6

19 7 1
                                    

"Shafiyya, apa kabarmu di langit berbintang sana ?"

Didalam keheningan malam dan kesunyian kamar. Dibawah lampu Philips yang benderang fairial termenung membaca diary yang seminggu lalu tak sengaja ia temukan.

Ternyata itu adalah diary biru milik shafiyya yang sengaja ditinggalkan. Dan lebih wajar lagi kalau itu ia temukan di dekat guling kesayangannya.

Lembar demi lembar. Matanya terpaku pada isi tulisan yang kadang membuatnya geli sendiri. Tulisannya lebih mengerikan dari ceker ayam. Bagaimana ia tak menyangka itu tulisan seorang anak sekolah.

Sekarang laki-laki ini resmi kelas satu SMA . Ia tak jadi masuk ke SMAN 5. Baginya masuk ke mana saja adalah sama. Intinya bagaimana lingkungan sekitar nya saja. Membuatmu nyaman atau tidak tapi, baginya semua sama saja. Selalu membosankan seperti biasa.

Yang jelas sekarang, fairial yakin dengan pemilihannya ke SMU Global adalah pilihan yang terbaik. Ia tak mau menyusahkan lebih banyak.

Semenjak tenggelamnya shafiyya dari sisinya. Laki-laki ini jadi terlihat canggung ketika berhadapan dengan keluarga itu. Yah meski terkadang rizky selalu menawarkan kamarnya sebagai tempat penginapan.

Fairial terlalu ingin menyendiri dengan prasangkanya. Rizky tahu itu . Karena ia mengerti. Apa yang akhir-akhir ini bersarang diotak fairial. Akhir-akhir ini ia merasa banyak berhutang budi pada keluarga itu.

Belakangan ini ayah fairial sering pulang ke rumah, dan itu tanpa sepengetahuan shafiyya yang masih berada dipesantren.

Rizky juga tak begitu sadar dengan seringnya kehadiran sosok itu kerumah fairial. Wajar, akhir-akhir ini rizky jarang keluar rumah karna tugas kuliahnya yang seabrek. Kalau tidak tidur ya ke perpustakaan.

Tak ada seorangpun yang tersadar tentang ini. Ibu dan ayahnya pun sama. Pria itu selalu datang dengan sebotol miras ditangan dan tak lupa memukul, menampar dan membuat anaknya berdarah-darah lagi. Hal rutin yang amat ditakutkan oleh shafiyya kerap kali terjadi tanpa sepengetahuan mereka.

Dan sayang, semua rahasia itu tersegel rapi dalam hati fairial. Tak ada seorang pun yang tahu.

Dia adalah tipe orang yang sangat pandai memendam rahasia.

Pernah suatu ketika fairial berontak dan bertanya kepada ayahnya apa alasan ayah nya melakukan semua penganiayaan itu terhadap dirinya dan jawabannya sontak membuat fairial tercengang. Mematut dan terdiam. Tak lain ia makin menyalahkan diri.

"Karena semua yang ada dalam diri mu adalah ibumu ! ''

Saat itu yang ada didalam benak fairial adalah kebencian dan emosi yang merisak. Ia meradang lagi dalam keadaan tertahan. seakan bahagianya dihanguskan begitu saja karna kehadiran pria itu. Ia terlampau ingin memukulnya, melawan, menyerang tapi percuma, tidak mungkin. Itu semua jelas tidak mungkin.

Pria itu terlalu kuat dan keras. Fairial hanya bisa terdiam dan menangisi semua keadaan ini dalam dekapan tubuh.

Ia masih terlalu baik untuk bisa melakukan hal-hal seperti itu. Ia masihlah fairial yang mereka kenal. Yang gadis itu selalu jadikan. Penunjuk arah.

Menurut nya luka yang baru-baru datang itu tak penting diketahui banyak orang. Termasuk rizky, shafiyya dan keluarganya.

Terlalu banyak penderitaan yang mereka tahu. Yang mereka bantu dan mereka kasihani. Yang mereka hubungkan semuanya dengan kehidupan ini. Mereka seakan merebut semua beban yang harusnya ia pikul sendiri. Padahal sejak kecil ia selalu berdiri sendiri.

....berjuang melawan segalanya

###

''Fairial sahabat kecilku, bagaimana kabarmu disana? Aku baik-baik saja kok. Cuma disini lingkungannya agak berbeda, Adeeemm banget terus dingin lagi apalagi kalau hujan ya ampun rial, seharian aku gak mandi tau haha bau sih, pasti kamu bakal bilang kayak gini "Ih kamu manusia atau kambing!". Seperti yang biasa kan?

TANGISAN LANGIT BIRU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang