis.
Jarvis menghela napasnya, dia hanya menganggukkan kepalanya, kemudian duduk dan mulai makan nasi goreng yang Hanna buat.
Hanna sedih sekali melihat Jarvis makan begini, lengannya yang dulu kelihatan lumayan putih bersih, sekarang malah berubah agak gelap, bukti bahwa Jarvis benar-benar berjuang.
"Capek banget ya kak?" tanya Hanna, seorang Jarvis harus bertanggungjawab pada Hanna, pada sosok yang sebelum ini tidak ada kaitan dan hubungannya dengan diri Jarvis, luar biasa bukan?
"Nggak," jawab Jarvis. Menurutnya laki-laki itu harus bertanggungjawab, jadi lelah sedikit tidak ngaruh untuk Jarvis.
Hanna menghela napasnya, dia tahu kalau Hanna sedang berbohong, dia tahu kalau jawaban Jarvis, bukan jawaban yang sebenarnya, Jarvis lelah, tapi pasti tidak mau membuat Hanna kepikiran.
"Kamu mulai berubah, secara fisik," kata Hanna.
Saat pertama kali bertemu, Hanna bahkan menilai Jarvis sebagai sosok yang tampan sekali, tapi beberapa bulan Hanna masuk ke dalam kehidupannya, Jarvis benar-benar kelihatan berubah.
"Secara fisik maksudnya," lanjut Hanna, siapa tahu saja Jarvis mengira Hanna mengiranya berubah soal yang lain kan.
Jarvis menghela napasnya, dia tersenyum ke arah Hanna, tentu saja untuk menenangkan Hanna. "Nggak masalah, lagipula hidup memang berjalan, mau nggak mau aku harus berubah," jelas Jarvis, yang penting dia bertanggungjawab atas Hanna, dia bisa membackup hidup mereka berdua dan calon anak yang ada di dalam kandungan Hanna, maka rasanya sudah cukup.
Hanna terdiam dan menundukkan kepalanya, ya semoga saja apa yang Jarvis lakukan untuk Hanna, pertolongan yang Jarvis berikan pada Hanna, dihadiahkan pahala yang berlimpah dan bisa membawa Jarvis ke surga suatu saat.
"Aku doa terbaik buat kamu kak, semoga segala lelah bernilai pahala," ujar Hanna, ini adalah doa tulus darinya, doa dari seseorang yang mungkin hidupnya tidak akan panjang.
***
Hanna tidak tahu sih kabar Ayana, karena dia benar-benar memutus kontak dengan Hanna, mungkin memang kesalahan yang sudah Hanna lakukan merupakan sesuatu yang benar-benar tidak bisa Ayana terima.
Hanna juga tidak akan menuntut lebih, Jarvis jauh lebih dari cukup untuk Hanna sekarang ini.
Hanna memutuskan menulis buku diary, dia mulai sadar kalau dia tidak akan lama lagi di dunia ini.
Untuk kak Jarvis.
Aku nggak pernah tahu gimana Tuhan menyusun kehidupan yang aku jalani, tapi aku sangat bersyukur karena Tuhan kirim kamu ke dalam hidup aku.
Aku nggak pernah sangka kalau Tuhan baik banget dengan kirim kamu ke dalam hidup aku, jadi bagian terbaik yang pernah aku dapatkan di dalam hidupku, jadi hal luar biasa yang datangnya nggak terduga.
Aku nggak tau umurku akan panjang atau nggak, tapi semoga nanti ada waktu di mana kamu baca tulisan ini, ada waktu di mana kamu ngerti kalau aku sangat berterima kasih ke kamu.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Terima kasih atas perjuangannya.
Terima kasih karena udah ada di dunia ini.
Hanna
Hanna menutup kembali bukunya, dia menarik napas dan mengembuskannya, dia hanya menuliskan sedikit saja kalimat, tapi rasanya dia ingin sekali menangis, Hanna tidak pernah benar-benar sekuat itu, tidak pernah benar-benar punya kekuatan untuk semua hal yang sudah terjadi.
***
Kehidupannya berubah drastis, tapi banyak waktu di mana Jarvis merasa bersyukur, bersyukur karena pada akhirnya cowok manja sepertinya, sosok yang selama ini kehidupannya serba enak, akhirnya bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya di jalanan.
Ternyata begini rasanya saat punya tanggungjawab, ternyata begini rasanya saat dia punya alasan untuk terus bergerak.
"Ambil aja kembaliannya, buat kamu," ujar pelanggan.
Jarvis sampai kaget loh, ternyata dia sampai di titik seperti ini juga dan dia tidak boleh menolak, lebih tepatnya tidak bisa menolak juga karena dia butuh.
"Makasih Bu," ucap Jarvis.
Dia kembali melakukan pekerjaannya ke yang lain-lain, karena memang kerja di SPBU selalu banyak yang antri, Jarvis sudah kepikiran untuk cari pekerjaan yang lebih baik sih, tapi ya namanya juga sedang terpaksa, semuanya akan dia lakukan.
Tanpa pernah Jarvis sadari, ada sepasang mata yang menatapnya dengan penuh prihatin.
"Han, gue benci banget sama lo," kata Ayana, karena dia harus melihat abangnya dalam situasi begini.
Dia benar-benar tidak tega, benar-benar tidak sanggup. Dia dan Jarvis memang banyak bertengkarnya, tapi kalau harus melihat Jarvis dalam situasi seperti ini juga rasanya Ayana benar-benar tidak sanggup.
Ayana menghela napasnya, di sisi lain dia juga seperti tidak bisa membenci Hanna karena kehidupan Hanna juga tidak baik dan sangat menyedihkan. Lama-lama Ayana mungkin akan benci dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat banyak.
***
Update nich!
Doain aku terus ya, biar bisa update terus hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupkan Hidupmu
RomanceBagaimana jika seorang gadis datang ke hidupmu dengan segudang masalah? Masalah lainnya adalah kamu merupakan manusia yang kebanyakan memakai hati dalam bertindak, hingga tidak kuasa untuk tidak menolongnya. Itulah yang terjadi pada Jarvis dan Hanna...