Permintaan Maaf 🫶🏻💫

64 27 2
                                    

Hari ini merupakan hari yang cerah, dimana saat baru membuka mata sudah di suguhkan oleh pemandangan yang begitu indah nya. Tenggara yang terbangun dengan kepala nya yang berputar itu mencari handphone nya untuk melihat ke arah beberapa pesan yang masuk.

Dari begitu banyak nya pesan, cowok itu hanya menunggu pesan dari satu nama. Anin, pacar nya yang baik nan cantik. Yang sudah ia jahati dengan terlena akan permainan dari mantan nya tersebut. Cowok itu pun membersihkan diri nya lalu berganti baju santai.

Tidak ingin sekolah hari ini karena ingin mengunjungi sang pacar, yang katanya sedang sakit. Akibat ulah nya sendiri, cowok itu pun bergegas menuruni tangga menuju meja makan. Meja makan yang tidak seperti biasanya, sekarang terdapat kedua orang tuanya disana.

"Mama Papa?" ujar Tenggara bingung dengan kehadiran kedua orang tuanya tersebut.

"Iya? Ayo sarapan, kan kata Mama kita bakal makan sama sama terus. Dari pagi, siang sampai malam" ujar Mama lalu mempersilah kan anak nya untuk duduk di sana.

"Kenapa?" lirih Tenggara yang masih terdengar itu. Sang Papa melirik ke arah putra nya.

"Kenapa, kamu enggak senang kita makan sama sama lagi?" tanya sang Papa yang di balas gelengan oleh nya.

"Enggak, cuma kaget kenapa kalian berubah sekali. Seperti ingin memperbaiki?" ujar Tenggara yang membuat sang Mama tersenyum.

"Semenjak kehadiran Anin, Mama jadi sadar. Bahwa apapun yang terjadi kita tetap keluarga, untuk apapun yang hilang itu tidak akan pernah kembali. Akan tetapi jika yang masih ada itu bisa hilang jika kita mengabaikan" jelas sang Mama yang membuat cowok itu terdiam.

Menjadi bingung dengan apa yang sudah ia pilih, salah atau tidak. Tapi tidak terlalu memusing kan hal tersebut. Ia memilih untuk sarapan bersama keluarga nya, sarapan yang tidak palsu. Harmonis yang tidak lagi di penuhi kepalsuan akhirnya keharmonisan yang dahulu telah kembali.

"Oh iya Gar, kenapa ga pake seragam sekolah?" tanya sang Mama yang baru saja menyadari pakaian yang di kenakan oleh anak nya tersebut.

"Tenggara hari ini enggak sekolah dulu ya, Ma. Mau kerumah Anin, mau jenguk" ujar Tenggara yang di angguki oleh sang Mama.

"Walaupun Mama dan Papa baik sama kamu hari ini. Ingat hal yang kemarin masih membuat Papa sama Mama kecewa sama kamu Gar. Kecewa yang berat masih Papa dan Mama rasakan" ujar sang Papa yang membuat nya hanya menangguk.

"Iya Ma, Pa. Tenggara akan perbaiki kok hari ini" ujar Tenggara yang di angguki oleh kedua orang tua nya tersebut.

Setelah sarapan, cowok itu memilih untuk singgah ke salah satu supermarket untuk membeli coklat. Setelah beberapa bulan ini Tenggara dekat dengan Anin, ada banyak pelajaran juga yang bisa ia ambil tentang Anin.

Gadis cantik itu, merupakan gadis pecinta coklat. Bahkan gadis itu pecinta semua makanan manis, sekarang Tenggara tak heran mengapa gadis itu sangat manis. Makanan nya sudah banyak yang manis.

Selain suka dengan coklat dan makanan manis, gadis itu penyuka bunga. Namun, bunga yang paling ia suka adalah bunga daisy. Setelah membeli coklat cowok itu pun membeli bunga daisy putih.

Setelah semua lengkap, akhir nya cowok itu menuju ke arah rumah sang pacar. Namun, sesampainya disana hal yang mengejutkan terjadi. Rumah Anin kosong!

Begitu panik nya Tenggara mengetahui rumah sang pacar kosong. Cowok itu pun membuka layar handphone nya dan menelpon nomor pacarnya tersebut. Berdering hingga beberapa saat dan akhirnya di angkat.

Namun yang mengangkat telpon nya bukan Anin, melainkan sang Bunda dari Anin. "Hallo Nin?" ujar Tenggara lalu terkaget dengan suara Bunda dari Anin yang menyapa.

Lintang Tenggara [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang