Kabar tentang hantu Daphne yang gentayangan menjadi topik perbincangan di kalangan pelayan Istana beberapa hari belakangan. Bahkan ada Dayang yang mengaku melihat langsung hantu tersebut duduk di kursi taman. Bahkan saat ini Dayang itu terbaring sakit, efek terkejut.
Kabar tersebut pun sampai ke telinga Pauliana. "Tidak mungkin." Sanggahnya tidak percaya dengan rumor tersebut.
"Tapi, ada pelayan yang menjadi saksinya Yang Mulia." Jawab pelayan setianya.
Cemas, Pauliana menggigit kukunya dan berkata. "K-kenapa setelah bertahun-tahun baru sekarang dia muncul?" Tanyanya.
"Bukankah Yang Mulia belakangan ini mengeluh tentang Ratu Daphne yang menghantui mimpi anda? Mungkin karena itu dia jadi gentayangan di Istana Ratu." Ucap Pelayan tua itu, tidak ada maksud menakuti Pauliana. Karena Ia pun bingung kenapa ada hantu dimasa-masa begini. Jika ada yang tahu Pauliana lah yang membunuh Daphne dengan racun, maka lehernya juga terancam.
"Itu semua tidak benar!" Teriak Pauliana.
"Bagaimana jika kita coba lihat nanti malam. Katanya hantu itu muncul hampir setiap malam." Ucap pelayannya lagi. Melihat kondisi Pauliana yang sedang tidak stabil begini dibiarkan terus berpikiran buruk takutnya semakin menambah beban pikiran.
"Kau benar, aku akan membuktikan bahwa rumor tersebut hanya bualan semata." Ucap Pauliana berusaha tenang, karena bagaimana pun tidak mungkin ada hantu Daphne.
Di istana Dietrich. Rosela baru saja mendengar dari Riri bahwa nanti malam Ratu sendiri akan membuktikan bahwa hantu mendiang ratu yang katanya gentayangan itu hanyalah rumor yang tak mendasar. Mendengar itu hanya membuat Rosela tertawa terbahak. "Apa yang terjadi jika Ratu benar-benar melihat hantu tersebut? Apa dia akan pingsan?" Tanya Rosela, yang di balas gelengan kecil dari Riri.
"Apa kau percaya jika memang ada hantu di taman istana ratu?"
Rosela mengedikkan bahu, "bisa saja, kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi di dunia ini." Ucapnya. "Ah, apalagi di dunia ini ada mana dan sihir, jadi aku percaya." Sambungnya.
Tiba-tiba saja Dietrich masuk kedalam kamar Rosela tanpa mengetuk terlebih dahulu. "Bagaimana kondisimu?" Tanyanya. Sorot matanya terlihat ada tanda-tanda khawatir, tapi bisa jadi tidak. Ntahlah, Rosela tidak yakin karena selama ini Dietrich selalu saja curiga padanya.
"Hanya sedikit demam, tapi sudah baikkan. Tapi, kenapa Yang Mulia suka sekali masuk tanpa permisi?" Jawab Rosela sedikit kesal. Bagaimana jika dia tengah berganti pakaian dan Dietrich masuk begitu saja? Rugi dong!
Dan, sebenarnya saat Rosela menyamar jadi hantu kemarin malam, tiba-tiba turun hujan dan Rosela pun kehujanan. Untung tidak ada yang melihatnya basah, jika ada mungkin penyamarannya terbongkar sudah.
"Maaf, aku sudah terbiasa. Tapi, nanti akan aku ketuk terlebih dahulu." Balas Dietrich merasa sedikit bersalah.
"Apa Anda sudah dengar jika Ratu mengetahui tentang rumor tersebut?" Tanya Rosela, walau ada rasa takut akan resikonya, namun terasa seru karena Ia mengerjai orang jahat.
Dietrich mengangguk. "Dalton yang bilang kepadaku," Ucapnya.
Rosela tersenyum sarkas. "Dia pasti curiga denganku."
"Semenjak aku mengeluarkanmu dari penjara, Dalton memang sering mengatakan bahwa keputusanku salah. Dan, oleh karena itu aku jadi percaya padamu." Ucap Dietrich.
"Kepercayaan Anda kepadaku begitu lambat, jika aku mati di tangan Dalton apa anda bisa percaya sebelumnya? Mungkin Yang Mulia memaklumi bahwa penghianat tentu pantas di hukum mati, iya 'kan?" Ungkap Rosela memberikan fakta. Entah kenapa belakangan ini Rosela kesal terus melihat Dietrich, apalagi karena sifatnya yang plin-plan dalam hal mempercayainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Villain?
FantasíaReinkarnasi di dunia isekai jadi tuan putri atau bangsawan? Mana enak! Jadi budak lah... tidur bareng tikus sama kotorannya. Mending tikus di cerita cinderella, ini tikus beneran. Huekk! (Princess) #15 dari 4,14k (Crown Princess) #1 dari 35