Rencana Tenggara 😱

49 18 2
                                    

Tenggara pun mengemaskan barang yang sudah ia bawa tadi, begitu banyak foto. Namun, setelah di lihat semakin dekat foto itu adalah wajah Anin dan Biru yang bersama lalu ia robek menjadi dua.

"Tugas pertama, sudah. Pindah sekolah, selanjutnya menghancurkan hubungan dari Biru dan Anin," gumam Tenggara.

Cowok itu membuat seluruh rencana dari mulai ia pindah ke sekolah Anin dan sampai mereka harus memisahkan hubungan nya. "Lalu setelah itu, ya, mungkin bisa dekatin Anin?" tanya ia kepada dirinya sendiri.

"Sepertinya, lebih seru jika langsung menyakiti Anin. Seperti adek yang ngerasakan suka sama cowok yang sudah punya pacar. Sekarang Anin akan merasakan bahwa ia punya pacar dan memiliki selingkuhan," ujar Tenggara begitu senang menancapkan pin ke arah foto Anin dan Biru itu menuliskan semua rencaan.

"Sebenarnya, lebih seru lagi karena mereka benar-benar tidak menyangka bahwa aku lah dalang dari semua ini. Bahkan sebelum permainan di mulai, aku sudah tau akhir dari cerita" ujar Tenggara lalu tertawa pelan.

Pagi itu, Tenggara masuk ke sekolah baru nya. Lalu tanpa sengaja bertemu dengan Anin, begitu mudahnya ia bertemu dengan sang target. Tanpa sengaja ia menabrak Anin hingga tubuh gadis itu linglung tanpa keseimbangan.

"Eh maaf gue ga sengaja, benaran," ujar Tenggara lalu memberikan tangan nya untuk membantu gadis itu bangun.

"Hai? Salam kenal gue Tenggara," ujar cowok itu sambil memberikan tangan nya lagi setelah gadis di hadapan nya itu berdiri sempurna.

"Anin," jawab gadis itu seperlunya.

"Gue anak baru, bisa anter ke ruang kepala sekolah?" tanya Tenggara yang hanya di angguki oleh Anin.

"Emang boleh ya? Se cuek itu?" tanya Tenggara sambil mengusili gadis yang baru ia kenali itu.

"Gue udah punya pacar, Selatan" ujar Anin yang membuat cowok itu tertawa, tawa itu langsung di tatap oleh Anin.

"Memang kenapa kalau gue punya pacar!" seru Anin, cowok itu hanya menggeleng pelan.

"Salah paham, gue tertawa bukan karena lo punya pacar. Tapi karena lo manggil gue Selatan," ujar Tenggara lalu kembali tertawa. Dan semakin tertawa melihat wajah Anin yang bingung.

"Nin, nama gue Tenggara. Bukan selatan" ujar Tenggara sambil kembali tertawa.

Wajah Anin pun terlihat sangat lucu di hadapan cowok itu karena wajah sebal nya itu. "Dih, lagian nama kok kayak mata angin. Sekalian aja tuh nama lo Barat Daya!" ujar Anin sambil meninggikan suaranya.

"Nih ruang kepsek semoga kita ga ketemu lagi!" seru Anin lalu meninggalkan cowok aneh itu di depan ruang kepala sekolah.

"Sepertinya lo salah, karena lo sama gue akan selalu bertemu. Sampai lo menderita" batin Tenggara. Cowok itu lalu masuk ke dalam ruang kepala sekolah itu.

"Kamu masuk ke kelas 10 MIPA 1 ya Tenggara. Soalnya nilai kamu ini cukup untuk masuk ke kelas unggulan di sekolah kami" ujar Ibu kepala sekolah.

"Terimakasih Ibu, dengan senang hati saya menerima. Karena saya pindah kesini juga karena sekolah ini sangat bagus" puji Tenggara yang membuat Ibu kepala sekolah semakin melayang atas pujian dari nya.

"Haha bisa saja kmau Tenggara, yaudah kamu ke kelas kamu ya. Ini lurus belok kanan dan di depan kantin itu kelas kamu" ujar Ibu kepala sekolah yang di angguki oleh Tenggara.

"Siap Bu terimakasih, saya permisi," ujar Tenggara lalu beranjak pergi meninggalkan ruang kepala sekolah itu.

Berjalan mengikuti petunjuk yang sudah di berikan oleh sang Kepala Sekolah. Ia pun mendapati kelas yang berlabel "10 MIPA 1" disana begitu terkejutnya saat mengetuk pintu mendapati Anin yang berada di kelas itu juga.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang