'Genggam tanganku dan akan aku pastikan duniamu baik-baik saja.'
Hidupkan Hidupmu
~Thierogiara
***
Menghadapi orang sakit saja sejatinya Jarvis tidak pernah, sekarang dia malah menemani seseorang yang berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Di umur yang sekarang, seharusnya Hanna lebih bisa mengendalikan emosinya dengan baik, Jarvis malah yakin kalau apa yang terjadi di dalam hidup Hanna pasti sangat berat, itu kenapa dia sampai debegininya berusaha untuk menyingkirkan segala pikiran jahat di dalam kepalanya. Hanna masih memenangkan matanya karena memang dia butuh istirahat, suaranya seperti habis dan apa pun yang akan dia ucapkan pada Jarvis, semuanya menguap begitu saja.
Jadi, memang Jarvis juga memintanya untuk istirahat dulu, pasti Hanna butuh banyak waktu untuk menenangkan dirinya. Jarvis menatap wajah tenang wanita itu dalam tidurnya. Sosok yang malang sekali sih sejauh ini, dia tidak pernah sampai sesimpatik ini dengan seseorang, Jarvis mengambil tangan Hanna, masih banyak lebam di sana, masih banyak luka, apa mereka lapor polisi saja? Seharusnya buktinya kuat, tapi masalahnya Jarvis sendiri tidak tahu siapa yang harus dia laporkan, dia sama sekali tidak tahu secara spesifik, siapa sebenarnya yang melakukan semua ini pada Hanna.
***
Hari ini Jarvis sudah berganti pakaian yang lebih rapi dari pada sebelumnya. Hanna juga sudah kembali membuka matanya dan sekarang ini adalah waktunya makan siang, harus makan siang memang karena tubuh Hanna butuh banyak nutrisi untuk sembuh dan bertenaga, padahal Jarvis yang seharusnya menerima pelayanan dari Hanna karena memang selama ini Hanna selalu mengatakan bahwa dia mau bekerja di bawah naungan Jarvis. Tapi, nyatanya dunia seketika berbalik, tapi Jarvis tidak masalah, sama seperti keputusannya yang sebelumnya, bahwa mulai sekarang dia adalah sosok yang sangat siap kalau Hanna merasa bahwa dia harus bertumpu pada Jarvis.
Jarvis tidak pernah melakukan ini pada keluarganya, tapi dia menyuapkan makanan ke dalam mulut Hanna. Satu hal yang membuat perasaan Jarvis menjadi tidak ketauan, perasaannya menjadi sangat berantakan, bahwa hasil tes darah Hanna sudah keluar dan Hanna dinyatakan positif HIV. Ini semakin membuat Jarvis bingung, apa sebenarnya yang terjadi hingga Hanna bisa terangkat virus sampai saat ini masih belum ada obatnya itu?
Hanna akan berkonsultasi dengan dokter, dokter kejiwaan juga karena sepertinya Hanna memiliki banyak trauma di dalam hidupnya. Jarvis benar-benar tidak tahu harus bagaimana, dia juga takut sebenarnya, karena apa yang Hanna alami cukup mengerikan ternyata, apalagi penyakitnya juga pasti menular, tapi dokter menenangkan Jarvis bahwa Hanna baru saja terjangkit dan mereka masih bisa mengendalikan virus ini, Hanna harus mulai meminum obat untuk menenangkan sesuatu yang ada di dalam dirinya.
Di satu sisi Jarvis takut, tapi menjadi seseorang yang paling tidak mungkin meninggalkan Hanna, Hanna sangat butuh support sekarang ini, sementara Jarvis tidak tahu latar belakang dan bagaimana kondisi keluarganya. Dia sudah beberapa hari di rumah Jarvis, itu juga yang mencarinya justru orang yang sangat Hanna hindari.
"Semuanya akan baik-baik aja." Sekali lagi, tidak banyak yang bisa Jarvis lakukan, dia hanya selalu berusaha untuk meyakinkan Hanna soal hal-hal yang dia sendiri juga tidak tahu.
"Tuhan aja ngevalidasi kalau keadaannya nggak baik-baik aja." Hanna mengatakan itu dengan tahapan kosong dan wajah datar, bahkan soal kehidupan yang bahagia di dalam hidupnya, semua itu sudah sangat abu-abu di dalam hidupnya.
Jarvis menelan ludahnya sendiri, karena mungkin kalimatnya terdengar seperti sebuah kalimat biasa tapi maknanya benar-benar sangat dalam. Cukup mampu membuat Jarvis terdiam dan tidak bisa berbuat banyak. Tapi, dengan teladan, Jarvis tetap menyuapkan makanan ke mulut Hanna.
"Aku akan tetap di sini, jadi jangan takut soal apa pun." Kalau tidak berhasil meyakin kan soal keadaan yang akan baik-baik saja, maka yang bisa Jarvis lakukan adalah menyatakan kalau dirinya akan tetap berada di sana, menjadi sandaran untuk Hanna, mereka pasti bisa melalui semua ini.
"Kemudian aku menyebabkan masalah baru dengan membiarkan kamu tertular?" Hanna bertanya.
Jarvis meletakkan piring makan yang ada di tangannya, dia kemudian mengambil tangan Hanna kemudian menggenggamnya, Hanna pasti sedang sangat butuh untuk diyakinkan.
Dia menggenggam tangan Hanna, sekali lagi berusaha meyakinkan kalau dia akan selalu berada di sana. "Kamu baik-baik aja, kamu sehat. Kamu akan tetap hidup, jadi hidup lah bersamaku." Karena sekarang rasanya bahkan dia tidak siap jika harus melepaskan Hanna, Jarvis menjadi sosok yang lebih tahu, dia sangat yakin kalau sekarang ini dia yang lebih bisa menjaga Hanna.
Hanna menghapus air mata di sudut matanya, ini semua benar-benar tidak bisa dia terima begitu saja. "Kamu bisa mati konyol kalau tertular."
"Aku akan pastikan untuk menjaga kamu dengan baik." Jarvis tidak akan pernah membahas soal sakit yang mendera Hanna, dia hanya akan selalu meyakinkan Hanna kalau semuanya akan baik-baik saja.
***
Hanna melakukan pemeriksaan terakhir, Jarvis menunggu dengan sabar sampai akhirnya wanita itu mendapatkan beberapa jenis obat dari dokter umum untuk HIV-nya dan mendapatkan obat dari psikiater. Jarvis yang menebus semua obat sebagai anggota keluarga dari Hanna. Sekarang keduanya sudah berada di dalam mobil untuk menuju perjalanan pulang.
Obat Hanna bisa ditanggung oleh negara, karena memang dia harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya, sosok yang paling mungkin untuk menjaganya selamanya adalah Jarvis, karena kini bahkan Jarvis tahu semua rinciannya.
Hanna banyak menundukkan kepalanya, sekarang hidupnya yang sejak awal sudah suram, semakin bertambah suram. Seolah memang tidak ada masa depan untuk orang sepertinya.
"Mau makan sesuatu yang spesial?" Jarvis bertanya.
"Emangnya kamu punya uang?" Hanna bertanya, dia sudah banyak kali merepotkan Jarvis, rasanya sudah cukup semua hal.
Jarvis tertawa, setelah semua yang dia lakukan dan Hanna masih meremehkannya?
"Punya! Bahkan kalau sekarang harus melamar kamu!" Jarvis niatnya bercanda, tapi Hanna malah terdiam. Memangnya dia masih pantas untuk seorang pria?
"Cari perempuan yang sehat, cari perempuan yang bisa kasih kehidupan nyaman buat kamu. Aku adalah manusia yang paling nggak pantas untuk siapa pun." Hanna kembali murung, ada banyak hal yang pada akhirnya membuatnya merasa mahwa satu-satunya hal hanya kematian.
Jarvis memang sudah membayangkan bahwa kalau hanya dia satu-satunya yang bisa memastikan kehidupan Hanna, maka hanya dia yang bisa menikahi Hanna. Tapi Jarvis memilih untuk tidak membahas itu, dia membalikkan mobil ke gerai jung food yang menyediakan jasa drive thru, merdeka harus merayakan hari ini.
"Hari yang berat harus dirayakan dengan makan enak! Kamu udah berhasil melalui hari ini dengan baik." Jarvis tersenyum pada sosok di setelahnya ini. Mulai sekarang, dia akan selalu mengapresiasi apa yang sudah berhasil Hanna lalui.
***
Jangan lupa dukungannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupkan Hidupmu
RomantizmBagaimana jika seorang gadis datang ke hidupmu dengan segudang masalah? Masalah lainnya adalah kamu merupakan manusia yang kebanyakan memakai hati dalam bertindak, hingga tidak kuasa untuk tidak menolongnya. Itulah yang terjadi pada Jarvis dan Hanna...