Fashion Show ‼️

192 91 25
                                    

"Selamat pagi, Anin" ujar Tenggara sudah siap didepan rumah Anin, pagi-pagi sekali sesuai dengan janji nya.

"Pagi, pagi amat Gar" ujar Anin sambil memuka pintu rumahnya itu.

"Hahaha, iyaa kan nepati janji" ujar Tenggara, nyatanya, cowok itu hanya ingin mengelakkan kedua orang tuanya.

Tenggara pun dipersilahkan masuk oleh Anin, mereka pagi ini pun sarapan bersama dirumah Anin. "Oh iya Gar, nanti Bunda ada bawain bekal ya" ujar sang Bunda dari Anin.

"Eh, enggak merepotkan Bun?" tanya Tenggara merasa tak enak.

"Ih kamu mah, kaya sama siapa juga" ujar samg Bunda yang membuat Tenggara tersenyum.

"Oh iya Yah, Bun, hari ini aku pulang agak telat ya, mau cari baju nih buat fashion show besok sama Gara" ujar Anin yang disetujui oleh kedua orang tua nya itu.

"Gue bingung deh Gar, mau apa ya buat kita fashion show" ujar Anin sambil melihat ke arah baju baju yang berada di butik.

Semenjak 15 menit setelah pulang sekolah, mereka pun langsung kesini. Butik keluarga Anin, yang memperlihatkan semua baju yang indah itu.

"Oh iya Nin, gue kepikiran satu konsep sih" ujar Tenggara yang membuat Anin melirik ke arah cowok itu.

"Konsep apa Gar?" tanya gadis itu, lalu mereka pun sama sama menonton ke arah layar handphone Tenggara.

Anin pun setuju dengan konsep tersebut, mereka pun mempersiapkan semua hal. Hingga hari yang mereka tunggu- tunggu pun tiba. Event besar pertama mereka!

"Cantik amat ibu Wakil" ujar anggota OSIS saat melihat Anin siap dengan baju nya itu.

"Haha bisa aja kalian, oh iya Ketua Panitia aman? Semua aman ga?" tanya Anin yang diangguki mereka semua.

"Baiklah kita mulai, eh tunggu Tenggara dimana?" tanya Anin mencari-cari sosok cowok itu.

"Cariin ya" ujar Tenggara sambil berjalan dibelakang Anin sambil tersenyum.

"Waduh, ga Ibu Wakil, Pak Ketua udah cakep juga nih" ujar para anggota yang membuat Tenggara tersenyum kecil.

Mata tegas berwarna kecoklatan itu melihat ke arah Anin. Gadis itu sangat cantik, hingga Tenggara tidak dapat berkedip untuk sekarang.

"Udah ah, ngapain ngeliatin gue kaya gitu. Ayo kita siap siap sebelum mulai" ujar Anin yang diangguki semua.

Mereka pun akhirnya bersiap siap di tepi lapangan. Suara Mc yang sudah membuka acara tak lupa juga kata sambutan dari Kepala Sekolah hingga Ketua Panitia hari ini.

"Baiklah kita mulai, dengan lomba fashion show hari ini" ujar Mc lalu dimulai satu persatu.

Dimulai dari kelas 10 hingga kelas 12, namun ada yang berbeda dari yang lain yaitu konsep kelas 11 Mipa 1 atau kelas Anin dan Tenggara. Mereka menggunakan konsep Habibi dan Ainun.

Tenggara yang mendorong kursi roda itu, sedangkan Anin yang melambaikan tangan nya ke kanan dan ke kiri membuat seisi sekolah heboh bukan main. Bahkan para guru-guru pun ikut kaget dengan konsep mereka hari ini.

Tak lupa membawa pesawat kertas untuk diterbangkan bersama, melihat hal tersebut semua mata melirik ke arah mereka dan mencie-cie kan mereka berdua.

"Wah guys! Bapak Ketua dan Ibu Wakil kita ini sangat sosweet ya. Sekali lagi berikan tepuk tangan yang meriah untuk 11 Mipa 1" ujar Mc yang disambut dengan tepuk tangan yang sangat amat gemuruh itu.

Semua kelas pun selesai dengan fashion show nya itu. Hingga waktunya pengumuman pemenang nya. "Baiklah semuanya, apakah kalian ingin tau siapa pemenangnya?" tanya Mc yang di sorak soraikan oleh semua orang.

"Baiklah kepada dewan juri, bisa memberi nilai nya" ujar Mc lagi lagi yang diikuti guru.

"Nah guys kita udah dapat nih pemenangnya, siapa yang bisa menebak siapa pemenangnya?" tanya Mc.

11 Mipa 1

Ipa 1

Ipa 1 sih

Mipa 1

Hampir semua suara berpihak kepada kelas 11 Mipa 1. "Baiklah kalian benar! Pemenangnya adalah kelas 11 Mipa 1. Yaitu Tenggara dan juga Anindira!" ujar Mc.

"Aduh, kalian ini lucu sekali. Sudah menjadi Ketua dan Wakil sekarang serasi sekali" ujar guru sambil memasangkan medali emas itu.

"Terimakasih ibu" ujar Tenggara dan Anin kompak yang membuat senyuman itu terbit.

"Boleh enggak ibu bertanya?" tanya guru yang diangguki cepat oleh mereka berdua.

"Kenapa kalian menggunakan konsep ini, ya walaupun ibu tau kalian sendiri yang membebaskan tema fashion show ini" ujar guru yang membuat mereka berdua saling tatap menatap.

"Baik ibu, izinkan saya untuk menjawab" ujar Tenggara yang diangguki oleh guru itu.

"Ibu dan teman teman semua, kita mengetahui bahwa kisah cinta Habibi dan Ainun adalah kisah cinta yang benar-benar abadi, dan sangat tidak terlupakan. Banyak yang menginkan kisah cinta seperti Habibi dan Ainun" ujar Tenggara.

"Dan juga jika ada kisah cinta yang lebih sempurna daripada Dilan dan Milea mungkin itu Habibi dan Ainun" sambung Anin.

Yang membuat seisi sekolah semangkin heboh, "Jadi ini melambangkan bahwa kalian ingin membuat kisah cinta seperti itu?" tanya ibu guru yang membuat mereka berdua terdiam."

"Bukan seperti ibu, ini karena kami dipilih aja sih" ujar Anin sambil tertawa pelan.

Setelah sesi wawancara, gadis itupun ingin turun dari kursi roda nya itu. Ingin menghampiri teman sekelasnya itu, namun sayang, rok Anin nyangkut kepada kursi roda.

"Sini gue bantu" ujar Tenggara sambil membantu melepaskan rok gadis itu.

"Terimakasih Gara, huhu ga nyangka menang. Bagus banget tau konsep lo" ujar Anin yang membuat Tenggara tertawa pelan.

"Iya dong siapa dulu Tenggara gitu loh" ujar Tenggara yang meledek Anin, gadis itu pun mulai kesal dengan tingkah jahil Tenggara.

"Selamat ya guys!"

"Tadi keren banget pecah banget"

"Ga nyangka tau kalian pake konsep ini"

"Habibi dan Ainun adalah kisah cinta yang paling sempurna di sejarah"

Perkatan perkataan anak kelas yang membuat Anin tersenyum, setelah itupun mereka kembali memakai almet berwarna biru itu menandakan bahwa mereka adalah anak OSIS.

Acara pun selesai dengan baik, dan waktunya evaluasi. Sepertinya tidak akan pernah ada acara tanpa evaluasi. Hingga tak terasa sudah selesai semua dan juga perlengkapan dan sebagainya sudah tersusun rapi.

"Terimakasih ya semuanya, sudah mengorbankan waktu tenanganya. Dan selmaat acara kita berjalan sangat sukses" ujar Tenggara yang membuat mereka bersorak.

"Penampilan Ibu Wakil dan Pak ketua juga tidak gagal" ujar mereka yang membuat Tenggara dan Anin tersenyum kecil.

"Jadi kapan yang nyatanya, bukan hanya sekedar teman?" tanya anggota kembali.

"Kok pertanyaan nya agak agak ya" ujar Anin sambil melirik ke arah Tenggara.

Cowok itu yang seakan akan peka pun segera memutus pembicaraan itu. "Udah yuk, pulang bubar bubar udah sore" ujar Tenggara lalu membuat para anggota hanya cukup mengetahui hal tersebut.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang